Saturday, July 10, 2010

Fan Fiction.. Pregnant?? Noo... MinKyu..

Cast: MinKyu
Genius Couple

Ini cerita para anak-anak. Haha.


Lanjud.

++++++++++++++++++++++++

Heechul tampak tergesa-gesa datang ke rumah Jaejoong. Setelah berbasa-basi singkat.
"Joonggie aku titip Kyuhyun ya malam ini di rumahmu. Hangeng dua minggu tidak aku layani. Karena Kyuhyun selalu ingin tidur bersama kami. Dan malam ini Hangeng sudah kesal. Kau mengerti kan? Aku mohon.", pinta Heechul dengan sepenuh hati. Jaejoong tersenyum dan mengangguk.

"Iya aku mengerti, lagipula aku senang. Changmin jadi ada temannya.", saut Jaejoong dengan senyuman. Heechul mengangguk.

"Gomawoyo. Aku pulang ya. Takut gege ngamuk. Hehe.", gurau Heechul. Jaejoong tertawa kecil. "Kyuhyun. Umma pulang dulu ya. Jangan nakal nak.", pesan Heechul pada Kyuhyun sebelum pulang.

"Ne umma.", jawab Kyuhyun dengan kedua jempol yang teracung. Wajahnya lucu sekali.

"Minnie ada Kyuhyun. Kalian bermain bersama ya. Jangan nakal. Umma mau buatkan makan malam dulu.", Jaejoong mengacak-acak rambut Changmin dan Kyuhyun bergantian. Lalu pergi ke dapur.
Changmin menatap sinis Kyuhyun yang duduk di sampingnya.
"Pinjam dong. Aku juga mau main.", kata Kyuhyun mengambil paksa stick game milik Changmin seenaknya.

"Iih. Aku lagi main tau. Kembalikan. Dasal pengganggu.", akhirnya terjadi perebutan stick game. Kyuhyun memajukan bibirnya. Tapi akhirnya tenaga tidak mau kalah Changmin lebih besar.

"Pelit. Dasar cadel. Cadel.", ledek Kyuhyun kesal. Changmin menyipitkan matanya.

Tookk
Dengan mulus Changmin memukul kepala Kyuhyun dengan stick game.

"Aku tidak cadel. Nanti juga aku cembuh. Tidak cadel lagi. Aku kan masih lima tahun, jadi wajal saja kalau cadel.", kesal Changmin. Kyuhyun memegang kepalanya.

"Huah. Umma sakit. Hiks. Hiks.", tangis Kyuhyun. Changmin tertawa.

"Cengeng. Cengeng. Balu cegitu saja cudah nangis. Kyu cengeng. Kyu cengeng. Week.", ledek Changmin menjulurkan lidah.

Yunho yang baru saja membuka pintu sudah mendapatkan pelukan dari Kyuhyun yang menubruknya.
"Appa, Minnie jahat. Hikz.", adu Kyuhyun. Yunho segera menggendong Kyuhyun.

"Kyu kenapa?", tanya Yunho. Kyuhyun terisak.

"Dipukul Minnie. Aku kan cuma mau pinjam stick gamenya. Tapi dipukul.", cerita Kyuhyun. Yunho menatap Changmin.

"Minnie, tidak boleh seperti itu. Memangnya tidak bisa berbagi. Kenapa harus memukul.", omel Yunho.

"Appa. Dia mengataiku cadel. Aku kan kecal.", bela Changmin sendiri.

"Tapi tetap tidak boleh.", marah Yunho. Changmin menundukan kepalanya.

"Aku lagi yang dimalahi.", dumel Changmin pelan.

"Appa. Kyu sakit.", ringis Kyu. Changmin mendengus.

"Dia appaku, bukan appamu.", wajah Changmin sudah menampakan raut tidak sukanya.

"Tapi dia juga appaku. Dia menjadi appaku lebih dulu dibandingkan kau. Jadi aku yang lebih berhak tau.", tidak mau mengalah Kyuhyun. Changmin berlari memeluk kaki Yunho.

"Appa, kau appaku kan? Bukan appanya?", dari wajah Changmin berharap mendapat jawaban iya.

"Aku appa kalian berdua Minnie.", jawab Yunho mengacak rambut Changmin. Changmin mendengus.

"Ne. Aku mengelti appa. Menyebalkan.", Changmin mengangguk. Dia menatap kesal Kyuhyun yang menjulurkan lidah padanya.

...


-12 Years Later-

Changmin menatap tajam Kyuhyun, yang menyerobot maju ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan. Padahal dia lebih dulu mengangkat tangan.

"Ish si cengeng selalu membuatku kesal.", gerutu Changmin dalam hati. Kyuhyun tersenyum mengejek pada Changmin selesainya mengerjakan.

Bel istirahatpun berbunyi. Changmin segera membuka bekal yang dibawakan Jaejoong porsi jumbo.
"Enak. Makan. Makan.", senang Changmin. Saat mau melahap Kyuhyun duduk di sampingnya.

"Huah, enak. Cadel. Aku minta dong.", rajuk Kyuhyun mengincar makanan Changmin.

"Aniya. Enak saja. Ini kan makanan yang umma buat untukku. Pergi sana. Kau selain cengeng, senang sekali menganggu. Cengeng.", kesal Changmin. "Dan jangan panggil aku cadel. Aku sudah tidak cadel.", kecam Changmin.

"Emang aku pikirkan. Cadel, cadel. Pelit.", senang Kyuhyun. Changmin menyipitkan mata.

"Kau ini selalu saja buat masalah. Heuh.", kesal Changmin. Kyuhyun tertawa.

"Kau yang buat masalah cadel. Aku kesal padamu. Bodoh.", umpat Kyuhyun.

Tookk
Pukulan maut bersemayam di kepala Kyuhyun.

"Kenapa selalu memukul sih, kan sakit. Aku lapor Yunho appa. Biar kau dimarahi. Huh.", ancam Kyuhyun dengan mata yang hampir menangis.

"Cengeng, pengganggu, pengadu. Ah lengkap sekali. Dan satu lagi, aku tidak bodoh. Aku yang juara kelas. Bodoh.", ledek Changmin. Kyuhyun memajukan bibirnya. Lalu menoyor kening Changmin.

"Jelek.", kesal Kyuhyun, lalu kembali ke tempat duduk memakan nasi goreng beijing bikinan Hangeng.

"Kenapa umma selalu memasukanku di sekolah yang sama dengannya sih. Huh. Jadi kan tiap tahun aku harus sekelas dengan manusia cengeng itu.", gerutu Changmin pelan. Memang karena keduanya jenius, keduanya selalu di tempatkan di kelas murid-murid pintar.

"Iwh dasar cadel. Kerjanya menganiayaku terus. Dasar.", eluh Kyuhyun pelan sambil memakan nasi gorengnya dengan sebal.

Pluukk
Karena saking kesalnya, Changmin melempar gumpalan kertas pada Kyuhyun dengan tenaga super. Changmin tertawa. Paling tidak sedikit kekesalannya berbalas.

"Minnie. Menyebalkan.", kesal Kyuhyun dengan bibir yang maju. Dan mengusap-usap belakang kepalanya. Changmin semakin tertawa keras sekali.

"Cengeng.", ledek Changmin. Kyuhyun memicingkan matanya.

"Lihat saja akan aku adukan pada Yunho appa. Hahahahaha.", niat licik Kyuhyun dalam hati.

..............................................

Karena terburu-buru, Changmin tidak bisa menghentikan langkahnya saat mendapati seseorang melintas di hadapanya.

Bruukk
Alhasil dia menabrak orang itu dan jatuh tepat di atasnya.

"Omo, kenapa dia jadi cantik.", pikir Changmin dalam hati, saat memandang seksama wajah pria di bawahnya. Tepat, yang kini ada di bawahnya adalah Kyuhyun. Kyuhyun memicingkan matanya dan memajukan bibirnya kesal. Ia menyentil tempurung kening Changmin.

"Awwww.", ringis Changmin kesakitan, membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Berat. Bangun cepat. Ish, selalu saja membuatku sakit. Menyebalkan sekali kau cadel.", umpat Kyuhyun. Changmin langsung bangkit dari tubuh Kyuhyun. "Sengaja ya menabrakku?", tuduh Kyuhyun yang sudah gemas pada Changmin ingin menendangnya jauh-jauh.

"Bawel. Kau yang asal jalan, cengeng. Kau berarti yang sengaja menabrakan diri.", Changmin tidak mau di salahkan. Dia memicing tajam pada Kyuhyun, bersiap memukul kepala Kyuhyun. Tapi Kyuhyun yang sudah tau gelagat Changmin, terlebih dulu memukul kepala Changmin lalu kabur dari peredaran.*?*

"Aku mau pulang, aku adukan sama Yunho appa.", teriak Kyuhyun yang berlari ke halaman parkir.

"Huh, dia itu menyebalkan sekali. Minta dilempar ke sungai nil sepertinya.", kesal Changmin yang kemudian melangkahkan kakinya ke halaman parkir.

...


-Kyuhyun POV-

Aku menendang ban mobilku. Menyebalkan, kenapa harus ada paku yang menusuk banku. Kalau begini pulang naik bis deh. Malasnya minta ampun. Tapi seperti ada angin menyegarkan yang berhembus, aku melihat Changmin baru mau menaiki motornya. Aku langsung saja berlari ke arahnya dan menghadangnya.

"Mau apa lagi?", ketusnya. Kalau aku tidak butuh tumpangan sudah aku bunuh dia.

"Minnie, jangan galak seperti itu. Minnie mobilku bannya kempes.", kataku. Dia mendelik.

"Terus kenapa?", sautnya menyebalkan. Aku menarik nafas, lalu memasang senyum lebarku.

"Antarkan aku pulang ya. Ayo dong Minnie.", rajukku dengan wajah melasku.

"Tidak, peduli apa. Pulang saja naik bis. Ish. Sudah sana, aku mau pulang.", tolaknya galak. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku berdiri tepat di depan, dengan tangan yang membentang memblokir motornya agar tidak bisa lewat.

"Antarkan aku pulang.", paksaku. Dia menghembuskan nafas.

"Cengeng. Kau ini, cepat naik.", suruhnya kasar. Asik, berhasil, aku langsung naik. Tanpa aba-aba, dia langsung menjalankan motornya. Alhasil aku tersentak dan membentur punggungnya. Sakit.

"Minnie. Kalau jalan bilang-bilang dong.", protesku sebal.

"Bodo.", teriaknya di balik helm yang ia kenakan. Dan ia semakin mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi. Sampai aku refleks memeluk pinggangnya, karena takut. Apa? Memeluk pinggangnya? Tanpa aku sadari, aku semakin mengeratkan pelukanku dan bersandar pada punggungnya. Aroma tubuhnya, harum sekali. Nyamannya, sampai-sampai aku tertidur pulas, dengan posisi seperti ini.

...

Changmin merengut tanpa henti. Dia mengumpat tidak henti-henti.
"Umma, kenapa bukan Minho hyung saja yang menemaniku di rumah. Kenapa harus Kyu.", tidak terima Changmin. Karena Yunho dan Jaejoong akan pergi selama dua hari. Dan ia meminta Kyuhyun untuk menemani Changmin di rumah selama mereka pergi pada HanChul.

"Minnie, tadi umma sudah menelepon Junsu ajjhusi, dan Minho sedang pergi ke Chungnam.", jelas Jaejoong.

"Yasudah, aku sendiri di rumah juga tidak apa-apa. Aku tidak mau dengan Kyu umma.", kesal Changmin. Jaejoong tersenyum.

"Minnie, hanya dua hari. Hari Minggu umma sudah pulang. Umma tidak mau kau sendirian di hari liburmu. Kau kan jadi ada temannya.", bujuk Jaejoong. Changmin akhirnya mengangguk. Ia dan Jaejoong keluar kamar dan jelas dapat melihat Kyuhyun di teras rumah bersama Yunho.

"Yasudah umma dan appa hati-hati, jangan lupa oleh-olehku. Terutama kau appa, lihat saja kalau tidak beli oleh-oleh.", kecam Changmin dengan mata yang memicing tajam. Yunho memukul kepala Changmin.

"Beraninya padaku.", gurau Yunho. Changmin tersenyum lebar.

"Memang berani. Sudah sana pergi. Berisik.", usir Changmin. Jaejoong tersenyum geli.

"Yasudah kami pergi. Kalian berdua jangan bertengkar saja ya.", pamit Jaejoong. "Dah Minnie.", Jaejoong mengecup bibir Changmin. "Dah Kyu.", Jaejoong mengecup pipi Kyuhyun.

"Mwo? Honey aku juga mau kaya Minnie.", iri Yunho dengan bibir mengerucut. Alhasil semua orang tertawa keras.

"Iri saja. Kau ini. Sudah ah, ayo pergi.", gurau Jaejoong. Lalu masuk mobil. Yunho mendelik.

"Awas ya kalian berdua kalau bertengkar. Kami pergi dulu.", kecam Yunho lalu masuk mobil menyusul Jaejoong.

Kyuhyun tidak bisa berhenti tertawa.
"Sudah besar masih manja pada Jae ajjhusi. Payah.", ledek Kyuhyun pada Changmin. Changmin mencubit kedua pipi Kyuhyun.

"Kenapa? Kau mau? Sini aku cium.", kesal Changmin. Karena sakit Kyuhyun memukul-mukul tangan Changmin agar dilepaskan. Akhirnya Changmin melepaskan.

"Ih. Tidak mau, bibir seksiku tidak level dengan bibir keritingmu. Heuh.", kesal Kyuhyun. Ia memukul bibir Changmin keras, lalu kabur masuk rumah.

"Dia itu bodoh sekali, memangnya tidak sakit apa.", umpat Changmin memegangi bibirnya. Dan masuk ke dalam rumah.

"Minni. Minnie. Aku tidur kamarmu ya. Kau tidur kamar tamu saja.", teriak Kyuhyun yang sudah berada di atas tempat tidur Changmin.

"Huah, kau ini. Main masuk kamarku saja. Tidak, enak saja.", Changmin mendorong tubuh Kyuhyun, hingga jatuh ke lantai.

"Sakit bokongku. Minnie bodoh. Tidak sopan pada tamumu.", kesal Kyuhyun. Changmin tertawa.

"Memangnya aku pikirkan.", ujar Changmin. Lalu pergi keluar kamarnya, main games seperti biasa.

.......................................

Tengah malam Kyuhyun terbangun dan memegangi perutnya yang lapar. Ia pergi segera ke kamar Changmin.

"Minnie. Aku lapar.", Kyuhyun mengoyangkan tubuh Changmin. Changmin membuka matanya perlahan.

"Pengganggu, kau ini benar-benar ya.", kesal Changmin. Kyuhyun tersenyum lebar.

"Minnie yang tampan, baik, lucu bikinkan aku mie ramen dong.", rajuk Kyuhyun. Changmin membuang nafas.

"Bikin sendiri sana.", ketus Changmin.

"Tidak bisa masak. Ayo dong. Aku lapar.", paksa Kyuhyun menarik-narik tangan Changmin. Karena perut Changmin juga lapar. Akhirnya mereka ke dapur, bikin mie ramen.

"Asik. Sudah jadi. Makan.", teriak Kyuhyun yang langsung mengambil tutup panci. Tapi disambar Changmin.

"Aku yang buat. Aku yang pakai tutupnya. Week.", tidak mau kalah Changmin. Kyuhyun merengut kesal. Merekapun berebutan mie. Karena memang keduanya rakus dalam makan.

"Minnie curang, aku cuma sedikit.", eluh Kyuhyun. Changmin tersenyum.

"Kau begitu saja cemberut. Yasudah nih aaa.", Changmin menyuapi Kyuhyun. Kyuhyun senang lalu memakannya. Mereka tertawa saat berebut mie lagi. Sesekali mereka saling menyuapi. Jauh sekali dari kata tidak akur.

"Kenyang. Terimakasih Minnie.", ucap Kyuhyun, yang langsung merebahkan diri di lantai. Changmin hanya mengangguk, ia lalu menuju kulkas mengambil sebotol Soju dan duduk di sofa. Kyuhyun yang melihat itu langsung duduk di samping Changmin.

"Mwo? Kau mau apa Minnie?", heran Kyuhyun. Tidak menyangka Changmin suka minum soju.*rajanya*

"Kau kenapa sih? Kaya tidak pernah melihat orang minum soju saja.", risih Changmin. Kyuhyun melotot.

"Jadi sering? Kau masih di bawah umur untuk minum ini.", beritahu Kyuhyun. Changmin tersenyum.

"Baru sekali. Aku ingin tau rasanya. Habis umma suka sekali minum soju.", jelas Changmin. Kyuhyun menggaruk kepalanya.

"Enak tidak Min?", akhirnya Kyuhyun penasaran juga.

"Enak, kau mau. Ambil saja di kulkas.", tawar Changmin. Kyuhyun tersenyum. Ia berlari ke kulkas dan kembali duduk di samping Changmin dengan botol soju yang langsung ditenggaknya. Terang saja, dia sudah mabuk sekarang.

"Minnie, kenapa kau ada dua ya?", racau Kyuhyun mengusap matanya. Changmin tertawa lalu menenggak lagi minumnya.

"Kau juga ada dua.", kata Changmin yang juga mabuk. Mereka tertawa bersama-sama. Tak lama hening saat keduanya saling memandang. Changmin semakin mendekatkan wajahnya pada Kyuhyun.

"Ehmmm.", desahan mereka berdua saat saling mengulum bibir. Lama-lama ciuman Changmin turun ke leher Kyuhyun. Kyuhyun mengerang saat Changmin mulai menggigit kecil lehernya. Keduanya penuh nafsu.

Kyuhyun menyerang Changmin, ia mendorong Changmin ke atas sofa. Dibukanya satu persatu kancing piyama Changmin. Lalu ia cumbu di setiap incinya. Changmin mendesah menikmati. Ia langsung membuka celananya sendiri dan balik mendorong Kyuhyun jatuh. Ia menurunkan celana Kyuhyun.

"Sekarang giliranku. Tenang ya sayang.", bisik Changmin. Kyuhyun mengangguk. Dan..

"Ahhh. Sakiiiittt.", teriak Kyuhyun. Changmin tersenyum, lalu mencium bibir Kyuhyun untuk meredakan kesakitan.

"Mmmmhh. Minnie. Lebih cepat.", pinta Kyuhyun. Dan akhirnya mereka melakukan sesuatu itu untuk pertama kalinya dengan nafsu, kenikmatan, dan di bawah kesadaran.

...

Pagi hari, Kyuhyun terbangun dari tidurnya. Tubuhnya sakit-sakit semua. Setelah sepenuhnya sadar.

"HUAAHH MINNIE.", refleks Kyuhyun menendang Changmin yang masih tidur memeluknya dan alhasil, Changmin jatuh dari sofa.

"Kyu kau apa-apaan sih?", kesal Changmin yang masih belum sadar.

"Umma, aku diperkosa. Huah. Umma. Hikz. Umma.", tangis Kyuhyun. Yang menutupi tubuh bagian bawahnya dengan bantal sofa.

"Mwo? Ya siapa yang memperkosa?", Changmin membungkam mulut Kyuhyun, karena berisik. Lalu dia melihat tubuh polos Kyuhyun dan juga tubuhnya. "Huah. Kenapa kita telanjang. Ya kau memperkosaku. Kyu, apa yang kau perbuat padaku?", histeris Changmin yang telat. Ia langsung mengambil bantal sofa lain untuk menutup tubuh bagian bawahnya.

"Ya bodoh. Kau yang memperkosaku. Kenapa malah kau yang berteriak.", tangis Kyuhyun berhenti. Ia malah kesal dengan pria di hadapannya. Dan refleks menoyor kening Changmin.

"Apanya yang memperkosamu. Ini pasti kau yang menjebakku tadi malam. Iya benar, dengan alasan perut lapar.", tuduh Changmin memicingkan mata.

"Kau ini. Kau yang mengajakku mabuk. Terus. Huaaahh.", teriak Kyuhyun lagi, memikirkan macam-macam. "Umma anakmu tidak steril lagi. Hikz. Hikz.", tangis Kyuhyun pecah lagi.

"Sudah jangan diingat-ingat. Kau berlebihan. Kenapa harus denganmu sih. Tidak level sekali.", kesal Changmin. Kyuhyun memajukan bibirnya.

"Tidak level. Tapi mau juga. Bodoh. Sebal.", sindir Kyuhyun kesal.

"Pokoknya ini salahmu.", kecam Changmin. "Aduh. Sakit.", ringis Changmin, saat Kyuhyun memukul kepalanya.

"Rasakan.", senang Kyuhyun. Ia beranjak berdiri, tapi badannya sakit-sakit semua. Apalagi di bagian bokongnya.

"Kenapa?", tanya Changmin.

"Sakit. Semua badanku sakit.", eluh Kyuhyun. Changmin tertawa.

"Iyalah, tadi malam kan kita habis melakukan itu. Hahaha.", goda Changmin, menaik turunkan alisnya. Kyuhyun cemberut dan memukul-mukul perut Changmin.

"Diam. Iwh, dosa apa aku bisa melakukan itu denganmu.", kesal Kyuhyun. Tapi yang ada Changmin malah semakin tertawa tak tertahankan.

"Tubuhmu seksi juga.", goda Changmin agar Kyuhyun marah. Kyuhyun memicingkan mata.

"Huah Cadel menyebalkan.", kesal Kyuhyun bukan main. Dia langsung mengenakan piyamanya karena malu.

.................................................

Semenjak malam itu Kyuhyun dan Changmin semakin sering bertengkar. Satu detik tidak bertengkar, rasanya ada yang hilang dari kehidupan mereka.

"Sudah dibilang jangan ungkit aku yang sudah tidur denganmu. Menjijikan tau.", kesal Kyuhyun memukul kepala Changmin.

"Sakit. Heh, kenapa sekarang kau yang sering memukulku. Seharusnya kan aku yang memukulmu. Heuh.", protes Changmin memajukan bibirnya.

"Tidak ada itu. Apa-apaan. Sekarang kau tidak bisa menganiayaku. Hahaha. Aku kan keren.", bangga Kyuhyun yang sebenarnya tidak berkesinambungan satu sama lain.

"Ah dasar. Keren apanya. Aku cium juga kau Kyu,", goda Changmin mendekatkan wajahnya. Kyuhyun memicingkan matanya.

"Coba kalau berani. Aku tendang kau.", tantang Kyuhyun. Changmin tertawa.

Cuppp
Changmin memberi kecupan telak di bibir Kyuhyun. Kyuhyun langsung mengusap-usap bibirnya.

"Berani kan aku. Bagaimana? Kau suka kan?", senang Changmin memainkan alisnya, membuat Kyuhyun lebih marah dan segera memukul-mukul bibir Changmin karena kesal.

"Rasakan. Kau ini menyebalkan. Heuh. Sebal, sebal.", kesal Kyuhyun yang terus memukul bibir Changmin.

"Sakit. Ih.", ringis Changmin lalu menampar pipi Kyuhyun. Kyuhyun kesal. Dia berbalik menampar pipi Changmin. Tidak terima, Changmin kembali menampar pipi Kyuhyun. Dan terus saja begitu, mereka saling menampar. Sampai..

Huek
Kyuhyun menahan muntahnya, lalu berlari ke kamar mandi. Changmin yang sedikit khawatir langsung mengejar Kyuhyun.

"Gwaenchana?", tanya Changmin panik. Kyuhyun menggeleng selesai muntahnya. Ia memegang perutnya. Mual sekali.

"Minnie antar aku ke ruang kesehatan. Ingin istiraha.", rajuk Kyuhyun. Changmin mengangguk. Ia memapah Kyuhyun dan menemani Kyuhyun di ruang kesehatan.

"Kau belum sarapankah? Mau aku belikan susu. Untuk mengganjal perutmu saja.", tawar Changmin penuh perhatian.

"Mau susu, sama makanan ya Minnie. Baik deh.", rayu Kyuhyun memanfaatkan keadaan. Changmin yang memang khawatir langsung berlari ke kantin dan kembali dengan nafas yang tersengal-sengal.


-Kyuhyun POV-

"Ini makan dulu. Mau aku suapi.", perhatiannya. Dia berbeda sekali dari biasanya. Ternyata pria ini khawatir juga padaku. Aku mengangguk menyauti pertanyaannya. Lalu dia menyuapiku bubur instan yang ia beli. Enak sekali.

"Terimakasih.", kataku. Dia tersenyum, lalu membelai rambutku.

"Kau tidur dulu. Nanti kita ke rumah sakit. Aku akan minta ijin.", katanya. Aku berbalik menghadapnya.

"Kalau kau baik seperti ini setiap hari. Pasti hidupku damai.", gurauku. Dia merengut dan mencubit pipiku.

"Ya kau ini. Cari masalah terus.", kesalnya. Keluar lagi sifat aslinya. Tapi aku senang.

"Tidur ah.", teriakku tidak peduli, membuatnya kesal. Memangnya aku pikirkan.

...


-Author POV-

Kyuhyun menatap kesal Changmin setelah keluar dari ruang periksa. Ia menoyor kepala Changmin.
"Lihat, hamil kan aku. Ah kau ini. Bagaimana kalau umma dan appa tau. Aku tidak mau. Aku gugurkan saja.", racau Kyuhyun karena saking paniknya setelah divonis hamil oleh dokter.

"Ya enak saja main gugurkan. Dia kan anakku. Kau ini.", marah Changmin. Kyuhyun memajukan bibirnya.

"Terus gimana? Kau sih bodoh pakai acara memperkosaku.", kesal Kyuhyun. Changmin angkat bahu.

"Mana aku tahu. Itu urusanmu. Yang penting jangan macam-macam dengan bayiku.", kecam Changmin. Kyuhyun geram.

"Tidak bertanggung jawab. Kalau aku tidak bilang, nanti perutku membesar. Aahh. Minnie. Aku bingung. Kita kan masih sekolah. Huh. Kalau begini. Lebih baik aku tidak mengenalmu.", frustasi Kyuhyun karenanya.

"Sekolah. Tiga bulan lagi kita lulus. Jadi tenang saja. Perutmu tidak akan terlihat membesar. Kalau soal umma appamu aku tidak ikut campur. Kau tau kan yang galak di keluargamu cuma ummamu. Dan aku, dua-duanya galak. Jadi yang seharusnya cemas aku. Babo.", kata Changmin santai. Entah apa yang sebenarnya ada di pikirannya sehingga, ia menganggap seperti tidak ada apa-apa.

"Kau ini. Ah menyebalkan.", kesal Kyuhyun yang pergi meninggalkan Kyuhyun. Changmin tertawa.

"Aku jadi tidak menyesal mabuk malam itu. Hahaha. Pokoknya kalau sampai anakku kau bunuh. Aku bunuh kau lebih dulu.*?*", rutuk Changmin lalu menyusul Kyuhyun.

...

Changmin pergi ke rumah keluarga YooSu karena ingin bertemu dengan Minho. Sahabatnya yang sudah dianggap seperti kakak baginya. Ia ìngin sekali meminta saran dari Minho.

"Hyung, ada sesuatu yang ingin kukatakan.", kata Changmin. Minho yang sedang asik menyundul bolanya hanya tersenyum.

"Mwo? Ceritakan saja.", kata Minho santai.

"Aku menghamili Kyuhyun.", kata Changmin singkat.

Dugg
Tepat bola itu jatuh di muka Minho, karena keterkejutan Minho yang tidak dapat menerima cepat bola yang datang.

"Awww.", ringis Minho. "Yaa tadi kau bilang apa Min?", tanya keras Minho tidak percaya.

"Menghamili Kyu, hyung. Itu anak HanChul ajjhusi.", jelas Changmin lagi. Minho menghela nafas.

"Huah kau ini, bodoh sekali. Ckckck. Tapi bukannya kalian bertengkar terus.", heran Minho. Changmin menggeleng.

"Huah hyung. Aku tidak tau. Jadi sekarang bagaimana? Aku takut dibunuh appa.", takut Changmin. Minho tersenyum kecut.

"Kau ini. Sudah bilang saja. Tidak mungkin appamu sampai seperti itu.", suruh Minho, walaupun sebenarnya tidak yakin.

"Huah hyung. Memusingkan sekali. Masa aku sudah punya anak saat lulus sekolah.", bingung Changmin. Minho memukul kepala Changmin.

"Lagian suruh siapa, berani-berani berlaku seperti itu. Bodoh.", umpat Minho. Changmin tertawa tidak bersalah.

"Hehe. Ampun hyung. Aku juga bingung.", saut Changmin. Minho hanya bisa geleng-geleng kepala.

...................................................

Kyuhyun tersenyum-senyum kecut dengan tangan yang memain-mainkan ujung seragam sekolahnya. Ia takut menghadapi ummanya saat ini.

"Umma. Umma. Jangan marah ya.", rayu Kyuhyun pada Heechul yang sedang ngeblow rambut blondenya.

"Marah apa?", heran Heechul yang belum tau apa-apa. Kyuhyun tersenyum.

"Kalau aku bilang. Emmm.. Gini.. Emmm.. Aku.. Emmm.. Hamil umma.", beritahu Kyuhyun yang tersendat karena takut. Namun, sukses membuat Heechul hampir terkena serangan jantung.

"Yaa kau hamil. Gege. Gege mana? Gege.", sibuk Heechul yang mencari Hangeng dengan nafas tersengal-sengal. Saat melihat Hangeng, Heechul langsung memeluknya. Seketika itu juga nafasnya kembali normal.

"Kyuhyunnie.. Kau apakan ummamu?", marah Hangeng. Kyuhyun menunduk.

"Tidak appa. Mianhae. Huah appa jangan marah.", frustasi Kyuhyun. Hangeng membelai rambut Heechul.

"Yaa Kyu kau hamil dengan siapa? Katakan. Anakku kenapa bodoh.", teriak Heechul. Jelas Hangeng kaget mendengarnya.

"Hamil?", kaget Hangeng tidak percaya.

"Umma, appa jangan marah lagi ya. Hamil dengan Changmin. Hikz. Ampun umma appa. Hikz.", takut Kyuhyun yang akhirnya menangis. Heechul membulatkan mata.

"Changmin? Yang benar?", tanya Heechul.

"Iya umma. Maaf. Kalau mau marahi Changmin saja. Waktu aku menginap di rumahnya, dia meniduriku. Umma, aku mohon.", rajuk Kyuhyun. Heechul tersenyum.

"Aku kira dengan siapa. Kalau Changmin, tidak apa. Tenang saja sayang. Sekarang kau tidur saja. Istirahat. Biar bayimu sehat.", suruh Heechul ramah bukan main. Kyuhyun menatap ibunya.

"Umma. Kenapa jadi baik. Aku kira, aku akan ditendang.", pikir Kyuhyun dalam hati, sambil berjalan gontai ke kamarnya.

"Gege rencana kita berhasil. Asik. Akhirnya kita bisa punya menantu Changmin.", senang Heechul, memeluk suaminya. Semua memang rencana keluarga YunJae dan HanChul. Mereka ingin menjadi satu keluarga, dengan menikahkan putra-putra mereka. Tapi yang diherankan, Changmin dan Kyuhyun selalu saja bertengkar. Tidak bisa sedikitpun akur. Jadi mereka membuat rencana agar MinKyu ditinggal di rumah hanya berdua di rumah YunJae. Padahal Yunho dan Jaejoong menginap di rumah HanChul. Dengan harapan Changmin dan Kyuhyun bisa akur, setelah itu. Ternyata mereka mendapat lebih. Keduanya malah sudah mau punya anak. Semakin lebar saja jalan untuk menikahkan Changmin dengan Kyuhyun.

"Iya Chullie. Tapi. Ya ampun, anak jaman sekarang sudah berani melakukan itu. Padahal masih sekolah.", heran Hangeng. Heechul hanya tertawa mendengarnya.

...

"Appa. Aku menghamili Kyu.", celetu Changmin tiba-tiba tanpa persiapan. Saat sedang bermain games dengan Yunho. Yunho ternganga lebar.

"Ya bodoh. Bodoh. Kau berani sekali.", marah Yunho memukuli kepala Changmin.

"Ampun appa. Lagipula dia yang memperkosaku. Appa.", rajuk Changmin kesakitan.

"Yaa kalau dia memperkosamu, kenapa dia yang hamil. Bodoh. Bodoh.", gemas Yunho terhadap anaknya.

"Huah. Tapi sakit appa. Lagian suruh siapa meninggalkan aku berdua saja dengan Kyu. Jadi kan begitu.", ngeyel Changmin. Yunho memicingkan mata.

"Kau ini selalu saja menjawab. Bodoh. Sekarang, kalau Kyu sudah hamil. Kau mau apa?", kesal Yunho. Dia menoyor kepala Changmin.

"Tidak mau apa-apa. Memangnya kenapa?", jawab santai Changmin.

"Yaa ini lagi, kau harus menikahinya. Aku pukul lagi mau.", geram Yunho. Changmin mendesis.

"Tidak mau appa. Males. Dia kan musuhku.", tolak Changmin. Alhasil, Yunho memukul Changmin lagi.

"Sakit appa. Tidak mau, pokoknya.", teriak Changmin sambil berlari ke kamar. Jaejoong yang baru menghampiri Yunho menaikan alisnya.

"Kenapa anakmu bun?", tanya Jaejoong.

"Menghamili Kyu dan tidak mau menikah. Dasar anak itu. Lihat saja, aku bunuh dia.", kesal Yunho. Jaejoong tertawa.

"Bagus. Bunuh saja, kalau tidak mau dinikahkan.", gurau Jaejoong yang sebenarnya sudah dari awal mendengar percakapan Yunho dan Changmin, ia begitu senang. Karena rencananya, menikahkan Changmin dan Kyuhyun akan segera terlaksana.

...

Changmin mendekati Kyuhyun. Ada yang ingin ia bicarakan.

"Cengeng.", Changmin menusuk-nusuk bahu Kyuyun dengan telunjuknya.

"Heuh apa sih kau cadel? Mengganggu saja.", kesal Kyuhyun. Changmin memajukan bibirnya.

"Cengeng, appa menyuruhku menikahimu. Tapi aku tidak ingin menikah denganmu. Kau tau kan, kalau aku tidak mencintaimu.", kata Changmin dengan santai saja. Kyuhyun memiringkan kepalanya. Dia tau benar, tapi entah kenapa ada sedikit sakit di hatinya. Wajahnya berubah pucat pasi.

"Aku juga tidak ingin kau nikahi. Jadi tidak perlu khawatir.", Kyuhyun menampilkan senyum terpaksanya. Membuat Changmin refleks memeluk Kyuhyun.

"Terimakasih cengeng. Tapi ingat, dia tetap bayiku. Oke.", kecam Changmin. Kyuhyun mengangguk.

"Selamanya memang dia bayiMU.", saut Kyuhyun dengan penekanan.

...

Semenjak itu, entah kenapa Kyuhyun jadi pendiam. Saat Changmin mengganggunyapun, Kyuhyun tidak bereaksi apa-apa. Dia sendiri juga tidak tau apa sebabnya.

Kyuhyun terus saja duduk di kursi taman sejak pulang sekolah. Dan sekarang matahari sudah hampir tenggelam. Ia hanya menatap kosong ke depan. Terkadang membelai perutnya.

"Nak. Umma disini.", gumamnya. Hanya itu kalimat yang daritadi terlontar dari mulutnya.

Hari semakin malam dan tak ada niat buat Kyuhyun beranjak dari taman itu. Ia merekatkan jas sekolahnya, untuk menghangatkannya dari hawa dingin yang melanda. Tak lama ia tertidur di kursi taman itu. Di taman dekat sekolah dasar mereka dulu, tempat Kyuhyun dan Changmin bermain, lebih tepatnya bertengkar saat mereka masih SD, hanya karena berebut main perosotan.

...........................................

Heechul panik mengetahui anaknya sampai malam sudah larut, belum juga pulang. Ia menelepon rumah OnKey, Kyuhyun tidak ada disana. Ia semakin panik. Akhirnya dia menelepon rumah YunJae.

"Joonggie apa anakku ada disana?", tanya Heechul langsung, dengan raut cemas.

"Kyu? Tidak ada! Waeyo?", bingung Jaejoong.

"Dia belum pulang. Ini sudah malam.", jelas Heechul.

"Belum pulang.", kaget Jaejoong. Changmin yang mendengarnya, merasakan kekhawatiran. Ia takut terjadi apa-apa.

"Umma, appa aku pergi dulu.", teriak Changmin yang melesat pergi setelah mengambil mantelnya. Tidak tau kenapa, dia ingin sekali datang ke suatu tempat.

Benar dengan perasaannya. Dia menemukan Kyuhyun tidur meringkuk di kursi taman. Dengan tubuh yang bergetar kedinginan. Ia segera saja memeluk Kyuhyun. Dan menghangatkan tubuh Kyuhyun dengan mantel miliknya.

"Aku mencintaimu Minnie.", igau Kyuhyun dalam tidurnya.

Deg
Jantung Changmin seakan dihantam sesuatu yang besar. Tidak mungkin. Ia menatap wajah Kyuhyun. Ia masih tertidur.

"Kau kenapa Kyu?", takut Changmin. Ia makin mendekap tubuh Kyuhyun. Tubuh Kyuhyun panas sekali. Changmin segera menggendong Kyuhyun untuk dibawa ke klinik terdekat.

Dokterpun segera memeriksa Kyuhyun. Selesai memeriksa, dokter memberikan helaan nafas keras.

"Dia tidak apa-apa, hanya tubuhnya terlalu lelah. Ditambah hawa dingin, perut yang kosong. Dan itu juga tidak baik untuk bayinya. Tolong jaga asupan makannya, dan satu lagi. Emosinya juga.", kata sang dokter penuh ketegasan. Changmin tersenyum mengerti.

"Minnie. Minnie.", igau Kyuhyun kembali. Changmin yang mendengarnya langsung menggenggam tangan Kyuhyun. Seketika Kyuhyun kembali tenang dalam tidurnya.

"Bolehkah saya menemaninya sebentar?", pinta Changmin. Sang dokter tersenyum.

"Silahkan.", saut sang dokter.

...

Kyuhyun terbangun dan mendapati Changmin tertidur dengan menggenggam tangannya. Kyuhyun tersenyum, ada kebahagiaan saat itu.

"Cadel, sudah pagi.", bangunkan Kyuhyun. Changmin mengerjapkan mata.

"Kau sudah bangun sayang.", kata Changmin senang. Kyuhyun membulatkan mata.

"Sayang?", bingung Kyuhyun bangkit dari tidurnya.

Cuuppp
Kecupan di bibir Kyuhyun. Kecupan penghantar pagi hari.

"Aku baru sadar kalau aku mencintaimu. Aku mencintaimu.", kata Changmin dengan pelukan erat di tubuh Kyuhyun.

"Mwo? Minnie.", kaget Kyuhyun lebih-lebih. Changmin malah semakin mengeratkan pelukannya.

...

Akhirnya mereka resmi menikah. Tak lama setelah keduanya lulus dari sekolah. Dan itu membuat kedua orangtua mereka begitu senang.

Kini perut Kyuhyun memang belum terlihat seperti orang hamil. Tapi paling tidak sudah membuncit sedikit.

"Cadel. Lapar.", Kyuhyun menggoyang-goyangkan tubuh Changmin yang sedang tertidur di sampingnya.

"Huah, kau ini bisa tidak. Tidak menggangguku.", kesal Changmin. Kyuhyun tersenyum innocent.

"Sayang. Aku lapar.", manja Kyuhyun. Changmin menghela nafas.

"Masak sendiri.", ketus Changmin menutup telinganya dengan guling.

"Tidak bisa masak.", saut Kyuhyun. Changmin tetap tidak peduli. "Appa, aku lapar.", gurau Kyuhyun dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Mendengar itu akhirnya Changmin menyerah.

"Kau sudah menjadi seorang istri. Masih saja tidak bisa memasak.", gerutu Changmin. Ikhlas tidak ikhlas, dia pergi ke dapur untuk membuatkan makanan andalannya. Mie ramen. Sedangkan Kyuhyun tertawa senang. Dan menyusul Changmin ke dapur.

"Ummaku juga sampai hari ini, tidak bisa memasak. Appa tidak pernah protes. Kenapa kau protes?", sindir Kyuhyun. Changmin tersenyum kecil.

"Tidak, siapa yang protes. Aku tidak protes. Dasar cengeng.", ledek Changmin. Kyuhyun merengut kesal. Lalu memukul kepala Changmin.

"Aku tidak cengeng. Aku sebal padamu.", kesal Kyuhyun yang kemudian kembali ke kamar. Dan sekarang Changmin yang tertawa keras, karena berhasil membuat Kyuhyun kesal.

...


-One Year Later-

Di minggu pagi yang cerah. Saat Changmin sedang asik-asiknya menikmati hidup sebagai seorang ayah muda. Ayah yang sedang senang memandang bayi perempuan mungil dalam dekapannya.

"Owaa. Owaa.", tiba-tiba bayi kecil itu menangis, cukup keras.

"Sayang. Cup. Cup. Jangan menangis. Nanti appa dimarahi umma lagi.", tenangkan Changmin, sebelum ketahuan Kyuhyun. Tapi terlambat, Kyuhyun sudah mendengarnya.

"Huah, Minnie. Kau apakan anakku? Sini. Kau selalu saja membuat anakku menangis.", kesal Kyuhyun. Ia merebut bayi dalam gendongan Changmin.

"Huah. Dia juga anakku. Tuh kan, denganmu juga dia tetap menangis. Bukan salahku. Sinikan bayiku.", kesal Changmin. Yang ada malah terjadi adu mulut dan berebut menggendong bayi. Sampai tidak sadar kedua orang tua mereka datang berkunjung.

"Cup. Cup. Sayang jangan menangis.", Jaejoong segera mengambil alih menggendong si bayi. Dan menenangkannya. Tak lama tangis si bayi mereda.

"Kalian ini bertengkar terus.", tegur Heechul yang ikut membelai kepala si bayi.

"Minnie membuat anakku menangis. Aku kan kesal.", adu Kyuhyun. Changmin mendengus.

"Tapi kan wajar. Aku kan mau menggendong anakku.", Changmin tidak mau mengalah. Heechul dan Jaejoong saling pandang. Dan tak lama mereka tertawa.

"Kalian ini, sudah menikah. Sudah punya anak. Tetap saja seperti anak kecil.", heran Jaejoong. Changmin dan Kyuhyun tetap saja merengut.

Tidak banyak perubahan di antara mereka. Dua pria yang masih suka bertengkar dan berebut. Tapi kini mereka menyadari, bahwa ada anak dan cinta dalam kehidupan mereka.




The End

10 comments:

  1. huwaaa bagus! asli ngakak!
    eh, kirain min itu sungmin!
    author, kyu itu "laki2" tau...
    yg jd "perempuannya" sungmin, hadeuhhh......
    tapi gapapa deh, bagus sih! :)

    ReplyDelete
  2. Hahaha.
    Seharusnya.
    Tapi aku bukan kyumin(kyu-sungmin) lover.
    Aku pecinta changmin-kyu lover gara-gara di sm town 08 mereka mesra.
    Haha.
    Gomawo dah bca.

    ReplyDelete
  3. cheonmaneyo ^^

    iya sih mereka lucu >o<
    lagian si kyu jelas2 badan lebih kecil coba2 gendong changmin yg segede gaban ~

    ReplyDelete
  4. iya bener..
    dasar tuh kyuhyun..
    hahahahaah

    ReplyDelete
  5. aq... aq... sedikit nggak rela...
    kenapa?? kenapa harus suamiku *baca: Changmin*??

    Dan juga... aku ga kebayang si evil kyu jadi uke...

    omo... gimana bisa, dua magnae evil dijadiin satu...

    aq shock... aq shock...

    ReplyDelete
  6. mian nimbrung lagi...
    aq mulai suka neh...tapi sebener ny...
    suka ama yg pairing yg ada kyu ny...
    #tapi tetep yaoi wkwkwkwk..

    dasar minkyu padahal udah ada anak tapi tetep aja bertengkar gak ngerti deh ckckckck

    ReplyDelete
  7. Jadi kyu dan couple shipper niyah.haha.

    Iya pasangan itu ga ada abis2nya.
    Makasi ya.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulilah nemu FF MinKyu lagi... =D
    Ah.. pairing ini memang jarang sih ya. Jadi seneng banget udah nemu FF ini. Makasih ya udah buat~

    MinKyu udah nikahan tetep aja marah-marahan... jadi inget Tom & Jerry. =D
    Dan waw, rencananya YunJae dan HanChul berhasil juga walau agak 'meleset' dari yang mereka bayangkan. XD
    Sedih juga si Kyu gak bisa masak, padahal Changmin doyan makan. Hehe. Mereka lucu banget.
    Gomawo udah bikin MinKyu~ Heheh. Kalau bikin lagi, sekiranya kasih tau saya? XD

    ReplyDelete