Tuesday, February 16, 2010

Fan Fiction... YunJae's Family... Part 31 - Part 35..

Fan Fiction... YunJae's Family... Part 31

Malam itu, mereka makan malam dulu di sebuah restaurant keluarga favorit keluarga YunJae..
Semua pesanan makanan sudah datang, dan mereka semua menyantap makanan itu kecuali Jaejoong..
"Kau tidak makan Honey?", tanya Yunho..
"Tidak bun, aku takut gendut lagi jika makan malam-malam..", Jaejoong memasang wajah waswas kembali terhadap kata gendut..
"Kau masih memikirkan itu.. Kau kan sudah janji padaku, tidak ada kata diet lagi.. Kau ingat kan?", Yunho kesal mendengar perkataan Jaejoong..
"Kapan? Aku tidak pernah merasa berjanji padamu..", Jaejoong menjawab santai..
"Di rumah sakit honey.. Aku kan bilang kau tidak boleh diet lagi apapun caranya..", Yunho benar-benar tidak suka jika Jaejoong melakukan dietnya lagi..
"Itu kan kau yang bilang, bukan aku bunny.. Sudahlah jangan merengut terus.. Terlihat jelek..", rujuk Jaejoong sambil bercanda..
"Yunho benar Joong, kau tidak terlihat gendut sama sekali.. Jadi kau tidak perlu diet begitu..", tambah Hyun Joong mendukung larangan diet Yunho..
"Kalian berdua selalu saja kompak untuk menantangku..", Jaejoong balik cemberut.. Dia sangat kesal tidak diijinkan untuk melakukan diet..
Yunho tersenyum melihat istrinya jengkel.. Dan semua orang hanya menyaksikan keributan antara YunJae sambil menahan tawa mereka.. Sementara Changmin terus saja melahap makanannya.. Baginya melihat orangtuanya seperti itu adalah hal biasa, dan makanan adalah yang luar biasa..
"Sini aku suapin, buka mulutmu..", Yunho mencoba menyuapi Jaejoong.. Namun Jaejoong tidak mau membuka mulutnya.. Malah dia menjulurkan lidahnya..
"Buka mulutmu, atau aku suruh semua orang memaksamu untuk membuka mulutmu..", Yunho seakan mengancam Jaejoong..
"Iya aaa..", Jaejoong membuka mulutnya.. Lalu Yunho memasukan satu suap makanan ke dalam mulut Jaejoong..
"Kau ini menyebalkan..", Jaejoong mendumel sambil mengunyah makanannya..
"Ehem.. Ehem..", Yoo Chun terbatuk saat melihat keharmonisan YunJae..
"Kau kenapa Chun?", panik Junsu, dan langsung memberi Yoo Chun segelas air putih..
"Aku hanya tersedak saat menelan makananku Jun, kau tidak perlu khawatir..", Yoo Chun memberikan alasan yang bukan sebenarnya.. Perhatian Junsu pada Yoo Chun membuat Yunho yang tadinya tertawa karena Jaejoong langsung merubah ekspresi tidak senangnya..
Mereka melanjutkan makan mereka.. Jaejoong tetap tidak mau makan, dan Yunho tetap pada ancamannya.. Jika Jaejoong tidak makan, ia akan memaksa Jaejoong terus makan.. Dan akhirnya Jaejoong menurut, tapi dengan syarat dia mau disuapi Yunho..
"Tante Junsu aku mau cerita.. Di sekolahku ada yang menaksir Kyuhyun..", Min Hwan bercerita di tengah makannya..
"Siapa?", Junsu pura-pura tidak tahu..
"Dia cowok incaran para gadis tante.. Pintar lagi..", Min Hwan bercerita seakan orang yang dimaksud tidak ada disana.. Semua orang mendengarkan dengan serius.. Changmin belum sadar maksud cerita Min Hwan karena dia masih terlena dengan makanannya..
"Kyuh, kau beruntung sekali di taksir cowok seperti itu..", puji Yoo Chun..
"Puchin (panggilan ayah dalam bahasa Korea), kata-katamu seakan aku tidak pantas sekali..", Kyuhyun cemberut namun ia malu..
"Maaf ya Kyuh.. Ternyata anak Puchin pemarah sekali..", Yoo Chun menggoda Kyuhyun..
"Tapi sayang paman.. Cowok yang menaksir Kyuhyun, sepertinya tak ada nyali untuk mengatakan pada Kyuhyun..", Min Hwan melirik pada Changmin, bermaksud menyindir.. Namun ia tidak mendapatkan reaksi apa-apa dari Changmin.. Key mencubit Min Hwan..
"Kau nakal sekali Hwan..", Key gemas melihat tingkah anaknya.. "Dasar anakmu itu Hyun..", lanjut Key..
"Kalau nakal saja, kau bilang Hwan anakku..", canda Hyun Joong..
"Hei ibu, ayah.. Terima saja kalau aku memang nakal.."
Perkataan Min Hwan sontak membuat semua orang tertawa, kecuali Changmin..
"Ada apa sih kalian semua tertawa?", dengan bodohnya Changmin bertanya..
"Minnie.. Kau ini.. Daritadi kau tidak mendengarkan obrolan kita..", Yunho memukul kepala Changmin, karena sangat gemas akan tingkah anaknya yang aneh..
"Aku daritadi makan dady..", mengeluarkan jurus mulut yang menyeringai..
"Dasar Minnie, kau kalau sudah makan tidak perduli apapun..", goda Jaejoong..
"Percuma daritadi aku bercerita kalau begitu..", Min Hwan berpura-pura kecewa..
"Aku tidak mengerti pada kalian..", Changmin berkata santai.. Seakan tidak ada apa-apa pada dirinya..
Semua tertawa karena tingkah bodohnya Changmin.. Disaat Jaejoong merasa tenggorokannya tidak enak, ia segera mengambil minumnya.. Baru saja tangan Jaejoong menyentuh gelas itu tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tangannya.. Tangan Yoo Chun menggenggam tangan Jaejoong.. Tidak ada yang sadar akan apa yang dilakukan Yoo Chun, karena semua masih terfokus pada tingkah Changmin.. Jaejoong salah tingkah, namun juga tidak menghindar dari genggaman Yoo Chun.. Yoo Chun memandang Jaejoong dalam dengan senyuman manis di bibirnya.. Dan Jaejoong jatuh masuk ke dalam pandangan itu.. Yoo Chun segera melepaskan genggamannya ketika semua orang sudah kembali normal..
"Honey, kok sekarang malah kau yang diam saja?", Yunho heran akan sikap Jaejoong yang tiba-tiba menjadi diam..
"Tidak bunny..", Jaejoong tersenyum manis..
"Kita pulang saja, kau letih sekali kelihatannya..", Yunho tampak khawatir.. Jaejoong hanya menggangguk..
"Aku bayar dulu ya honey.."
Yunho segera membayar semua makanannya, dan segera beranjak pulang..
"Kami pulang duluan ya.. Maaf sekali, Jaejoong harus istirahat..", pamit Jaejoong pada keluarga HyunKey dan YooSu..
Yunho, Jaejoong, dan Changmin pulang terlebih dahulu..
Tidak lama keluarga HyunKey dan YooSupun juga pulang..











Fan Fiction... YunJae's Family... Part 32

Sampai dirumah Yunho langsung memapah Jaejoong ke kamar, dan merebahkan Jaejoong di tempat tidur..
"Bunny kau memperlakukanku seperti orang sakit lagi..", protes Jaejoong pada Yunho yang terlalu mengkhawatirkannya..
"Itu karena aku khawatir honey.. Maaf membuat kau terlalu lama diluar..", Yunho merasa amat menyesal akan itu..
Jaejoong tersenyum.. "Bukan salahmu bunny.. Aku tidak suka jika kau selalu menyalahkan dirimu kalau terjadi apa-apa padaku.. Lagian kan aku tidak sakit..", Jaejoong menghibur Yunho dan menyentuh wajah Yunho..
Changmin masuk kamar YunJae..
"Dad, mommy tidak apa-apa kan?", Changminpun khawatir pada mommynya..
"Tidak Minnie, kau tidak perlu khawatir.. Aku hanya lelah.. Kau tidurlah, kau besok harus sekolah..", kata Jaejoong..
"Istirahat mom, aku ke kamar ya.. Love you..", sebelum meninggalkan kamar Changmin mencium pipi Jaejoong dulu..
"Love you too..", Jaejoong tersenyum..
"Dady, jaga mommyku!", lalu Changmin meninggalkan kamar..
"Siap bos..", Yunho hormat pada Changmin untuk mencandainya.. "Minnie kau tidak menciumku? Mengapa hanya mommymu?", protes Yunho melihat anaknya pergi saja..
"Tidak penting mencium dady..", Changmin teriak dari kamarnya yang terletak tepat di depan kamar YunJae..
"Liat anakmu hanya sayang padamu hon..", dumel Yunho bercanda..
"Sudah, kau ini.. Jangan berkata seperti itu lagi.. Aku tidak suka..", Jaejoong sedikit kesal..
Yunho hanya tertawa..
"Jangan tertawa.. Aku mau mandi dulu bun.. Lengket sekali.. Kau mau ikut?", goda Jaejoong pada Yunho, dan beranjak berdiri dari tempat tidur..
"Mandi? Honey sudah malam.. Jangan mandi malam ya.. Nanti kau sakit.. Untuk malam ini kau tidak usah mandi dulu.. Aku ambilkan baju tidurmu, sebentar..", Yunho berdiri dan mengambilkan baju untuk Jaejoong.. Jaejoong membersihkan riasannya.. Yunho kembali dan melihat Jaejoong tidak di tempat tidur..
"Kau ini, bukannya tidur istirahat..", omel Yunho..
"Aku lagi membersihkan riasanku dulu, sebentar bun.."
Yunho tidak bisa berkata lagi.. Dia menunggu Jaejoong menyelesaikan itu..
"Sudah selesai, sekarang kau tidur..", Yunho menyuruh Jaejoong segera tidur..
"Iya suamiku yang paling cerewet..", ledek Jaejoong.. Setelah selesai berganti baju Jaejoong kembali ke tempat tidur, dimana Yunho sudah menunggunya daritadi..
"Bunny aku seakan menjadi orang yang berpenyakit.. Aku kan tidak sakit.. Jangan seperti ini kepadaku bunny..", protes Jaejoong..
"Honey jangan seperti itu.. Aku hanya khawatir.."
Jaejoong membalikan badannya ke arah Yunho..
"Tapi aku tidak sakit bunny.. Jangan mulai lagi ya..", Jaejoong menarik hidung Yunho..
"Sakit honey.. Kau menyebalkan..", Yunho menahan sakitnya.. "Tidak diet ya hon? Kau janji padaku!", tambah Yunho meminta janji..
"Tidak mau.. Aku tetap ingin diet.. Aku gendut bunny.. Kau tidak liat?", Jaejoong menolak..
"Tidak, aku tidak melihat kau gendut.. Kau begitu seksi honey.. Jadi tidak perlu diet..", Yunho tetap tidak ingin istrinya diet..
"Yunho, bunnyku sayang.. Aku tetap mau diet.. Yasudah, dietku hanya tidak makan malam, dan seminggu dua kali ke gym.. Boleh ya? Aku kan sudah mengurangi 2 jadwal fitnessku.. Ya bunny..", Jaejoong menampakan tampang memelasnya..
"Kau ini, iya aku ijinkan..", wajah terpaksa.. "Tapi ada syaratnya.. Syarat pertama kau harus membayar hutangmu setiap hari padaku..", Yunho memasang tampang liciknya.. "Yang kedua, malam hari kau tetap harus makan.. Paling tidak dua, tiga sendok.. Hanya untuk mengisi perutmu.. Bagaimana, kau setuju?", Yunho memberikan dua syarat bila Jaejoong benar-benar ingin diet..
"Iya aku setuju, tapi aku ada satu syarat juga.. Jangan buat aku makan bubur terus..", Jaejoong cemberut..
"Iya, aku juga tidak ingin membuatkanmu bubur.. Merepotkanku..", Yunho tak mau kalah..
"Dasar kau.. Bunny, persyaratan pertamamu sepertinya sangat menguntungkan untukmu.. Tidak adil sekali..", Jaejoong memulai protesnya..
"Ya kalau tidak setuju aku tidak memaksa.. Dan tidak ada kata diet dalam hidupmu..", Yunho mulai kembali dengan kelicikannya..
"Kau ini.. Menyebalkan sekali bunny..", Jaejoong memukul Yunho.. Yunho memeluk Jaejoong..
"Kau tidak bisa memukulku lagi, jika seperti ini.. Sebagai hukuman aku minta hutangmu kau bayar sekarang..", pinta Yunho..
Jaejoongpun memenuhi, ia mencium Yunho..
"Sudah, hukuman yang payah..", Jaejoong kesal..
"Sudah diam, kau tidur saja.. Jangan banyak protes.. Sleeptight honey.."
Yunho mencium kening Jaejoong, lalu mematikan lampu dan mengambil tidur lelapnya..
Jaejoong tidak bisa tidur, dia sedang memikirkan Yoo Chun.. Dan dia kembali membayangkan saat Yoo Chun menciumnya di depan mobil..
"Karena aku mencintaimu! Sampai sekarang aku masih mencintaimu.. Sampai kapanpun aku akan terus mencintaimu..", kata-kata Yoo Chun terus dan semakin terngiang di telinganya.. Tatapan mata Yoo Chun, sentuhan tangan Yoo Chun begitu terasa nyata pada Jaejoong.. Tanpa sadar Jaejoong tersenyum senang di tengah pikirannya akan Yoo Chun..
"Aku mencintamu Chun..", batin Jaejoong terus meneriakan kata-kata ini..
Jaejoong tersadar saat tak sengaja tangannya menyentuh Yunho..
"Apa yang aku pikirkan.. Tidak boleh seperti ini..", Jaejoong menyalahkan dirinya dalam hati..
Jaejoong memainkan jarinya pada wajah Yunho..
"Aku mencintai mata ini..", kata Jaejoong pelan sambil menyentuh mata Yunho..
"Aku mencintai hidung ini..", menyentuh hidung Yunho..
"Aku mencintai bibir ini..", menyentuh bibir Yunho..
"Aku mencintai segalanya yang ada padamu bunny.. Aku sangat mencintaimu", bisik Jaejoong pelan sambil memeluk Yunho erat.. Dan tertidur..













Fan Fiction... YunJae's Family... Part 33


Saat sedang sarapan pagi..
"Honey, Sabtu ini ada pernikahan anak rekan kerjaku.. Kita diundang, kau bisa datang kan?", Yunho memberi kabar itu pada Jaejoong..
"Iya, aku bisa..", Jaejoong menjawab singkat..
"Minnie kau ikut tidak?", tanya Yunho..
"Iya dady aku ikut, aku akan ajak Kyuhyun..", Changmin menjawab santai sambil menghabiskan makannya..
"Kyuhyun? Sekarang kau sudah berani mendekati Kyuhyun.. Begitu seharusnya dari dulu..", canda Yunho pada anaknya..
"Diam dady! Berisik..", omel Changmin menutupi malunya..
"Minnie, jangan begitu pada Dadymu..", omel balik Jaejoong..
Changmin hanya tersenyum tanpa dosa..
"Dady, semalam kau jaga mommyku kan?", Changmin memicingkan matanya..
"Anak bodoh, apa tatapanmu itu.. Seakan kau tidak percaya sekali padaku..", Yunho balik memicingkan matanya pada Changmin..
"Memang, kapan aku bisa percaya pada dady.. Mustahil..", Changmin bergurau, tapi dengan tampang serius..
"Dasar gila, kau ini.."
"Apa-apaan kalian ini, berisik sekali.. Sudah cepat habiskan makanannya.. Kalau telat, jangan salahkan aku..", Jaejoong menengahi namun dengan raut kesal..
"Dad, kayanya mommyku sudah sembuh 100%.. Liat tuh dia kembali cerewet seperti biasanya..", goda Changmin sambil tersenyum..
"Iya kau betul Minnie..", Yunho dan Changminpun tertawa.. Namun Jaejoong cemberut..
"Honey jangan cemberut, kau jelek tau..", goda Yunho..
"Memang jelek, sudah kalian berdua pergi sana..", Jaejoong mengusir Yunho dan Changmin yang masih menyantap sarapan mereka..
"Aku belum selesai mom..", protes Changmin.. "Setiap mommy cemberut, pasti aku yang kena akibatnya..", eluh Changmin..
"Apa maksudmu?", tanya Jaejoong tidak mengerti..
"Iya, aku jadi tidak bisa mengenyangkan perutku..", Changmin kesal..
"Sudah jangan banyak protes, kalian pergi sana..", Jaejoong tambah kesal..
"Iya-iya kami pergi, ayo Minnie..", ajak Yunho.. "Mommymu sedang tidak bisa diajak bercanda..", ledek Yunho bermaksud menyindir Jaejoong..
Changmin dan Yunhopun pamit pada Jaejoong..
"Pergi ya honey.. Love you..", Yunho memberi ciuman manis dan segera masuk mobil..
"Aku juga, dah mom..", Changmin mencium pipi Jaejoong..
"Iya hati-hati.."
Di dalam mobil Yunho dan Changmin membicarakan tingkah Jaejoong..
"Dad, mommy kenapa sih? Dia galak sekali pagi ini..", Changmin menanyakan tentang sikap Jaejoong pada Yunho..
"Entah, dady juga bingung.. Padahal tadi malam dia biasa saja.. Tapi sejak tadi pagi dia berubah jadi wanita super sinis.. Mommymu aneh Min, seperti kau..", Yunho mencandai Changmin..
"Anehku kan dari dady.. Dady lebih aneh daripada aku dan Mommy..", Changmin tidak terima..
Mereka berduapun tertawa..
"Bagaimana dengan kalian? Apa kalian sudah pacaran?", tanya Yunho penasaran..
"Kyuhyun? Belum sejauh itu, aku masih belum berani mengungkapkan perasaanku..", jawab Changmin sedikit malu..
"Ah kau payah Min, tidak benar jika kau harus membuat wanita terus menebak pikiran pria..", Yunho menasehati anaknya..
"Iya dad, aku akan mengumpulkan keberanian secepatnya.."
"Begitu seharusnya, percuma kau punya dady sepertiku..", narciss Yunho..
"Apa? Sama saja..", mengeluarkan senyum menyeringai.. "Dad bagaimana kau bertemu mommy?", tanya Changmin ingin tau..
"Bukannya kau sudah sering tanyakan ini?"
"Iya, tapi aku lupa.. Ceritakan lagi..", rajuk Changmin..
"Dasar anak pelupa.."
*Flashback
"Dulu, selama tiga bulan Dady kembali ke Korea.. Dady selalu mendengar nama Mommy diperbincangkan semua pria di universitasku.. Tadinya dady tidak tertarik.. Tapi lama-lama dady penasaran juga.. Akhirnya dady cari tau yang mana mommy, dalam waktu sekejap dady sudah tau yang mana mommymu.. Dady akui mommy menarik hati dady saat pertama dady melihatnya.. Dia cantik, baik, ceria, pintar.. Kau tau kan mommymu umur 17 tahun sudah masuk universitas? Dia benar-benar wanita sempurna dimata Dady Min..", Yunho menceritakan kisahnya dulu..
"Terus dady gimana?", Changmin begitu serius mendengar cerita Yunho..
"Akhirnya dady mendekatinya.. Ternyata Mommy sulit juga untuk dady dekati.. Tadinya dia merespon baik dady, tapi saat dia tau dady mengincarnya.. Mommy tiba-tiba berubah sikap jadi kurang bersahabat.. Apalagi ada paman Hyun yang selalu bersama mommy, ku kira dia kekasih mommy.. Tadinya dady mau menyerah.."
"Dady pasti kalah saing sama paman Hyun..", ledek Changmin memotong cerita Yunho..
"Enak saja kau.. Dady kan pindahan, jadi belum tenar saat itu..", Yunho tidak terima..
Changmin tersenyum.. "Lanjutkan!", pinta Changmin..
"Setelah tau, paman Hyun hanya sahabat mommy.. Dady kembali bersemangat.. Enam bulan dady mendekati mommy.. Akhirnya dia bisa dady taklukan juga.. Itu membuat dady sangat senang.. Kau tau, banyak pria dan wanita yang tidak setuju akan hubungan kami, mereka cemburu.. Tapi banyak juga yang setuju, dan kamipun dijuluki pasangan paling serasi.. Semua orang di universitas tidak ada yang tidak tau dady dan mommy..", narciss Yunho kembali..
"Bagaimana cara membuat mommy jadi kekasih dady?", tanya Changmin..
"Aku menciumnya saat di perpustakaan.. Tadinya mommymu akan marah, tapi sebelum dia marah aku langsung mengungkapkan perasaanku.. Aku bilang aku mencintainya.. Dan mommy diam tidak jadi marah, malah ia tersenyum dan berkata dia mencintai dady juga.. Dan sejak itu kami mulai pacaran.. Dua tahun kemudian aku lulus dari universitas dan aku memutuskan menikahi mommy, dia setuju.. Dan lahirlah kau Min..", Yunho menyelesaikan ceritanya, karena sudah sampai di sekolah Changmin.. Changmin turun dari mobil..
"Aku akan gunakan caramu dad!", tersenyum, lalu segera masuk ke sekolah..










Fan Fiction... YunJae's Family... Part 34


Di kantor saat ingin menelepon Jaejoong, Yunho tidak sengaja mendial nomer handphone Junsu.. Setelah lama dia baru sadar dan segera mematikannya.. Tak lama ada panggilan balik dari Junsu.. Dan Yunho mengangkatnya..
"Kau tadi meneleponku? Ada apa Yun?", tanya Junsu dari balik telepon..
"Tidak, tadi itu aku tidak sengaja mendial nomermu.. Maaf membuatmu jadi meneleponku balik..", Yunho menjelaskan..
"Oh begitu, aku kira kau ada perlu.. Tenang saja Yun.. Kau sedang di kantor?", basa-basi Junsu..
"Iya Jun.."
"Yasudah, aku tutup ya nanti mengganggumu.."
"Tunggu dulu Jun..", Yunho menahan Junsu mematikan panggilannya..
"Kenapa Yun?", tanya Junsu..
"Bisa kita bertemu nanti siang..", tanya Yunho balik..
"Tentu, memangnya ada apa?"
"Tidak ada apa-apa.. Yoo Chun ada?"
"Dia masih di kantor.. Kau ada perlu dengannya?", tanya Junsu lagi..
"Tidak.. Siang ini biar aku yang ke rumahmu.."
"Terserah kau saja.."
"Yasudah hanya itu Jun.."
"Aku tutup ya!", Junsu mengakhiri panggilannya..
Yunho tidak jadi menelepon Jaejoong, karena pikirannya sedang diganggu pikiran tentang Junsu..
....
Seperti janji di telepon, Yunhopun datang kerumah Junsu siang itu..
"Masuk Yun..", ajak Junsu..
"Rumahmu nyaman sekali.."
Junsu tersenyum mendengar perkataan Yunho..
"Kau duduklah, aku buatkan minum dulu.."
"Jun apa aku boleh duduk di teras belakang rumahmu? Sepertinya pemandangannya begitu indah.."
"Terserah kau saja, anggaplah ini seperti rumahmu..", teriak Junsu dari dapur..
Tak lama Junsu datang dengan minumannya..
"Minumlah Yun..", Junsu mempersilahkan Yunho.. "Ada apa kau kesini? Tumben sekali..", tanya Junsu akan kedatangan Yunho..
"Aku hanya ingin tau rumahmu saja.. Kau keberatan?"
"Ya tidaklah Yun.. Aku senang kau datang..", Junsu tersenyum..
Yunho hanya diam, Junsupun ikut diam.. Dan keheningan cukup lama berlangsung sampai tangan Yunho menggenggam tangan Junsu.. Junsu kaget saat Yunho menggenggamnya, namun ia tidak berkata apapun..
"Jun biarkan seperti ini sebentar, aku ingin mengulang masa lalu kita walau hanya sesaat..", kata Yunho sambil tersenyum pada Junsu..
"Yun, jadi ini maksudmu?", tanya Junsu..
"Maksud apa?", Yunho tidak mengerti..
"Maksud kedatanganmu.."
Yunho mengangguk, tanpa menjawab pertanyaan Junsu..
"Ini tidak benar Yun..", Junsu langsung melepas tangannya dari genggaman Yunho..
"Aku tau itu.. Jun, kau tau perasaanku saat kau pergi? Itu sangat menyakitkan.. Ditambah tak ada satupun kabar darimu.. Cukup lama aku bisa mencari penggantimu, dan itu perjuangan untukku.. Tapi sayangnya sampai sekarang aku tidak bisa melupakanmu.. Sakit rasa ini terus disini Jun..", Yunho memegang dadanya..
"Jangan seperti itu Yun.. Itu lebih menyakitkanku.. Sesungguhnya akupun tak ingin meninggalkanmu.. Tapi aku harus pergi.. Soal tanpa kabar itu memang semua salahku.. Aku minta maaf Yun..", Junsu menangis ditengah sesalnya..
"Maafkan aku Jun.. Tapi aku begitu mencintaimu.."
"Tidak boleh.. Joonggie? Bagaimana dengannya? Apa selama ini kau hanya mempermainkannya? Kau jahat Yun! Aku tau Joonggie sangat mencintaimu..", Junsu sedikit marah akan perkataan Yunho..
"Tidak, aku tidak pernah mempermainkannya.. Dia adalah wanitaku, wanita yang paling aku cintai di dunia ini melebihi diriku sendiri.. Dan akupun tau, dia sangat mencintaiku.. Jaejoong, aku mencintainya Jun..", Yunhopun menangis..
"Lalu apa maksudmu tentang semua ini Yun?", Junsu tidak mengerti..
"Kau tau Jun.. Aku senang kau pergi.. Aku senang kau menyakitiku.. Dan aku senang begitu mencintaimu.. Karena itu membuatku jatuh dalam hidup.. Sehingga membuatku tidak senang akan Jepang karena kenangan kita.. Aku kembali ke Korea.. Aku memutuskan kembali ke Korea.. Itu karena kau.. Dan menemukan cintaku yang sesungguhnya disini.. Jika kau tidak pergi, mungkin aku akan menjadi suamimu.. Dan mungkin akan membuatku menyesal..", Yunho menangis dalam tawanya..
"Yun kau membuatku takut.. Kau seperti orang yang sedang kehilangan akal sehat..", Junsu takut akan Yunho yang terlihat seperti orang gila tanpa kesadaran..
"Aku sangat mencintai Jaejoong.. Tapi tak bisa kupungkiri jauh didalam hatiku.. Masih ada kau..", Yunho tersenyum dan menghapus air matanya..
"Yun, aku sangat mencintai Yoo Chun.. Dan aku bisa sama sekali tidak mencintaimu lagi..", Junsu berkata seakan meyakinkan dirinya, bahwa tak ada Yunho di hatinya..
"Aku senang mendengar itu.. Itu membuatku lega..", Yunho tersenyum..
"Tapi sikapmu tidak.. Kau membuatku bingung Yun..", Junsu berkata dengan nada yang sangat lembut..
"Jangan kau pikirkan kata-kataku.. Cukup kau tau saja..", kata Yunho..
Mereka berdua kembali diam..
"Jun, boleh aku memelukmu..", pinta Yunho.. Junsu hanya diam.. "Ini caraku untuk membuang semua tentang kau..", lanjut Yunho..
Junsupun mengangguk tanda memperbolehkan Yunho memeluknya..
Yunhopun memeluk Junsu erat.. Dibalas oleh Junsu..
"Terimakasih.. Ini membuatku lega.. Sekarang aku yakin, kau telah kubuang dari hatiku..", bisik Yunho pada Junsu..
"Itu bagus Yun..", Junsu mencium pipi Yunho.. "Itu caraku meyakinkan kau tidak ada dihatiku lagi..", lanjut Junsu..
Mereka berduapun tersenyum..
"Aku harus kembali ke kantor, terimakasih untuk hari ini.. Aku seperti terlepas dari sebuah jeratan..", Yunho pamit dan diantar Junsu sampai pintu rumahnya..
"Hati-hati Yun.."
Yunhopun pergi..



















Fan Fiction... YunJae's Family... Part 35


Di mobil Yunho merasa bahwa hari ini begitu membahagiakan.. Seperti katanya, ia seperti terlepas dari semua jeratan.. Yunho tersenyum-senyum sendiri di tengah konsentrasinya menyetir..
To : Jaejoong
Pesan : Aku mencintaimu Honey.. Sangat mencintaimu..
Yunho mengirim pesan pada Jaejoong..
Jaejoong yang menerima pesan itu, merasa aneh pada Yunho, lalu ia membalasnya..
To : Yunho
Pesan : Bunny gila ya? Dasar kau..
Jaejoong membalasnya, namun Yunho hanya tertawa membaca balasan pesan dari Jaejoong..
"Dasar honey.. Aku kan begitu mencintaimu.. Kau anggap itu gila..", Yunho berbicara sendiri..
Dia langsung memutar balik mobilnya ke arah rumahnya.. Yunho memutuskan tidak kembali ke kantor..
Yunho sampai dirumah dan mengetuk rumah.. Jaejoongpun membukakan..
"Bunny?", Jaejoong kaget ternyata yang datang itu Yunho.. Yunho tersenyum..
"Masih sore sudah pulang kau bun? Tumben sekali.. Minnie saja masih di sekolah..", lanjut Jaejoong..
"Aku rindu padamu honey..", kata Yunho.. Jaejoong tertawa melihat tingkah suaminya..
"Jangan tertawa Honey, kau ini..", Yunho kesal..
"Habisnya kau aneh sekali bun.. Tadi sms yang aneh, sekarang kau pulang hanya karena rindu padaku.. Itu kan membuatku heran..", Jaejoong tetap tidak menahan tawanya..
"Itu tidak aneh Honey.. Sini kau duduk disampingku, aku ingin di dekatmu..", suruh Yunho menarik tangan Jaejoong duduk disampingnya..
Yunho lalu menusuk-nusuk pipi Jaejoong dengan telunjuknya..
"Apa sih kau ini, jangan mengganggu pipiku.. Bukan barang mainan..", Jaejoong kesal..
"Ini menyenangkan Hon.. Aku suka menusuk-nusuk pipimu.."
Jaejoong semakin cemberut..
"Kau kenapa sih, hari ini aneh sekali.. Seperti anak kecil.. Kau melebihi Minnie.. Sudah hentikan jangan kau mainkan pipiku lagi..", dumel Jaejoong..
"Aku begitu senang hari ini Hon.. Jadinya seperti ini.."
"Senang kenapa?", tanya Jaejoong heran.. Yunho mencium pipi Jaejoong..
"Senang karena mencintaimu.. Aku begitu mencintaimu.. Sangat mencintaimu.. Terlalu mencintaimu.. I love you honey.."
Jaejoong hanya menggembungkan pipinya dan menggelengkan kepalanya..
"Apa maksudmu itu?", Yunho memicingkan matanya..
"Aku tidak mencintaimu..", Jaejoong berkata sambil menutup mulutnya..
"Tidak terdengar, apa yang kau katakan.. Jangan tutup mulutmu.."
"Aku tidak mencintaimu..", Jaejoong mengulang kata-katanya lalu tersenyum tanpa dosa..
"Kau ini, menyebalkan sekali.. Aku benci padamu..", gantian Yunho yang cemberut..
"Marah ya bun? Masa aku bercanda seperti itu saja kau marah.. Sudah jangan marah..", Jaejoong mencoba merajuk Yunho.. Yunho tetap tidak merespon.. Lalu Jaejoong mencium pipi kanan Yunho..
"Ini ucapan terimakasihku, terimakasih sudah merindukanku..", kata Jaejoong.. Ia dan Yunho tersenyum lalu Jaejoong mencium pipi kiri Yunho..
"Ini ungkapan terimakasihku karena kau begitu mencintaiku..", lalu Jaejoong mencium kening Yunho..
"Ini ungkapan bahwa aku juga sangat mencintaimu bunny, jangan kau ragukan.. Mencintaimu itu kesempurnaan hidupku..", dan terakhir Jaejoong mencium bibir Yunho..
"Dan ini pembayaran hutangku untukmu hari ini bunny..", Jaejoong tersenyum.. Namun Yunho tetap berpura-pura cemberut..
"Ah bunny aku kan bercanda tadi.. Masih saja cemberut..", Jaejoong berbalik kesal..
"Aku ingin kau membayar hutangmu lagi hon, baru aku tidak cemberut lagi..", pinta Yunho dengan manja..
"Dasar kau ini..", Jaejoong tersenyum lalu ia mencium Yunho lagi..
Yunho tersenyum senang..
"Sudah sana kau kembali ke kantor.. Nanti hutangku bertambah banyak padamu..", canda Jaejoong..
"Tidak, aku ingin bersamamu hari ini.. Jadi mulai detik ini kau tidak boleh jauh-jauh dariku.. Jarak terjauh kita hanya boleh satu meter..", kata Yunho..
"Mulai lagi sifat egoismu.. Iya, satu meter.."
Changmin pulang, dan Yunho membukakan pintu..
"Dady sudah pulang?", heran Changmin..
"Iya, kau tak liat aku didepanmu.."
"Maksudku tumben sekali.. Payah dady.. Mommy mana?", tanya Changmin yang tidak melihat mommynya..
"Pulang-pulang menanyakan mommy.. Mau apa?", sinis Yunho..
"Terserah aku.. Dady kalau tidak tau apa-apa jangan ikut campur..", Changmin berbalik sinis..
"Anak bodoh.."
"Sudah diam dady..", Changmin melenggang masuk meninggalkan Yunho.. "Mommy, apakah sudah siap makananku?", tanya Changmin berteriak..
"Iya Minnie, kau ganti baju dulu..", jawab Jaejoong dari dapur..
"Jadi begini kerjamu setiap hari jika pulang sekolah?", sindir Yunho pada Changmin..
"Iya, dady baru tau? Makanya jangan terlalu lama di kantor.. Betah sekali.. Banyak wanita cantik ya di kantormu..", canda Changmin pada Yunho.. Yunho terlihat jengkel..
"Jadi seperti itu bunny kau di kantor?", Jaejoong kesal, sambil merapihkan makanan di meja..
"Tuh kan kau buat gara-gara Min.. Liat tuh mommymu marah..", jengkel Yunho pada Minnie dan sedikit panik..
"Kok aku yang dady salahkan.. Kalau tidak benar, jangan panik seperti itu..", Changmin terus mencandai Yunho..
"Kau buat masalah saja Min..", Yunho lebih kesal.. Changmin tidak perduli.. Dia pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya..
"Tidak Honey itu hanya canda anakmu saja.. Jangan marah begitu honey..", rayu Yunho..
"Terserah.. Tidak penting.. Aku kesal padamu..", Jaejoong ngambek.. "Changmin cepat turun, makananmu sudah siap..", panggil Jaejoong..
"Aku?"
"Kalau kau mau makan, makan saja.. Makanannya kan cukup untuk kita..", Jaejoong menjawab dengan ketus..
"Kau cemburu ya hon?", goda Yunho..
"Cerewet, sudah kalau kau ingin makan, makan saja.."
Changminpun turun, semua menyantap makanannya..

No comments:

Post a Comment