Saturday, July 10, 2010

Fan Fiction.. Pregnant?? Noo... OnKey..

Cast : OnKey

++++++++++++


Sepasang anak muda yang hidupnya masih bergantung dengan orang tua. Namun, sudah berani melakukan hal-hal yang biasa dilakukan oleh pasangan dewasa.

"Ehhmmmm.", desahan Key sebagai penghantar cumbuan Onew.

"Hahaha. My beib kau membuatku gila.", ujar Onew yang terbawa kenikmatan. Key berbalik menindih Key.

"Jangan banyak bicara baby. Cepat masukan. Aku tidak tahan.", suruh Key. Onew kembali berguling mengambil posisi di atas Key.

"As you wish.", Onew mengecup bibir Key.

"Aaaaahhh... Uuhhh...", erang Key, yang semakin lama menikmati gerakan Onew.*cukup*

....

Seorang wanita paruh baya membuka pintu kamar Onew. Wanita yang tak lain adalah ibunya, hendak membangunkan putra semata wayangnya. Matahari terbit sejak dua jam yang lalu, tapi anak ini belum juga bangun.

"Aaaaaaa.", teriak Mrs. Lee yang terkejut melihat anak lelakinya dan Key tidur berpelukan tanpa busana.

Sontak kedua pemuda yang masih tertidur lelap itu, segera terbangun.
"Umma pagi-pagi kenapa sudah berteriak.", gerutu Onew mengucek-ngucek matanya.

"Yaa, apa yang kalian lakukan. Lee Jinki, kau benar-benar anak nakal ya.", kesal Mrs. Lee menjewer telinga anaknya.

"Ampun umma, sakit.", ringis Onew meminta dilepaskan. Sedang Key hanya tertawa melihat kekasihnya kesakitan.

"Tapi kalian ìni masih kecil sudah berani seperti ini.", kesal Mrs. Lee. Onew hanya cengengesan.

"Aku sudah 20 tahun umma.", protes Onew.

"Tapi Key masih 18 tahun. Kau ini ngeyel sekali jika diberitahu.", kesal Mrs. Lee. "Kau juga Key, kalau Jinki bersikap nakal jangan diladeni. Kalau kau kenapa-napa, aku yang akan dimarahi ummamu.", kali ini Key yang kena marah. Mrs. Lee dan Mrs. Kim ibunya Key adalah teman dari kecil. Jadi hubungan Key dan Onew, benar-benar sudah mendapat restu.

"Orang yang minta Key.", rutuk Onew pelan tidak terima.

"Kau bilang apa?", tanya Mrs. Lee yang sedikit mendengar. Key langsung memukul lengan Onew.

"Ani ajjhuma. Dia tidak bilang apa-apa.", ralat Key secepatnya. Key mendengus pada Onew.

"Kalau sampai Key hamil. Kau harus menikahi Key secepatnya.", ancam Mrs. Lee. Onew dan Key membulatkan mata.

"Tapi ajjhuma, kita masih kuliah. Belum mau menikah.", bantah Key. Mrs. Lee memicingkan mata.

"Hamil berarti menikah. Kalau tidak mau menikah, jangan macam-macam. Cepat kalian mandi. Habis itu sarapan. Dan kau Key, ummamu mencarimu. Kau tidak meneleponnya ya, kalau menginap disini.", cerewet Mrs. Lee panjang lebar. Lalu keluar dari kamar.

"Huft. Kau sih pintunya tidak di kunci. Kena ceramah deh pagi-pagi.", gerutu Key. Onew hanya tertawa kecil mendengarnya. Lalu beranjak bangkit ke kamar mandi.

"Baby, tadi malam kau tidak lupa pakai pengaman kan?", teriak Key. Onew yang sedang sikat gigi hanya diam.

"Iya aku pakai seperti biasanya.", gerutu Onew yang malas dengar cerewetnya Key. Sementara Key hanya tersenyum manis.

.....

Hoooeeekk
Key muntah-muntah di dalam kamar mandi. Serasa dua hari ini perutnya mual.

Hooeekkss
Sekali lagi, ia mengeluarkan isi perutnya.

"Kau kenapa Key?", cemas Mrs. Kim melihat anaknya muntah-muntah.

"Hanya tidak enak badan, umma tidak perlu khawatir.", saut Key yang selesai membasuh mulutnya.

"Yasudah kalau begitu. Istirahat saja.", suruh Mrs. Kim. Key mengangguk, iapun naik ke tempat tidurnya tanpa pikiran apapun.

....

"Beib, waeyo wajahmu pucat sekali?", panik Onew mendapatkan Key yang tampak lemah. Key menggelang.

"Molla, akhir-akhir ini aku muntah-muntah terus.", jawab Key dengan nada yang pelan.

"Kita ke rumah sakit ya?", tawar Onew. Key hanya diam bersandar pada pundak Onew.

"Terserahmu saja.", pasrah Key. Onew menuntun Key ke mobilnya dan pergi ke rumah sakit.

...

"Apa? Hamil? Huah baby aku tidak mau hamil.", terkejut Key menatap Onew, mendengar penjelasan dokter tentang kondisinya.

"Seharusnya anda senang bukan?", heran sang dokter.

"Saya senang. Tapi dokter umur saya masih 18 tahun. Belum sanggup punya anak.", terang Key. Bibirnya di kerucutkan. Ia memicing mata pada Onew. Onew yang tau sehabis ini akan kena amuk besar Key hanya bisa menunduk.

"Kenapa waktu itu aku lupa pakai pengaman. Matilah aku.", batin Onew dengan bibir yang bergerak-gerak tidak tenang.
"Gomapsumnida songsaengnim. Kami sepertinya pulang saja.", pamit Onew sopan. Ia membantu Key untuk berjalan ke mobil.

...

"Beib, mianhae. Jangan marah padaku.", rajuk Onew, karena Key terus memunggunginya di mobil.

"Aniya. Tidak ada yang marah padamu. Aku hanya sedang marah dengan namja babo yang menghamiliku.", sindir Key tajam.

"Beib, malam itu aku lupa memakainya. Mianhae. Lagipula kau juga tidak sabar.", celetuk Onew semakin menaikan emosi Key.

"Jadi kau menyalahkanku. Hah. Ya kau ini. Kalau tidak ingat kau appa dari bayiku, sudah ku injak-injak. Sudah jelas kau yang salah. Kau babyku yang babo.", marah Key. Onew merasa salah bicara lagi. Ia menelan ludah.

"Iya salahku. Kau ini memang jutek sekali. Uuh. Yasudah, nanti aku bilang umma. Agar kita menikah secepatnya. Jangan marah lagi baby.", bujuk Onew lagi. Key mendengus kesal. Onew mengecup bibir Key.

"Ani. Ciumannya kurang. Kalau begitu aku tetap marah.", jengkel Key dengan manja.

"Huah kau ini. Kenapa genit sekali.", ledek Onew. Key menyipitkan mata.

"Mau cium atau tidak. Kalau tidak mau, yasudah aku pulang sendiri.", ancam Key. Onew tertawa lalu mencium Key dengan ganas. Bahkan sedikit lagi akan berhubungan di dalam mobil.


..........................................................

Onew mendatangi ibunya yang sedang menonton televisi.
"Umma. Key hamil.", beritahu Onew singkat. Mrs. Lee membulatkan matanya.

"Sudah umma bilang. Benar kan dia akan hamil. Kau ini memang nakal.", kesal Mrs. Lee memukul kepala Onew.

"Apoo umma.", ringis Onew. "Umma, aku ingin menikah secepatnya. Kalau tidak Key bisa ngamuk.", kata Onew dengan wajah melas.

"Baik, minggu depan kalian menikah. Soal ummanya Key. Itu urusan umma. Dan ingat, kau harus bertanggung jawab. Urusi Key 24 jam.", kecam Mrs. Lee. Onew mengangguk.

...

-Two month later-


"Baby, aku mau soju.", rengek Key. Onew memicingkan mata.

"Yaa kau tidak ingat ada anakku di perutmu. Tidak akan. Kau minum susu saja.", bantah Onew. Semenjak hamil tingkah manja Key semakin menjadi-jadi. Entah karena bawaan bayi. Entah karena Key memanfaatkan keadaan.

"Baby satu tenggak saja. Ya baby.", rajuk Key. Onew menggeleng keras.

"Tidak akan, satu tetespun tidak akan. Ini susumu.", galak Onew. Key meminum susunya terpaksa.

"Setelah jadi suamiku, kau bertindak seperti sipir penjara. Itu menyebalkan.", sindir Key. Karena Onew tidak mau anak dan istrinya kenapa-kenapa, padahal usia kandungan Key baru masuk bulan ke tiga. Tapi dia sudah overprotect.

"Terus kenapa? Mau protes?", marah Onew. Key mendengus keras.

"Aku mau pulang ke rumah umma. Aku tidak betah ada disampingmu. Aku mau cerai.", teriak Key seperti anak kecil.

"Yaa kenapa bicara cerai. Aniya. Kau begitu saja marah. Mianhae. Aku hanya khawatir pada bayi kita.", rajuk Key. Ia takut pada kata-kata istrinya.

"Jadi hanya bayi kita. Ummanya tidak?", geram Key. Lagi-lagi Onew salah bicara.

"Tentu saja kau juga. Kenapa sih kau sensitif sekali.", sindir Onew. Key memajukan bibirnya.

"Bawaan bayi, Lee Jin Ki.", kesal Key. "Aku mau tidur, malam ini aku tidak ingin melihat wajahmu. Kau tidur di sofa luar saja.", usir Key secara tidak langsung. Kini Key dan Onew tinggal di sebuah apartement, hadiah dari orangtua mereka.

"Jahat sekali menyuruhku tidur di sofa.", melas Onew.

"Berikan aku soju dulu baru boleh tidur denganku.", syarat Key. Ia membanting pintu kamar.

"Tidak akan. Lebih baik aku tidur di luar.", teriak Onew tak kalah sengit. Di dalam kamar Key tertawa kecil.

"Dia sangat lucu.", gumam Key lalu menarik selimutnya. Tidur lelap dengan senyuman.

...

-Two Months Later-


Pukul dua dini hari, Key terbangun dari tidurnya. Ia mengguncang-guncang tubuh Onew.
"Jangan ganggu tidurku beib.", eluh Onew. Tapi Key makin mengguncang tubuh Onew.

"Baby, lapar.", rengek Key seperti anak kecil. Onew segera mengucek-ngucek matanya dan berusaha bangun dari tidurnya.

"Malam-malam begini lapar. Yasudah, aku bikinkan makanan. Mau apa?", tanya Onew perhatian.

"Nasi goreng beijing ala Hangeng hyung.", jawab Key. Mata Onew membesar.

"Apa? Ya mana aku bisa membuatnya.", pusing Onew jadinya.

"Siapa yang mau buatanmu. Aku ingin buatan Hangeng hyung. Ayo baby kita kerumahnya.", manja Key yang sedang dalam masa ngidam.

"Sekarang larut malam. Besok pagi saja ya.", bujuk Onew. Key menggeleng.

"Mau sekarang. Baby kau jahat sekali. Ini kan mau bayi kita sekarang.", melas Key seperti mau menangis.

"Beib. Kau ini menyusahkan saja. Yasudah ayo kita ke tempat Hangeng hyung.", mengalah Onew. Ia mengganti pakaiannya. Dan Keypun sama.

"Kkaja.", Onew menggenggam tangan Key.

"Gendong baby.", manja Key.

"Kau ini manja sekali.", ledek Onew. Iapun menggendong Key ala bridal style. Karena perut Key, kini sudah membesar.*ga bs ngebayangin* Tidak mungkin dia menggendong Key di punggung. Key tersenyum.

"Baby. Saranghaeyo.", ujar Key dari lubuk hatinya sambil memandang lekat-lekat Onew.

"Na do saranghaeyo.", balas Onew. Key tertawa seperti anak kecil.

"Baby lucu. Baby, aku mau dicium. Disini. Sekarang.", pinta Key menunjuk bibirnya. Onew tersenyum geli.

"Tidak mau ah.", gurau Onew. Key merengut.

"Baby, ini kan kemauan bayi kita.", melas Key dengan alasan-alasan.

"Apanya? Ini bukan kemauan bayi kita. Ini kemauan ummanya yang genit.", sindir Onew kembali. Namun kali ini ia mencium istrinya. Key senang dengan wajah memerah.

...

Sampainya di rumah Hangeng, Key langsung memencet bel berulang kali.

Cekleek
Suara pintu dibuka dari dalam. Wajah kesal terpancar dari si pembuka pintu.

"Hyuuung.", Key langsung memeluk yang adalah Heechul.

"Kau ini. Tau tidak kau mengganggu ronde ketigaku dengan gege.", kesal Heechul. Tak lama Hangeng keluar dari kamar.

"Mian hyung. Istriku ngidam nasi goreng beijing Hangeng hyung. Hyung tau sendiri kan, perangai orang ngidam? Lebih pastinya perangai Key.", jelas Onew. Heechul menghela nafas. Ia tau benar perangai sepupunya yang begitu pemaksa.

"Jadi kau ingin dibuatkan nasi goreng?", tanya Hangeng. Key mengangguk.
"Baiklah aku buatkan dulu.", Hangeng pergi ke dapur, diikuti oleh Key.

Key memperhatikan gerak-gerik Hangeng saat memasak.
"Hyung kau makin tampan saja. Jadi ingin punya suami sepertimu.", celetuk Key. Hangeng tertawa kecil. Onew terbakar cemburu.

"Beib.", bentak Onew. Key mengerinyitkan keningnya.

"Kau ini kenapa sih?", saut Key tanpa rasa bersalah.

"Kenapa kau bilang? Aku ini suamimu yang tampan. Masih menginginkan Hangeng hyung. Menyebalkan.", omel Onew yang cemburu.

"Aku kira kenapa! Tidak penting sekali sih.", santai Key tidak peduli.

"Kau ini.", geram Onew.

"Nasi goreng siap dimakan.", semangat Hangeng meletakan piring di depan Key.

"Kau mau Baby?", tawar Key.

"Tidak.", ketus Onew.

"Baguslah. Selamat makan.", riang Key menyantap makanannya. Onew tidak hentinya bergerutu sendiri.

...................................................

-Four Months Later-

Key sedang menatap tubuhnya di cermin besar. Ia tersenyum-senyum sendiri melihat perutnya yang semamkin membesar.
Ia mengetuk-ngetuk perutnya dengan telunjuk.

"Jagiya ini umma. Bisa dengar umma? Dengar kan? Nanti kau harus cantik seperti umma ya. Jangan seperti appamu itu. Hidungnya harus mancung seperti umma. Matamu jangan sipit seperti appa, nanti tidak bisa dibedakan merem meleknya.*digaplok nyu's wifes* Tapi kau harus bertanggung jawab, penyayang seperti appa. Umma ingin kau cepat lahir. Jadi umma ada mainan baru. Umma bosan di rumah sendirian, saat appamu pergi kuliah.", kata Key mengajak bicara bayi dalam perutnya. Semenjak diketahui hamil, sampai usia kandungannya yang kesembilan bulan. Onew melarang Key untuk kuliah. Ia seakan mengurung Key tidak boleh kemana-mana jika tanpa Onew yang menemani. Akibatnya Key bosan di rumah.

"Jagiya, umma takut. Kau tau, setelah aku melahirkanmu. Aku takut appamu tidak suka lagi pada umma. Karena badan umma akan gendut. Kalau appa tidak suka pada umma lagi. Kau mau kan ikut umma?", cemas Key pada nasibnya nanti. Akhir-akhir ini Onew selalu pulang malam. Jadi Key sedikit curiga dan takut Onew menceraikannya nanti karena dia tidak seksi lagi.

Greeepp
Seseorang memeluknya dari belakang. Mencium tengkuk Key mesra.

"Kenapa bicara seperti itu. Kau mau memisahkan anakku dari appanya? Kau jahat sekali beib.", gurau Onew mengelus perut Key sayang.

"Ani. Habisnya semenjak perutku membesar, kau jarang ada di rumah. Kau bosan ya padaku?", tuduh Key takut-takut. Onew mengelus-elus perut Key.

"Bukan begitu. Kau jangan marah dulu. Soal itu. Janji ya tidak akan mentertawakanku, kalau aku jelaskan.", saut Onew dengan malu. Key mengangguk.

"Iya tidak tertawa.", janji Key.

"Aku ikut kursus bagaimana mengurus bayi. Aku malu, kau tertawakan. Biasanya kan yang ikut kursus itu seorang yeoja atau namja cantik sepertimu. Jadinya aku tidak memberitahumu.", jelas Onew. Wajahnya langsung memerah tingkat tinggi. Seperti membongkar rahasia paling memalukan dalam hidup. Key menahan tawa gelinya, tapi tidak bisa.

"Hahahahaha. Kau sampai seperti itu. Pasti kau seperti orang bodoh disana. Namja tampan sendirian. Hahahahahaha.", ledek Key terbahak-bahak. Onew memajukan bibirnya kecewa.

"Aku kan hanya ingin berusaha jadi appa yang baik nantinya. Jadi aku ikut kursus.", lirih Onew seakan usahanya sia-sia di mata Key.

Key berbalik menatap Onew. Ia mengangkat dagu Onew yang tertunduk. "Mianhae. Bukan ingin mentertawakanmu. Aku hanya bangga saja pada suamiku ini. Appa terbaik yang pernah ada bukan.", rajuk Key agar Onew lepas dari rasa kecewanya. "Berarti aku tidak usah kursus lagi. Kan ada suamiku yang bisa mengajarkanku.", gurau Key. Onew tersenyum.

"Gomawo beib.", senang Onew memeluk Key walau terhalang perut besar Key.

"Tapi jangan sembunyikan sesuatu lagi dariku. Kau membuatku jadi berpikir macam-macam. Dan aku jadi stres. Kalau stres, berpengaruh pada kehamilanku. Kalau kehamilanku kenapa-napa, yang kena imbasnya bayi kita. Kalau bayi kita kenapa-napa. Aku akan membunuhmu.", cerewet Key panjang lebar. Onew hanya menggerakan mulutnya meledek Key yang tidak henti-hentinya berbicara.
"Kenapa diam saja.", kesal Key.

"Aku kira masih panjang ceramahmu. Ternyata sudah selesai. Baguslah. Aku mau mandi.", santai Onew lalu masuk kamar mandi, membuat Key naik darah.

"LEE JIN KI, KAU INI. MENYEBALKAN.", geram Key. Ia memajukan bibirnya. Menghentakan kakinya keras, sampai perutnya terguncang dan merasa sakit.

"Aduh mian Jagi. Umma tidak sengaja, appamu tuh.", sesal Key mengelus-elus perutnya. Lalu mendudukan diri di kasur untuk meredam sakitnya.

...

Seminggu lagi jadwal yang di perkirakan dokter, sebagai tanggal kelahiran Key. Onew semakin protect pada Key. Untuk memasak saja tidak boleh. Jadi Onew yang memasak.

Saat Onew sedang memasak. Tiba-tiba.

"BABYYYYYY....", teriak Key dari dalam kamar mandi. Yang terjadi, saat Key masuk kamar mandi ada tumpahan sabun cari di lantai yang membuat Key terpeleset karena licin.

Onew yang panik langsung mematikan kompor dan berlari ke asal suara. Ia melihat Key sudah pingsan tidak sadarkan diri, sedangkan dari celana tidurnya terlihat jelas banyak darah yang mengalir. Onew panik ia segera membawa Key ke rumah sakit. Pikirannya sudah menerawang tidak baik tentang keadaan Key dan anaknya.

"Beib bertahan. Aku mohon.", lirih Onew menggenggam erat tangan Key selama perjalanan.

...

Onew mundar-mandir di depan ruang operasi. Perasaannya benar-benar tidak tenang. Ia tidak ingin hal buruk terjadi pada keduanya.

Hangeng dan Heechul serta anaknya Kyuhyun baru sampai di rumah sakit begitu panik. Sedangkan orangtua Key dan Onew sedang di luar kota baru bisa sampai pagi hari.

"Bagaimana Key?", cemas Heechul.

"Aniya, belum ada kabar. Hyung aku takut.", lemas Onew yang sudah seperti orang frustasi.

"Tenang dulu. Berdoa saja.*apa?klo siwon percaya*", tenangkan Hangeng.

"Umma. Kenapa? Takut. Hikz. Hikz.", tangis Kyuhyun kecil karena tingkah sekitarnya membuatnya takut. Heechul langsung menggendong Kyuhyun.

"Jangan menangis. Tidak apa-apa. Cupcupcup.", bujuk Heechul menenangkan putranya.

Dokter keluar dari kamar operasi dengan tampang lesu dan sedih.
"Bagaimana?", tanya Onew langsung.

"Maaf. Kondisi keduanya lemah, karena guncangan dan terlalu banyak darah yang keluar. Kita harus memilih antara ibu atau bayinya.", beritahu sang dokter dengan hati-hati. Bagai disambar petir, Onew langsung terduduk lemah. Pilihan yang sulit yang harus segera ia putuskan.

...............................................................

"Selamatkan ibunya. Aku mohon.", akhirnya keluar kata-kata ini dari mulut Onew. Dokter menggangguk dan kembali ke dalam ruang operasi.

"Kau harus kuat. Demi Key.", Hangeng memberi semangat pada Onew yang semakin menggila.

"Apakah keputusanku benar hyung?", lirih Onew. Hangeng mengangguk.

"Keputusan yang akan diambil seluruh suami di dunia ini. Bayimu akan bangga pada appanya.", ujar Hangeng. Walau sebenarnya dia juga harus menahan kesedihannya.

"Aku harap.", lemas Onew merundukan wajah.

....

Saat akan menandatangi surat pernyataan tidak akan mengambil tuntutan apapapun pada rumah sakit. Tangan Onew bergetar, tidak sanggup. Air matanya mengalir. Ia melepas bayi yang selama ini ditunggu kelahirannya olehnya dan Key. Tapi keputusannya benar. Tak akan pernah ia melepas Key dari sisinya.

"Maafkan aku. Tapi aku tidak mau kehilanganmu.", lirih Onew. Ia menandatangani surat pernyataan itu. Dan secara tidak langsung ia merelakan bayinya pergi.

....

Saat operasi sedang berjalan. Dalam ketidak sadaran, feeling seorang ibu tetap berjalan. Key bermimpi. Di dalam mimpinya, ia menggapai-gapai tangan mungil. Tangan seorang bayi laki-laki yang tersenyum lucu ke arahnya.

"Bayiku.", panggilnya dalam mimpi. Air mata Key mengalir. Benar-benar mengalir dari mata sendu yang terpejam. Bayi itu kembali tertawa. Key berhasil menangkap bayi lucu itu. Ia memeluknya erat, tidak akan mau melepaskan. Namun sebuah cahaya menarik jauh bayi kecil itu dari pelukannya.

....


-Three Years Later-

Key duduk di sebuah bangku taman bermain, yang dipenuhi oleh anak-anak kecil dengan tawa riangnya. Key tersenyum sendu. Air matanya mengalir. Tatapannya seakan merindu.

Pria yang tampak jauh lebih dewasa dari sebelumnya. Duduk disampingnya.
"Kau kenapa menangis?", tanya pria itu heran dengan tingkah istrinya.

"Baby, aku mengingat anak kita. Aku hampir kehilangannya. Kau tau rasanya, aku bisa mati jika saat itu Min-ah tidak selamat.", lirih Key tangannya menggenggam erat Onew pria yang duduk di sampingnya. Onew menghapus air mata Key.

"Maafkan aku, saat ìtu aku harus menyelamatkanmu.", timpal Onew. Key tersenyum. "Tapi sekarang yang penting. Kau dan anak kita selamat.", lanjut Onew. Key bersandar pada bahu Onew.


-Flashback-

Dokter keluar dari kamar operasi sesaat setelah operasi selesai. Onew langsung bangkit.

"Bagaimana dengan istriku?", panik Onew mengguncang tubuh sang dokter. Dokterpun tersenyum.

"Istri anda, belum sadar karena masih pengaruh bius. Tapi dia baik-baik saja.", jelas sang dokter melegakan perasaan Onew sesaat.

"Owwaaa. Owwaaa.", suara tangisan bayi terdengar dari dalam.

"Anda dengar. Itu suara tangis bayi kalian.", kata sang dokter. "Awalnya ia tidak bernafas, namun beberapa lama kemudian. Bayi anda bernafas. Ini keajaiban tuhan. Dan itu tangis pertamanya. Selamat anda telah menjadi appa, anak kalian laki-laki.", sang dokter menjabat tangan Onew. Ikut senang dengan keajaiban tuhan ini. Onew tidak bisa berkata apa-apa, tangis bahagia kini yang mengalir dari matanya. Kedua orang yang dicintainya, berhasil diselamatkan.
Begitupun Hangeng dan Heechul keduanya turut berbahagia akan ini semua.

....

"Baby, anak kita cantik sekali.", senang Key saat menggendong bayinya untuk pertama kali, setelah ia sadar dan pulih.

"Seperti ummanya.", timpal Onew yang begitu senang. Anak laki-laki dengan wajah bundar, bibir mungil dan alis mata yang lentik.

"Iya dia mirip aku. Tidak ada mirip-miripnya denganmu.", gurau Key. Onew merengut.

"Yang penting dia anakku.", kesal Onew. Key tertawa geli.

"Kita namakan siapa ya?", Key tampak berpikir.

"Taemin. Lee Taemin. Bagus tidak?", celetuk Onew. Key tersenyum.

"Nama yang lucu. Nanti pasti dia akan lucu seperti ummanya. Jadi nama anak kita Taemin.", senang Key yang memuji diri sendiri.

"Lucu? Sejak kapan ummanya lucu? Yang ada. Galak, jutek, cerewet, manja, pemarah, pemaksa. Iya aku setuju. Semoga saja anak kita tidak mengikuti sifat ummanya.", sindir Onew mencibirkan bibirnya. Key memicingkan mata.

"Apa-apaan kau ini. Aku tidak seperti itu.", kesal Key. "Min-ah jangan didengarkan kata-kata appamu yang jelek ini. Dia sirik sama umma.", kata Key memainkan pipi gembil Taemin gemas.

"Tidak mau mengaku. Dasar namja gila.", gumam Onew pelan. Tapi dia senang melihat Taemin dalam gendongan ummanya.

-End of Flashback-


Bocah laki-laki kecil melompat ke pelukan Key.
"Min-ah sayang, sudah puas bermainnya?", tanya Key pada anaknya itu. Taemin mengangguk.

"Sudah, tapi aku lapar. Nanti umma masak yang enak ya.", rajuk Taemin dengan wajah malaikat kecilnya.

"Baik jagiya. Nanti semua yang Min-ah mau, umma bikinkan.", saut Key dengan ceria. Taemin tertawa riang. Karena hampir kehilangan Taemin, Key selalu menuruti kemauan Taemin. Sampai-sampai Taemin menjadi anak yang manja.

"Ayo kita pulang jagi.", ajak Onew. Taemin mengangguk.

"Gendong appa.", manja Taemin. Onew membulatkan mata.

"Sudah besar. Masih minta digendong.", gurau Onew. Taemin merengut.

"Umma, appanya tidak mau menggendongku.", adu Taemin hampir mau menangis. Key mendengus.

"Baby. Apa susahnya sih menggendongnya.", omel Key. Onew mengambil nafas malas. Tidak ibu, tidak anak. Dua-duanya sama-sama manja dan pemaksa.

"Iya beib. Min-ah kau ini bisanya mengadu saja.", ledek Onew mencium pipi Taemin gemas. Taemin tertawa.

"Iya dong appa. Makanya jangan macam-macam dengan Lee Taemin. Nanti aku adukan umma.", kata Taemin senang. Onew dan Key yang mendengarnya, malah tertawa terbahak-bahak karena ocehan Taemin.



The End

10 comments:

  1. onnieeeee... enak banget bacanya...
    bagus2 fanficnya...
    stay update yeah???
    khususnya onkey... hihihi
    makasih~

    _onkey freak_

    ReplyDelete
  2. Hahaha. Gomawo saeng.
    Kekekekek.
    Aku kalo update jarang.aduh.

    ReplyDelete
  3. So cute!!
    I wanna some Taemin!!
    Can I?

    ReplyDelete
  4. annyeong lam kenal yah ...reader baru
    nyasar nyari FF ONkey(>_<)
    ijin baca yah

    ReplyDelete
  5. ya ampuuuuunnnnn.... awalnya udah dibikin hot... tpi couple satu ini benar-banar manis... gomawo author

    ReplyDelete
  6. wooaaah..ffnya hot, misterius, menyedihkan *apa lagi ya???
    aku sempet sedih klo baby'y onkey : taemin ga bisa diselamatkan...

    daebak deh pokoknyaa!!!!!

    ReplyDelete
  7. kenapa sia nemu ff ini di google???!!

    hihihi jd inget lg ceritanya... emang ciri khas si anya tuh ngocol ya *ngakak mulu*

    huft.. bikin onkey lg dong nya... udh jarang bgt nih ff onkey :(

    ReplyDelete
  8. Kirain said ending..
    Ee ternyata happy ending...
    Ceritanya bagus...

    ReplyDelete
  9. Lagi si appa lupa pake pas mau masuk . Jadi dung deh si umma . Tp ada untungnya jg kan jd nikah .
    Ahh onkey emg ga ada obat (y)
    Aku pikir bayi nya ngga tertolong ternyata selamat . CHUKKAE Ne ONKEY ^^
    Happy end . Nice story ...

    ReplyDelete