Tuesday, February 16, 2010

Fan Fiction... YunJae's Family... Part 41 - part 45..

Fan Fiction... YunJae's Family... Part 41

"Kau baru pulang honey?", tanya Yunho yang sedang menonton televisi saat Jaejoong baru membuka pintu rumah.. Jaejoong tersenyum dari balik pintu, dia menutup pintu dan beranjak duduk disamping Yunho, meletakan semua kantung belanjanya di meja.. Kepalanya, ia sandarkan di pundak Yunho..
"Aku lelah sekali bun..", kata Jaejoong pelan.. Yunho hanya tersenyum kecil..
"Kau pulang malam sekali.. Baru kali ini, saat ku pulang aku tidak mendapatkanmu..", tangan Yunho membelai lembut rambut Jaejoong..
"Maaf ya bun..", Jaejoong melingkarkan tangannya di pinggang Yunho.. "Tadi aku ke rumah temanku dulu sepulang belanja..", terang Jaejoong yang sebenarnya ia berbohong..
"Tidak apa..", Yunho menjawab singkat sambil mencium kepala Jaejoong..
Jaejoong melepas pelukannya, "Kau sudah makan bun?", tanya Jaejoong dengan ceria..
"Belum, tidak ada yang membuatkanku makanan..", jawab Yunho dengan nada yang bergurau..
"Kau ini, perutmu kan tidak baik bunny.. Jangan ulangi untuk menunda makanmu apapun alasannya..", cemas Jaejoong..
Jaejoong berdiri dari duduknya, dan beranjak pergi meninggalkan Yunho..
"Mau kemana honey?", tanya Yunho heran..
"Membuatkan makanan untukmu.. Kau pikir tak ada aku yang mengingatkan, kau bisa beralasan melalaikan perutmu itu..", omel Jaejoong begitu cerewet.. Yunho hanya tersenyum, lalu membawa kantung belanja Jaejoong ke dapur sambil menemani Jaejoong memasak.. Yunho menarik kursi dari meja panjang yang membatasi dapur dan ruang keluarga.. Ia memperhatikan setiap gerak Jaejoong yang cekatan saat memasak, aroma masakan yang belum jadipun sudah menggoda penciuman hidungnya..
Jaejoong yang sedari tadi tidak menyadari sepasang mata menangkap setiap gerak-gerik yang ia lakukan, terus saja memasak.. "Minnie sudah tidur ya bun?", tanya Jaejoong yang sedari tadi tidak melihat anak laki-laki kesayangannya itu..
"Sudah sejak tadi, ini kan sudah tengah malam hon..", beritahu Yunho..
"Jangan katakan ini sudah tengah malam lagi, aku merasa kau menyindirku..", sewot Jaejoong cemberut sambil memicingkan matanya ke arah Yunho, lalu melanjutkan masaknya..
Yunho tidak berkomentar, namun kakinya yang berkomentar.. Ia berjalan ke arah Jaejoong memasak, dan memeluk Jaejoong dari belakang.. Ia menggigit kecil telinga kanan Jaejoong, dan itu membuat Jaejoong sedikit mengumpat..
"Sakit bun.. Kau ini, sudah sana ah! Aku sedang memasak..", Jaejoong berkata dengan manja dan membalikan badannya ke arah Yunho dengan tangan yang daritadi memegang peralatan masak, namun kali ini tangannya ia letakan pada pundak Yunho.. Yunho mendekatkan bibirnya pada bibir Jaejoong, namun Jaejoong dengan cepat menghindar, ia melepaskan tubuhnya dari pelukan Yunho.. Bibir Jaejoong mencibir pada Yunho seakan ia sangat senang berhasil menggoda Yunho..
"Pelit sekali kau ini..", kesal Yunho pada Jaejoong..
"Aku sedang masak tau, apa kau mau makan masakanku yang hangus..", Jaejoong bergurau tanpa dosa, ia mengedipkan matanya pada Yunho yang berdiri di depannya sambil cemberut..
"Sudah sana kembali ke kursimu jangan menggangguku!", suruh Jaejoong yang tersenyum puas..
"Iya aku kembali, dasar wanita pelit..", Yunho berjalan kembali ke arah kursinya, Jaejoong meneruskan kembali masaknya.. Namun Yunho kembali ke arah Jaejoong dan menarik lengan Jaejoong ke arah pelukannya, ia dengan cepat mencium Jaejoong yang masih terkejut..
"Kau kira, aku akan semudah itu kehilangan bibirmu..", Yunho berkata dengan angkuhnya melepaskan Jaejoong dan kembali ke kursinya..
"Menyebalkan..", gerutu Jaejoong..
....
Di kamar saat Yunho sudah menarik selimutnya, dan Jaejoong berada di dalam kamar mandi..
Tiba-tiba ponsel Jaejoong berdering ada pesan masuk..
'You're my melodi norul yonjuhalke on and on, non norae nae sarmui soundtrack..', suara ringtone Jaejoong dengan suara para anggota DBSK makin menyaring di dalamnya..
"Honey, ponselmu berbunyi..", panggil Yunho memberitahu Jaejoong..
Yunho hendak mengambil ponsel Jaejoong yang tergeletak di atas meja baca disamping tempat dimana biasa Jaejoong tidur.. Saat ponsel sudah ditangan Yunho, belum sempat Yunho membaca siapa nama pengirim pesan itu, tangan Jaejoong sudah merebut cepat ponselnya dari tangan Yunho.. Ia membaca pengirim yang tertera di layar, seketika tingkah Jaejoong bertambah aneh.. Yunho dengan tingkah istrinya..
"Kau kenapa seh hon? Kasar sekali mengambil ponselmu..", Yunho seakan mengintrogasi penjahat di hadapannya..
"Ti ti dak..", Jaejoong menjawab begitu gugup..
Yunho memicingkan matanya, melihat gelagat Jaejoong yang mencurigakan..
"Dia kenapa sih? Aneh sekali..", tanya Yunho dalam hati..
"Sudahlah, ayo tidur..", ajak Jaejoong.. Yunho kembali menarik selimutnya dan memejamkan matanya..
Jaejoong membaca pesan yang masuk tadi..
From : Yoo Chun
Pesan : Kau sudah tidur? Aku tidak bisa tidur karena terus memikirkanmu.. Aku merindukanmu lagi.. I love you Jaejoong..
Jaejoong tersenyum membaca pesan dari Yoo Chun, lalu dia membalas pesan itu..
To : Yoo Chun
Pesan : Kau hampir saja membunuhku.. Yunho hampir membaca pesanmu.. :( , aku juga merindukanmu.. I love you too.. Kau tidur sana, besok kan kau harus kerja..
Setelah mengirim balasan Jaejoong langsung menghapus pesan yang masuk dan terkirim untuk Yoo Chun..
Jaejoong kembali mendapatkan pesan dari Yoo Chun..
From : Yoo Chun
Pesan : Maaf ya Joong, aku tidak bermaksud.. Kau juga tidur ya, my princess.. besok aku akan kerumahmu, jadi tunggulah! Tidak usah dibalas.. AKU MENCINTAIMU.. Good night..
Jaejoong sangat senang membaca pesan itu.. Ia menutup ponselnya dan memejamkan matanya..













Fan Fiction... YunJae's Family... Part 42

Pintu rumah Jaejoong di ketuk saat semua orang tidak dirumah, hanya ada Jaejoong seperti biasa Changmin ada di sekolah dan Yunho ada di kantor..
"Kenapa sore hari kau baru datang, aku menunggumu..", Jaejoong protes manja, saat dia baru saja membukakan pintu untuk Yoo Chun..
Yoo Chun tersenyum tanpa berkata, iapun masuk dan menutup pintu rumah, lalu bibirnya mendekat pada bibir Jaejoong, namun tangan Jaejoong dengan cepat menghalangi bibir Yoo Chun..
"Enak saja, kau telat jadi tidak ada ciuman untukmu..", bibir Jaejoong mencibir meledek Yoo Chun.. Yoo Chunpun tertawa..
"Duduklah, aku buat minum dulu ya..", Jaejoong mempersilahkan duduk..
"Aku ikut, aku ingin melihatmu..", manja Yoo Chun..
Jaejoongpun mengangguk dan menuju dapur diikuti Yoo Chun dibelakangnya.. Jaejoong membuatkan minuman, sedangkan Yoo Chun duduk di kursi yang kemarin malam ditempati Yunho sambil memandang pujaan hatinya, lebih tepatnya selingkuhan hatinya..
"Jangan duduk disitu..", larang Jaejoong cepat saat melihat Yoo Chun..
"Kenapa?", Yoo Chun heran melihat tingkah Jaejoong marah seperti itu..
"Itu kursi Yunho, dia selalu memandangku dari kursi itu.. Aku tidak mau kau menggunakannya.. Aku terbiasa melihat dia dengan kursi itu.. Aku pinta pindah dari situ..", bentak Jaejoong yang tidak menginginkan kursi yang selalu dipakai Yunho ketika melihatnya diduduki orang lain.. Baginya itu sangat penting..
Yoo Chun benar-benar tidak habis pikir hanya karena itu raut muka Jaejoong jadi sangat tidak bersahabat.. "Maaf aku tidak tahu..", Yoo Chun meminta maaf, lalu ia pindah ke tempat duduk di sebelahnya..
"Ini minummu, maaf aku membentakmu tadi.. Aku hanya ingin Yunho yang menatapku dari kursi itu.. Tidak orang lain..", sesal Jaejoong..
---Flashback---
Saat Jaejoong sedang memasak untuk Yunho.. Yunho memandang Jaejoong dari kursi di meja pembatas antara dapur dan ruang keluarga yang biasa ia duduki..
"Bunny, aku perhatikan sejak kita menikah kau selalu memandangku dari kursi itu, padahal kursi lain banyak?", tanya Jaejoong heran..
Sejak mereka menikah Yunho dan Jaejoong sudah menempati rumah yang mereka tempati sampai sekarang..
"Aku senang disini, dari sudut ini aku bisa melihat kau dari setiap sisi, tanpa takut kehilanganmu sedetikpun..", Yunho tersenyum manis sekali..
"Kau gombal lagi..", Jaejoong tersipu malu, pipinya memerah..
Sejak saat itu Jaejoong senang jika Yunho duduk dan memandangnya dari kursi itu..
---End of Flashback---
"Sudahlah..", Yoo Chun tersenyum, tapi sesuatu mengganjal dihatinya..
"Aku masih memikirkan Yunho, aku merasa bersalah Chun..", Jaejoong kembali dalam tekanan rasa bersalahnya..
"Joong, aku kesini bukan untuk ini, aku ingin bertemu denganmu.. Bukan untuk Yunho diantara kita..", Yoo Chun memeluk Jaejoong.. "Aku cemburu, bila kau terus menyebut namanya..", bisiknya di telinga Jaejoong..
"Maaf membuatmu marah.. Iya aku tidak akan membicarakannya lagi.."
Yoo Chun melepas pelukannya dan menatap Jaejoong..
"Siapa yang marah? Ada juga kau yang marah.. Kau tadi galak sekali, membuatku takut..", Yoo Chun meledek Jaejoong untuk mencairkan suasana..
"Iih, kau ini.. Menyebalkan..", Jaejoong cemberut kesal.. Yoo Chun tertawa melihat wajah lucu Jaejoong..
"Wajahmu lucu Joong..", Yoo Chun mencubit pipi Jaejoong yang begitu menggemaskan saat cemberut..
"Sakit!", omel Jaejoong, lalu ia tersenyum.. "Aku membenci Yoo Chun..", Jaejoong menjulurkan lidahnya lalu berlari menghindar dari tangkapan tangan Yoo Chun yang mengejarnya..
Jaejoong lelah, akhirnya dia duduk di sofa.. Dia memang sering cepat lelah..
"Chun, kayanya kau harus pulang.. Sebentar lagi Minnie pulang..", beritahu Jaejoong yang masih mengatur nafasnya..
"Baru sebentar aku bertemu denganmu.. Masa harus pulang..", protes Yoo Chun manja..
"Salah sendiri, kau datang terlalu sore.. Sudah sana kau pulang, keburu Minnie datang..", pinta Jaejoong lembut..
"Tidak mau, aku masih mau bersamamu..", rengek Yoo Chun seperti anak kecil..
"Chun, aku tidak sedang bercanda! Cepat kau pulang.. Aku tidak ingin Minnie melihat kita..", kini Jaejoong menampakan muka seriusnya..
"Iya aku pulang.. Kau galak sekali, menakutkan..", canda Yoo Chun..
Akhirnya Yoo Chun mau disuruh pulang..
Jaejoong mengantarnya sampai ke pintu..
Saat Yoo Chun akan membuka pintu, dari luar Changmin sudah membukanya terlebih dahulu..
"Paman..", Changmin sedikit terkejut..
"Changmin!", "Minnie..", Yoo Chun dan Jaejoong terkejut dalam waktu yang bersamaan.. Wajah mereka begitu khawatir, terlebih Jaejoong dia begitu salah tingkah..
"Kalian kenapa sih? Melihatku seperti melihat setan saja..", Changmin memicingkan matanya heran.. "Oh ya, paman ada perlu apa ke rumahku?", tanya Changmin melanjutkan perkataannya..
"A a aku", Yoo Chun terbata-bata..
"Dia ingin mengundang kita makan malam besok dirumahnya.. Bukan begitu Chun?", potong Jaejoong membual alasan pada Changmin dengan sedikit gugup..
"Iya Min, aku ingin mengundang kalian dan keluarga Hyun, merayakan kau dan Kyuhyun..", tambah Yoo Chun meyakinkan..
"Aduh, paman sampai repot-repot datang kesini..", Changmin terlihat malu..
"Tidaklah Min.. Yasudah aku pulang ya Min..", pamit Yoo Chun..
"Buru-buru sekali.."
"Aku masih harus ke kantor.. Aku tunggu besok malam..", jelas Yoo Chun..
"Baik paman..", Changmin membungkukan badannya dengan sopan..
Yoo Chun sudah pergi, Changmin menutup pintu..
"Untung saja..", Jaejoong mengambil nafas lega..
"Untung apa mom?", tanya Changmin yang memperhatikan tingkah mommynya yang aneh..
"Tidak, sudah sana ganti pakaianmu..", Jaejoong mengalihkan pembicaraan..
















Fan Fiction... YunJae's Family... Part 43

"Honey, ku dengar dari Minnie tadi Yoo Chun kesini.. Kau tidak apa-apa kan?", tanya Yunho disela makan malamnya.. Ia sangat khawatir, tampak pada raut wajahnya..
"Aku bisa menghadapinya, kau tenang saja..", Jaejoong menenangkan Yunho.. "Lebih baik kau habiskan makananmu.. Itu akan membuatku lebih tenang..", Jaejoong tersenyum manis, senyumannya bagai malaikat..
"Iya akan aku habiskan.. Tapi mau apa dia kesini?", tanya Yunho tetap ingin tau..
"Mengundang kita makan malam dirumahnya besok, memangnya kau belum diceritakan Minnie?", tanya balik Jaejoong..
"Belum, oh aku kira dia mau mengganggumu..", gurau Yunho, tapi itu membuat Jaejoong jadi berubah tingkah.. Ia menjadi sedikit panik..
"Dia tidak menggangguku..", jawab Jaejoong gugup..
"Tidak usah gugup begitu, aku hanya bercanda..", Yunho berhasil menangkap kegugupan Jaejoong.. Dia tau bagaimana saat Jaejoong marah, kesal, sedih, gugup, malu, menangis, bahagia, dan semua ekspresi yang terbiasa dilihatnya, dan itu membuat Yunho semakin mengenal Jaejoong..
"Buka mulutmu, makanlah ini.. Aaa..", suruh Yunho dengan sesendok makanan yang sudah siap di tangannya untuk dimasukan ke mulut Jaejoong.. Jaejoong menggelengkan kepalanya, tanda ia menolak permintaan Yunho..
"Makan honey! Aku tau kau tidak menepati janjimu selama ini..", Yunho tetap memaksa Jaejoong kali ini ia tampak serius..
"Janji apa?", Jaejoong tidak mengerti..
Yunho meletakan kembali sendoknya diatas piring, "Janjimu akan makan makan malammu, walapun hanya sedikit..", Yunho mengingatkan Jaejoong..
"Aku makan kok..", Jaejoong cemberut..
"Jangan bohong, kau kira aku tidak tau.. Memangnya ada yang bisa kau tutupi dariku? Kau ini..", Yunho sedikit kesal pada Jaejoong..
Jaejoong tersenyum dengan tampang tidak bersalahnya.. "Maaf ya bun, jangan marah.. Kau tau itu darimana?"
"Aku tanya Minnie, katanya kau tidak pernah sama sekali memakan makan malammu.. Aku tetap mengawasimu walaupun aku di kantor.."
"Minnie cerewet sekali..", gerutu Jaejoong menyalahkan Changmin..
"Jangan salahkan Minnie.. Memang percuma aku mempercayaimu.. Kau tidak pernah mau menuruti kata-kataku kalau kau sudah dengan dietmu..", Yunho benar-benar kesal..
"Iya-iya tidak aku ulangi, maaf.. Jangan marah bunny.. Aku makan, mana tadi kau mau menyuapiku..", bujuk Jaejoong.. Ia menyesal sampai Yunho marah seperti ini..
"Tidak perlu, kau kan lagi diet..", sindir Yunho dan ia melanjutkan makannya dengan lahap..
"Bunny..", Jaejoong merebut tangan Yunho sebelum makanan itu masuk ke dalam mulut Yunho dan mengarahkan tangan Yunho untuk menyuapinya, lalu ia makan.. Namun Yunho tampak tidak bereaksi, ia biasa saja.. Malah ia terus memakan makanannya..
"JANGAN DIAM", bentak Jaejoong ia mengarahkan wajah Yunho padanya, namun mata Yunho tidak ingin menatap Jaejoong..
"Menyebalkan..", Jaejoong kesal, ia pergi ke kamar meninggalkan Yunho sendiri menghabiskan makannya..
....
Yoo Chun baru selesai mandi, dia keluar hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggangnya sampai lutut.. Junsu tak lepas memandangnya dari tempat tidur..
"Jun jangan memandangku seperti itu, nanti kau semakin terpikat padaku..", gurau Yoo Chun mencandai Junsu.. Junsu hanya tertawa kecil, lalu mengalihkan pandangannya dari Yoo Chun..
Namun Yoo Chun tidak suka Junsu tak mengacuhkannya, ia langsung naik ke tempat tidur dan mencium pipi Junsu..
"Kau ini, pakai pakaianmu sana, tidak malu?", pipi Junsu memerah seperti tomat..
"Malu pada siapa? Kau kan istriku.."
Junsu tersenyum geli melihat suaminya.. "Nanti kau kedinginan, aku ambilkan ya piyamamu..", Junsu berdiri untuk mengambilkan piyama Yoo Chun.. Namun tangan Yoo Chun dengan cepat menarik lengan Junsu dan membuatnya jatuh ke dalam pelukannya..
"Kan ada kau yang menghangatkanku..", Yoo Chun mengedipkan matanya lalu mencium bibir Junsu, Junsupun membalas ciuman itu..
Tok.tok
Pintu kamar YooSu diketuk dan ada yang membukanya dari luar.. Sontak Junsu dan Yoo Chun kaget, dan segera melepaskan ciuman mereka..
"Maaf pu, mo aku mengganggu kalian..", Kyuhyun merasa tidak enak karena mengganggu orang tuanya yang sedang bermesraan..
"Tidak apa, masuklah..", Junsu tersenyum menahan malu sebenarnya..
"Tidak mo, aku hanya ingin tanya.. Kata Changmin puchin mengundang keluarganya dan keluarga Min Hwan makan malam besok? Aku hanya ingin memastikan..", jelas Kyuhyun dengan cepat tentang maksudnya.. Kyuhyun merasa tidak nyaman berada lama-lama diantara YooSu..
"Iya, aku mengundang mereka besok malam..", jelas Yoo Chun..
"Oh, kalau begitu, aku ke kamar ya, sekali lagi maaf pu..", Kyuhyun tersenyum canggung, ia langsung menutup pintu kamar YooSu dan kembali ke kamar..
"Gara-gara kau, Kyuh jadi melihat kita tadi..", omel Junsu menahan malunya..
"Biarkan saja, dia kan putri kita..", Yoo Chun memasang tampang tidak bersalahnya.. "Kita lanjutkan Jun..", tambah Yoo Chun, ia mengedipkan matanya..
"Kau ini apa-apaan sih.. Aku tidak mau..", bibir Junsu mencibir.. Yoo Chun hanya tersenyum nakal..
"Tadi Kyuh bilang makan malam, makan malam apa?", tanya Junsu..
"Aku belum bilang ya, besok tolong kau masak yang enak ya, aku mengundang keluarga Yunho dan Hyun untuk merayakan Changmin dan Kyuh.. Boleh kan?", jelas Yoo Chun..
"Ooh, begitu.. Yasudah aku mau tidur, pakai piyamamu sana nanti kau benar-benar kedinginan..", suruh Junsu, iapun menarik selimutnya dan beranjak tidur..
"Tidak mau, kan ada kau.. Masa kau tega membiarkanku kedinginan..", goda Yoo Chun nakal.. Junsu yang melihat Yoo Chun seperti itu langsung mendekapnya erat dalam pelukannya dan mereka tertidur di balik selimut..

















Fan Fiction... YunJae's Family... Part 44

Dirumah YooSu, seperti rencana malam itu tiga keluarga berkumpul dirumah mereka untuk makan malam bersama yang dibuat mendadak oleh Jaejoong untuk menutupi kebohongannya dengan Yoo Chun..
Semua berkumpul di meja makan, menyantap makanan sambil berbincang..
"Aku senang Changmin menjadi teman dekat Kyuh..", Junsu mengawali pembicaraan mereka..
Kyuhyuh masih terlihat malu-malu.. Ditambah senggolan bahu dari Min Hwan yang meledeknya, menambah warna merah pipi Kyuhyun.. Sedangkan Changmin hanya tersenyum mendengar perkataan Junsu..
"Aku juga kak, mungkin sebentar lagi kita akan menjadi keluarga..", Jaejoong mengeluarkan senyum menawannya..
"Oh ya, terimakasih kalian juga sudah mengundang keluargaku..", nada bicara Hyun Joong begitu sopan dan formal..
"Kau ini, nada bicaramu seakan kau tidak menganggap aku keluargamu Hyun..", kesal Jaejoong..
"Ih kau ini Joonggie, aku bicara pada keluarga Junsu, bukan padamu..", elak Hyun Joong dengan bibir yang menyeringai pada Jaejoong..
"Sudah jangan bertengkar, kalian kan sudah seperti keluarga Joonggie.. Jadi kalian keluargaku juga.. Lagian kan keluarga kita memang sudah dekat.. Bagaimana kau ini..", Junsu menengahi masalah dengan bijak..
"Huuh, para orangtua yang aneh.. Begitu saja diributkan..", celetuk Min Hwan..
"Kau ini ikut campur saja..", omel Key pada Min Hwan..
Mereka semua tertawa, seperti biasa segala sesuatu yang keluar dari mulut Min Hwan selalu terdengar lucu.. Karena Min hwan anak yang polos, berani, dan sangat menyenangkan..
Jaejoong melirik pada Yoo Chun, dan Yoo Chunpun melemparkan senyum manisnya pada Jaejoong dan mengucapkan "I LOVE YOU", namun tanpa suara yang keluar.. Jaejoongpun tersenyum membaca gerakan bibir Yoo Chun dan iapun membalasnya "I LOVE YOU TOO", Jaejoong berkata pelan, namun terdengar oleh Yunho yang duduk tepat disampingnya..
"Kau ngomong sama siapa? Aku kan tidak bilang I Love You padamu. Tapi kenapa kau bilang I Love You Too?", tanya Yunho heran sambil berbisik pelan pada Jaejoong..
Jaejoong dan Yoo Chun spontan langsung mengalihkan pandangan mereka, dan bersikap sedikit aneh..
"Tidak bunny.. Aku hanya sedang berkhayal tentang kau, jadi ya seperti itu..", bisik Jaejoong memberikan alasan sekenanya..
Sepertinya Jaejoong sangat pandai memberikan alasan yang membuat orang tidak curiga..
"Kau ini, disaat seperti ini masih sempat saja mengkhayaliku.. Hei, ternyata kau senang mengkhayaliku yah..", goda Yunho.. Ia terlihat senang sekali..
Jaejoong hanya tersenyum dengan banyak arti didalamnya lega, malu, dan merasa bersalah..
Dilain sisi, mata Hyun Joong menangkap semua tingkah laku Jaejoong dan Yoo Chun..
Makan malampun selesai, mereka melanjutkan obrolan mereka di ruang keluarga.. Namun Changmin, Kyuhyun, Min Hwan memisahkan diri, mereka memilih membuat pembicaraan mereka sendiri di teras belakang rumah YooSu..
"Joonggie ikut aku sebentar!", Hyun Joong berbisik pada Jaejoong yang duduk disampingnya..
Jaejoong heran, ia menatap wajah Hyun Joong yang tampak serius, lalu ia mengangguk setuju..
"Aku keluar sebentar ya!", pamit Hyun Joong pada semua orang..
"Mau apa Hyun?", tanya Key..
"Aku mau merokok sebentar..", Hyun Joong tersenyum pada Key, lalu keluar meninggalkan semua orang..
Key hanya memandang punggung Hyun Joong dengan heran, ia menangkap kejanggalan pada suaminya..
"Pasti ada sesuatu denganmu Hyun..", kata Key dalam hati..
Tak lama Jaejoongpun pamit untuk keluar, "Aku juga keluar ya!"
"Mau apa honey? Kau juga mau merokok? Menghirup asapnya saja, kau tidak bisa apalagi merokok.. Jangan coba-coba untuk merokok.. Awas ya!", Yunho memicingkan matanya, terlihat menakutkan..
"Hei bunny, aku tidak suka rokok, tenang saja.. Sudah jangan menatapku seperti itu.. Dasar!", omel balik Jaejoong.. "Aku kan hanya ingin menelepon temanku, aku sudah janji..", lanjut Jaejoong memberikan alasan..
Lalu Jaejoong menyusul Hyun Joong yang sudah duluan berada di luar..
"Ada apa Hyun?", tanya Jaejoong heran pada sahabatnya..
Tanpa pikir panjang dan menggubris pertanyaan Jaejoong, Hyun Joong langsung menarik kasar lengan Jaejoong dan membawanya keluar gerbang rumah YooSu.. Dia terlihat begitu tegang dengan memendam emosi didalamnya..
Sampai diluar gerbang, Hyun Joong menyenderkan tubuh Jaejoong ke tembok..
"Jelaskan padaku!", suruh Hyun Joong dengan wajah yang serius..
"Apa yang harus aku jelaskan?", Jaejoong tidak mengerti maksud Hyun Joong..
....
Hyun Joong kembali ke dalam saat emosinya sudah mereda..
"Jaejoong mana Hyun?", tanya Yunho yang tidak melihat Jaejoong..
"Masih di luar..", Hyun Joong memberikan senyum terpaksanya..
"Oh, dia masih menelepon.. Lama sekali, dasar wanita..", dumel Yunho sendiri..
"Hei, ada dua wanita disini.. Jangan berkata seperti itu..", protes Junsu tidak terima..
"Maaf, aku lupa..", sesal Yunho dengan mimik wajah yang lucu..
Mereka semua tertawa, kecuali Key.. Key sedang tidak memperdulikan sekitarnya.. Karena pikirannya hanya tertuju pada Hyun Joong, bola matanya tidak lepas mengamati setiap raut wajah yang tergambar pada wajah Hyun Joong..
"Pasti ini tentang Joonggie, ada apa lagi dengannya Hyun?", semua kata-kata ini memenuhi pikirannya..
"Key, kau kenapa daritadi hanya memandang Hyun, dia tidak akan kemana-mana..", tegur Yoo Chun dan sedikit menggoda Key..
Key tersadar, "Kau ini Chun, buat aku malu saja..", pipi Key langsung memerah..
Namun Hyun Joong langsung menyadari akan maksud sikap Key. Ia memandang ragu, harus menampakan wajah yang seperti apa pada Key..
"Kau pasti bertanya-tanya ada apa denganku..", batin Hyun Joong..











Fan Fiction... YunJae's Family... Part 45

Changmin sudah tidur.. Yunho dan Jaejoongpun akan beranjak tidur..
"Honey, kau baik-baik saja? Sejak tadi kau diam, ada yang mau kau ceritakan?", tanya Yunho yang penasaran ada apa dengan istrinya..
"Maaf bunny..", jawab Jaejoong singkat menyembunyikan lagi masalahnya dari Yunho, lalu ia membalikan badan memunggungi Yunho....
....
"Kau bohong kan?", Key yang memang menunggu Hyun Joong di tempat tidur langsung meminta penjelasan Hyun Joong yang baru saja keluar dari kamar mandi..
Hyun Joong menatap heran Key..
"Bohong apa?", Hyun Joong menghampiri Key dan duduk dihadapannya..
"Saat kau kembali, tidak ada bau rokok dari mulutmu.. Kau tidak merokok kan.. Ini pasti tentang Joonggie, ada apa dengan kalian? Katakan padaku!", Key bernada tinggi..
"Key! Soal ini, aku tidak bisa mengatakannya sekarang.. Pada waktunya kaupun akan tau.. Kau bisa mengertiku kan? Maaf..", Hyun Joong memeluk Key..
"Aku mengerti jika memang kau tak bisa ceritakan ini.. Maaf aku membentakmu..", Key membalas hangat pelukan Hyun Joong..
"Seharusnya tadi aku tidak menamparnya Key..", lirih Hyun Joong, terasa oleh Key tubuh Hyun Joong yang bergetar melawan tangisnya..
Key langsung melepas pelukannya..
"Kau menamparnya? Hyun!", Key tidak percaya akan itu..
"Aku menyesal.."
"Pasti masalah ini begitu besar, jangan seperti ini.. Tidurlah Hyun, kau harus tenangkan dirimu..", Key menenangkan Hyun Joong dan mencium keningnya..
....
Jaejoong menangis, ia tidak kuat menahan air matanya lagi.. Kejadian tadi membuatnya terpukul..
----Flashback----
"Jelaskan padaku!", suruh Hyun Joong dengan wajah yang serius..
"Apa yang harus aku jelaskan?", Jaejoong tidak mengerti maksud Hyun Joong..
"Tentangmu dan Yoo Chun..", jelas Hyun Joong akan maksudnya..
"Apa sih maksudmu aku tidak mengerti.. Kurasa tidak ada yang harus aku jelaskan..", kali ini Jaejoong berpura-pura tidak mengerti..
Hyun Joong tersenyum geram, "Kau pikir aku tidak memperhatikan kalian berdua.. Tatapan kalian, senyumanmu padanya.. Itu apa? Menurutmu itu semua tidak ada penjelasan..", geram Hyun Joong.. Itu membuatnya sangat marah..
"Aku masih tidak mengerti maksudmu.. Sudahlah!", Jaejoong mengalihkan dari pembicaraan Hyun Joong, dan beranjak meninggalkannya.. Dengan cepat ia menarik tangan Jaejoong dan membanting pelan tubuhnya ke tembok..
"Awww..", Jaejoong meringis kesakitan.. "Kau kasar Hyun.."
"Terserah katamu.. Sekarang aku minta kau jelaskan..", suruh Hyun Joong benar-benar dengan nada tingginya..
"Tidak ada apa-apa..", Jaejoong tetap berbohong..
"Aku tau sifatmu, kau tidak bisa bohong padaku.. Kau bersamanya kan?", bentak Hyun Joong..
"Iyaaa, aku kembali mencintainya..", nada Jaejoong tak kalah tingginya..
Hyun Joong berdecak pinggang, sebelah tangannya menjenggut rambutnya kesal.. "Tinggalkan dia sekarang juga..", perintah Hyun Joong..
"Tidak bisa Hyun, aku mencintainya..", tolak Jaejoong lemah, ia menahan tangisnya..
"Joonggie!", geram Hyun Joong, ia mengepal tangannya, sampai buku-buku jarinya memutih.. "Apa kau ingin itu terulang lagi? Kau akan kehilangan Yunho!", Hyun Joong begitu gemas dengan sahabatnya, seluruh darahnya seakan mengalir serentak ke otaknya, namun tidak bisa ia ledakan..
"Aku tidak ingin kehilangan Yunho.. Tapi aku mencintai Yoo Chun..", tangis Jaejoong meledak..
"Aku mohon cukup, tinggalkan Yoo Chun sekarang..", nada bicara Hyun Joong melembut karena air mata Jaejoong, air mata yang siapapun tidak tahan untuk melihatnya jatuh dari mata paling indah..
"Tidak bisa! Aku mencintainya, mencintainya, aku mencintainya..", Jaejoong terus berkata seperti itu seperti orang yang terkena gangguan jiwa.. Itu membuat Hyun Joong bingung, dia sudah mencoba menyadarkan Jaejoong.. Namun Jaejoong terus saja berkata aku mencintainya.. Sudah tak kuat lagi, akhirnya tangan Hyun Joong melayang dipipi Jaejoong..
PLLAAAK..
Jaejoong terdiam, ia memegang pipinya yang memerah karena tamparan Hyun Joong..
"Sadarlah sebelum kau kehilangan Yunho! Ku bilang tinggalkan dia..", nada tinggi Hyun Joong kembali terdengar kali ini dengan gerakan tangan Hyun Joong mengguncang tubuh Jaejoong..
"Siapa kau bisa melarangku! Kau bukan siapa-siapa yang bisa menampar dan menyuruhku semaumu, aku tidak akan melepas Yoo Chun.. Kau mengerti..", Jaejoong naik pitam, namun kali ini ia tidak sadar akan apa yang ia katakan..
"Jadi begitu? Aku bilang tinggalkan Yoo Chun sekarang juga, jika tidak, kau bukan hanya akan kehilangan Yunho, tapi aku juga..", selesai berkata, Hyun Joong langsung pergi meninggalkan Jaejoong.. Jaejoong menatap sendu kepergian Hyun Joong..
---End of the Flashback---
Yunho terus menatap punggung Jaejoong, semakin lama ia tak kuasa mendengar isak tangis Jaejoong.. Ia membalikan tubuh Jaejoong, lalu memeluknya erat..
"Menangislah, kalau kau harus menangis..", kata Yunho lirih.. Terdengar dari suaranya, ia menahan kesedihan akan Jaejoong.. Jaejoong semakin menangis dipelukan Yunho..
Yunho membelai lembut rambut Jaejoong, sampai tangis Jaejoong mereda..
"Kau ingin aku menelepon Hyun? Agar merasa lebih baik..", tanya Yunho.. Yunho tau hanya Hyun Joong yang bisa menenangkan Jaejoong.. Namun Jaejoong menggelengkan kepalanya..
"Yasudah tidurlah Honey! Kau lelah.."
"Bunny, jangan lepaskan pelukan ini ya!", pinta Jaejoong, lalu ia mengeratkan pelukannya..
"Iyaa..", Yunho mencium kening Jaejoong..
"Mungkin aku akan merindukan pelukan ini..", Jaejoong tidak sadar akan ucapannya..
"Kau ngomong apa sih?", Yunho sedikit geram..
"Lupakan Bun..", lalu Jaejoong menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Yunho..

No comments:

Post a Comment