Tuesday, February 16, 2010

Fan Fiction... YunJae's Family... Part 56..

Fan Fiction... YunJae's Family... Part 56

"Bunny, ayo bangun..", suara Jaejoong terdengar memaksa Yunho melepas lelap tidurnya..
Yunho terkejut, ia langsung menarik Jaejoong kedalam pelukannya..
"Dady, apa-apaan sih kau ini.. Cepat bangun..", Changmin tidak nyaman dengan pelukan dadynya dan memukul dadynya dengan bantal..
Yunho terbangun, dan melihat Changmin dihadapannya..
"Ternyata kau..", kesal Yunho yang ternyata hanya bermimpi..
"Memangnya dady pikir siapa? Aku tau dady bermimpi macam-macam dengan mommy kan? Dasar..", goda Changmin sambil memicingkan matanya..
"Anak kecil diam kau.. Mandi sana, nanti telat..", malu Yunho dengan pipi yang memerah..
"Anak kecilmu ini tau semuanya..", canda Changmin lagi dan meninggalkan Yunho yang sudah terbangun..
....
"Pagi sayang..", sapa Min Hwan pada Lee Jae Jin yang sedang membaca buku di perpustakaan..
"Oppa! Membuatku terkejut saja..", kata Lee Jae Jin malu-malu..
"Rajin sekali, pagi-pagi sudah ke perpustakaan..", goda Min Hwan pada kekasih barunya..
"Tidak juga, oppa juga pagi-pagi sudah kesini..", tetap tidak bisa menahan malu..
"Sebenarnya aku kesini mau menemuimu..", rayu Min Hwan..
"Oppa, bisa saja..", Lee Jae Jin benar-benar malu.. Baru kali ini ia berpacaran, dan langsung mendapatkan kakak kelas.. Jadi masih terasa canggung..
"Sudah jangan malu seperti itu.. Mau aku temani?", Min Hwan memberikan penawaran..
"Terserah oppa saja..", jawab Lee Jae Jin namun kali ini sudah bisa menetralisir perasaannya..
"Kau baca apa sih?", tanya Min Hwan penasaran melihat kekasihnya begitu larut dengan buku itu..
"Ini hanya kumpulan kiasan-kiasan cinta, aku suka kata-kata yang terdapat di dalamnya seperti ini.. 'mengiring langkah sebentuk hati pada peraduannya', aku tidak mengerti dan sepertinya hanya kata-kata yang dipaksakan, tapi aku suka..", cerita Lee Jae Jin sangat antusias..
Min Hwan berpikir apa maksud kata-kata kiasan itu..
"Oppa, kau diam saja.. Tidak suka ya..", Lee Jae Jin membuyarkan lamunan Min Hwan..
"Aku hanya sedang berpikir apa arti itu.. Sudah jangan dipikirkan.. Aku pasti suka apa yang kau suka..", rayu Min Hwan lagi sambil menarik hidung mancung Lee Jae Jin..
"Oppa, sakit..", kesal Lee Jae Jin..
"Maaf, kita ke kantin.. Mau?", ajak Min Hwan lalu menarik tangan Lee Jae Jin..
....
"Yun apa kau baik-baik saja??", tersirat kekhawatiran dari nada bicara Hyun Joong dibalik telepon..
"Aku baik, sudah bisa ku kontrol emosiku..", jawab Yunho menenangkan..
"Kalau begitu nanti kau dan Changmin makan malam saja dirumahku.. Bagaimana? Kau rindu masakan rumah kan?", undang Hyun Joong..
"Baik, aku akan kerumahmu.. Tapi maaf aku baru bisa datang kira-kira jam 7, jam 8.. Nanti aku beritahu Changmin..", kata Yunho datar saja, tanpa penekanan..
"Terserah kau saja, aku tunggu dirumah..", Hyun Joong menutup teleponnya..
....
Seperti janjinya Yunho datang kerumah Hyun Joong, sudah ada Changmin yang memang dari sore berada disana..
"Mau langsung makan atau ngobrol dulu?", tanya Key dari dapur..
"Sepertinya kita langsung makan saja..", jawab Hyun Joong yang mengerti raut lelah di wajah Yunho..
Mereka berlima akhirnya makan malam bersama..
'Beautiful ocean bright just you and i, in your eyes i can feel heavenly paradise..', ringtone ponsel Min Hwan memecahkan keheningan makan malam..
"Matikan ponselmu Hwan..", suruh Hyun Joong..
"Sebentar yah, ini penting..", kata Min Hwan..
"Memangnya siapa yang meneleponmu?", tanya Hyun Joong..
"Temanku..", jawab Min Hwan lalu tersenyum lebar seperti menutupi sesuatu.. Saat mau mengangkat, dengan cepat tangan Changmin merebut ponsel Min Hwan.. Dan mengambil alih pembicaraan di telepon..
"Halo Jae Jin, mencari Min Hwan ya?", goda Changmin di telepon..
"Iya, apa dia ada? Tapi ini siapa ya?", tanya Lee Jae Jin..
"Aku pacarnya..", Changmin membuat lelucon..
"Apa?", Lee Jae Jin terkejut..
Min Hwan menatap sinis Changmin, mengisyaratkan ketidak sukaan akan candanya.. Iapun merebut kembali ponselnya..
"Maaf, tadi Changmin sahabatku.. Jangan dengar kata-katanya..", Min Hwan menjelaskan semuanya..
"Aku kira oppa punya kelainan..", canda Lee Jae Jin..
"Huah kau bisa bercanda juga.."
"Ehem, ehem..", Hyun Joong berdehem menyindir Min Hwan..
"Jin nanti aku telepon lagi ya, dah Sayang..", Min Hwan menutup ponselnya..
Yunho menahan tawanya, sedangkan Changmin terlihat begitu senang berhasil menggoda temannya..
"Sayang?", sindir Key..
"Iya itu pacarnya tante.. Hahaha..", goda Changmin yang membuat merah wajah Min Hwan.. "Jahat sekali kau tidak bilang pada orangtuamu Hwan..", kembali menggoda..
Min Hwan menyikut Changmin.. "Apa-apaan seh kau ini..", kesal Min Hwan..
Key menatap Min Hwan seakan menuntut sebuah cerita..
"Ibu, iya aku baru mau cerita, kan baru kemarin bu..", jelas Min Hwan terlihat gugup..
"Kau Min Hwan kerjamu menggoda Minnie dulu, sekarang kau tidak mengaku.. Kenalkan pada kami..", Yunhopun ikut menggoda Min Hwan..
"Ckckck, uncle sama saja dengan Changmin suka menggodaku..", Min Hwan mengalihkan pembicaraan..
"Tenang, mau liat siapa gadisnya Min Hwan?", Changmin mengambil ponsel Min Hwan dan memamerkan wallpaper ponsel Min Hwan, yang fotonya Min Hwan mencium pipi Lee Jae Jin, dan Lee Jae Jin tampak terkejut..
"Hwan kau berani macam-macam ya dengan gadis itu..", canda Hyun Joong namun membuat Min Hwan jadi salah tingkah..
"Tidak kok yah, cuma sedikit mencium pipinya.. Tidak lebih..", jawab Min Hwan ragu..
Semuapun tertawa melihat tingkah Min Hwan..

Kring.. Kring..
Telepon rumah HyunKey berbunyi..
"Sebentar ya aku angkat telepon dulu..", pamit Key dan beranjak mengangkat telepon..
"Halo..", sapa Key..












Fan Fiction... YunJae's Family... Part 57


"Key..", seseorang menyebut lemah namanya..
"Joonggie..", teriak Key, entah karena terkejut, senang, sedih atau apalah, tapi ini membuatnya lega bisa mendengar suara sahabatnya itu..
Serentak semua yang tadinya masih menggoda Min Hwan, berbalik memandang Key.. Yunho langsung berlari mendekati Key, dia ingin berbicara pada orang yang menelepon yang tak lain adalah Jaejoong..
Namun tangan Key mengisyaratkan untuk bersabar..
"Apa kabarmu?", tanya Jaejoong berbasa-basi..
"Baik.. Kau?", tanya balik Key..
"Sedikit.. Key bagaimana dengan yang lain?", tanya Jaejoong..
"Kami baik.. Jangan terus bertanya, aku yang harus bertanya.. Kau dimana? Kami semua mencemaskanmu..", tanya Key lagi dengan nada yang khawatir..
"Tidak usah mencemaskanku.. Maaf..", kata Jaejoong menenangkan.. "Key, aku titip Yunho dan Minnie padamu.. Aku mohon.. Titip salamku untuknya..", pinta Jaejoong lirih..
Yunho yang tidak sabar merebut telepon dari tangan Key..
"Honey..", dengan nada yang begitu lembut.. Air mata Yunho kembali jatuh.. Key kembali ke meja makan, membiarkan Yunho sendiri..
"Bunny..", Jaejoong menahan tangisnya.. "Maaf sebaiknya aku saja yang menutup telepon ini..", Jaejoong masih teringat saat Yunho tidak ingin bicara padanya, dan ia takut itu terulang lagi..
"Jangan kau tutup dulu.. Aku mohon..", pinta Yunho tulus.. "Kau dimana?", tanya Yunho..
"Aku di suatu tempat yang menyenangkan..", jawab Jaejoong sekarang benar-benar menangis..
"Pulanglah, aku membutuhkanmu..", pinta Yunho lagi, air matanya mengalir sangat deras..
"Jangan menangis.. Kau membuatku bertambah berat menjalani hukumanku..", Jaejoong tidak kuasa mendengar suaminya menangis..
"Tidak perduli dengan hukuman itu.. Minnie membutuhkanmu, terlebih aku.. Aku butuh kau disisiku..", kali ini dengan nada yang tinggi yang lama-lama melembut..
"Tapi hukumanku belum selesai.."
"Kalau begini kau yang menghukumku.. Aku sudah bilang tiga bintang itu akan tetap bercahaya jika tetap bersama.. Tanpa bintang yang lain, tidak ada artinya..", Yunho kembali membentak Jaejoong..
Di meja makan Changmin hanya diam, ia merindukan mommynya tapi ingin tak ingin berbicara dengan mommynya.. Ia takut akan kembali menangis..
"Jangan berkata seperti itu bunny.. Kau menyiksaku.."
"Aku lebih tersiksa.. Pulanglah, aku mohon.. Paling tidak beritahu aku kau dimana?"
Jaejoong hanya diam, dia menangis.. Rasanya kata-kata Yunho begitu menyiksanya..
"Aku mohon pulanglah, paling tidak demi Minnie..", pinta Yunho dengan lembut..
"Aku akan pulang, tapi tidak sekarang.. Aku ingin kembali seperti masa kecilku.. Maafkan aku..", Jaejoong menutup teleponnya..
"Honey..", panggil Yunho sayangnya Jaejoong sudah menutup teleponnya..
Yunho meletakan kembali teleponnya.. Dengan pelan ia menjatuhkan diri ke lantai.. Dan menangis sejadi-jadinya..
"Kau tega sekali Honey..", kata Yunho pelan pada dirinya sendiri..
Key saling berpandangan dengan Hyun Joong, seakan memiliki pikiran yang sama.. Min Hwanpun mengerti dengan keadaan Yunho yang seperti itu.. Ia melihat Changmin ingin menangis tapi tertahan..
"Hwan, masuklah ke kamar..", suruh Hyun Joong.. Min Hwanpun menuruti, ia masuk kamar..
Changmin menghampiri dadynya.. Begitupun dengan Hyun Joong, namun ditahan oleh Key..
"Biarkanlah mereka berdua..", kata Key menarik suaminya meninggalkan Yunho dan Changmin..
"Dady, jangan menangis lagi.. Cukup..", pinta Changmin..
"Tapi aku butuh mommymu..", tetap dalam tangisnya..
"Dady pikir aku tidak, akupun membutuhkannya.. Tapi kita harus mengerti mommy.."
Changmin memeluk dadynya.. Yunho seakan menangis dalam pelukan ayahnya, bukan anaknya..
"Aku merindukannya Min..", kata Yunho dalam pelukan..
"Akupun sama.. Tapi aku lebih merindukan dadyku yang tegar, galak, ceria, cerewet, dan yang selalu bisa aku ajak berdebat.. Bukan yang seperti sekarang.. Aku rindu pada dadyku yang dulu..", Changmin melepas pelukannya dan tersenyum pada Yunho, tak lama keluarlah air mata Changmin..
"Maaf ya, aku jadi membuatmu kehilangannya.. Mulai sekarang dady janji, aku akan jadi dadymu yang dulu..", Yunho menghapus air mata Changmin, dan menghapus airmatanya..
"Kita pulang saja dad.. Sepertinya kita merusak suasana..", canda Changmin..
Yunho mengangguk, dan mendatangi Key dan Hyun Joong..
"Hyun, Key sepertinya kami pulang dulu saja.. Terimakasih makan malamnya.. Maaf jadi seperti ini..", pamit Yunho dengan badan yang sedikit membungkuk..
"Aku ambil tasku dulu di kamar Min Hwan dad..", beritahu Changmin..
Key dan Hyun Joongpun mengantar Yunho sampai mobilnya..
"Jangan terlalu mempersulit hidupmu..", pesan Hyun Joong sambil menepuk pundak Yunho.. Yunho mengangguk..
"Hwan aku pulang ya!", pamit Changmin yang mengambil tasnya..
"Sebentar ya..", kata Min Hwan pada Lee Jae Jin ditelepon..
"Kau tidak apa-apa kan?", tanya Min Hwan pada Changmin..
Changmin menggelengkan kepalanya, "Tenang saja.."
"Ada aku, kau bisa cerita padaku..", Min Hwan tersenyum pada sahabatnya itu..
"Aku menyayangimu.. Terimakasih..", kata Changmin lalu memeluk sahabatnya itu erat..
"Huah, aku masih normal..", canda Min Hwan melepas pelukan Changmin bermaksud membuat Changmin tertawa sebenarnya ia mengerti maksud perkataan Changmin..
Changmin memukul kepala Min Hwan.. "Kau pikir aku tidak normal..", kesal Changmin..
Mereka berduapun tertawa bersama-sama..
"Sudah sana pergi, uncle menunggu.. Kau menggangguku saja, aku sedang menelepon pacarku.. Sana..", usir Min Hwan bercanda..
"Dasar kau ini.. Yasudah aku pulang ya.. Lee Jae Jin jangan percaya pada Min Hwan..", teriak Changmin ditelepon sebelum ia pergi..














Fan Fiction... YunJae's Family... Part 58

Kyuhyun menyenggol Changmin.. "Tidak cerita lagi kan padaku.. Kenapa aku harus dengar cerita selalu dari Min Hwan sih..", protes Kyuhyun pada Changmin yang sedang menyantap makanannya tanpa menggubris bicara Kyuhyun..
"Jangan marah, kau kan tau aku memang tidak biasa bercerita.. Maaf..", sesal Changmin yang melihat wajah kekasihnya yang kesal..
"Iya, tapi paling tidak berusahalah untuk jujur padaku.. Jangan terus menyembunyikannya..", kata Kyuhyun serius..
"Iya maaf, jangan mulai mencari pertengkaran yah!", pinta Changmin lesu..
"Aku tidak berni....", Kyuhyun kesal, tapi kata-katanya keburu di potong Changmin..
"Iya bukan kau, tapi aku.. Sudah senyum, jangan cemberut..", rayu Changmin.. "Ini makan! Makanan ini enak sekali.. Gadis manis yang memasakannya untukku..", goda Changmin lagi, Changmin menyuapi Kyuhyun makanan yang Kyuhyun buat untuknya dengan senyum yang tersungging di bibirnya..
"Kau ini..", tetap kesal sambil mengunyah makanan yang masuk..
"Kau cerewet, makan-makan saja.. Jangan banyak bicara..", ledek Changmin..
"Siang teman-temanku sayang..", sapa Min Hwan yang menghampiri MinKyuh.. Ia menggandeng Lee Jae Jin..
"Ada Lee Jae Jin juga..", Changmin tidak menggubris sapaan Min Hwan.. Ia malah menyapa Lee Jae Jin..
Lee Jae Jin tersenyum..
"Sayang aku kenalkan, ini Kyuhyun pacarnya Changmin..", Min Hwan memperkenalkan Kyuhyun..
"Kyuhyun..", Kyuhyun mengulurkan tangannya..
"Aku Lee Jae Jin onnie..", membalas uluran tangan Kyuhyun..
"Onnie? Panggil aku Kyuhyun saja..", kata Kyuhyun ramah..
"Maaf onnie sepertinya tidak sopan..", canggung Lee Jae Jin..
"Sudahlah, dia adik kelas kita Kyuh.. Diapun sudah kubilang jangan panggil aku oppa, tetap saja memanggilku oppa..", Min Hwan menengahi permasalahan..
"Oh pantas, ku kira seumur dengan kita.. Kalau begitu terserah kau saja Jin..", senyum Kyuhyun manis..
"Nah kalau yang ini Changmin.. Dia..", belum selesai Min Hwan berkata Changmin langsung menyambar pembicaraan..
"Aku Changmin pacarnya Min Hwan, kemarin kan sudah ku bilang..", canda Changmin membuat dua orang melotot ke arahnya..
"Kau ini apa-apaan sih!", kesal Kyuhyun memukul pundak Changmin..
"Maaf ya Jin, pacarku ini memang galak..", katanya pada Lee Jae Jin dan melirik ke arah Kyuhyun..
Lee Jae Jin tertawa melihat tingkah Changmin dan Kyuhyun..
"Oppa senang bercanda juga ya.. Lucu..", kata Lee Jae Jin polos..
"Sudah banyak yang bilang seperti itu..", narciss Changmin.. "Duduk, jangan berdiri saja..", suruh Changmin melanjutkan kata-katanya..
"Kau mau?", Kyuhyun menawarkan makanan yang ia buat..
"Ne, onnie.. Terimakasih..", Lee Jae Jin mengambil satu telur gulung..
"Kau tidak menawariku? Semua pada teralih pada Jae Jin, aku tidak dianggap..", Min Hwan berpura-pura sedih..
"Ah oppa, jangan berkata seperti itu.. Maaf..", Lee Jae Jin merasa tidak enak..
Changmin memukul kepala Min Hwan.. "Kau ini, bilang saja ingin dimanja.."
"Kau sama saja sayang..", ledek Kyuhyun..
....
"Honey kau mengganggu pikiranku saja..", eluh Yunho karena dia tidak bisa berkonsentrasi akan pekerjaannya..
"Aku harap kau pulang honey.. Kau ada dimana?", kata Yunho dan melempar keras pulpen yang ia pegang ke lantai..
"Jangan buat aku seperti ini..", geram Yunho.. "Jika kau minta aku mati, lebih baik aku mati.. Daripada hidup tanpamu.. Hidupku kosong.. Seharusnya kau mengerti itu..", marah Yunho lagi.. Ia menyapu semua benda yang ada di mejanya dengan tangannya.. Sampai ruang kerjanya berantakan.. Pandangannya tertuju pada foto Jaejoong dengan kaca bingkai yang pecah, diambilah foto itu dan didekapnya erat..
"Aku mohon biarkan aku menemukanmu..", Yunho menyenderkan tubuhnya di senderan kursi kerjanya sambil memejamkan matanya, sampai ia benar-benar tertidur.. Dalam tidurnya..
'Aku akan pulang, tapi tidak sekarang.. Aku ingin kembali seperti masa kecilku.. Maafkan aku..', kata-kata terakhir yang diucapkan Jaejoong sebelum menutup teleponnya terus terngiang dalam tidurnya, seperti kata-kata yang mempunyai makna lebih..
Yunho terbangun dari tidurnya dan membuka matanya.. Ia memikirkan apa maksud mimpinya, bukan mimpi tapi sebuah kunci dengan arti yang harus dipecahkan..
Tiba-tiba sebuah senyum tersungging dibibir Yunho.. "Aku tau harus menemukanmu dimana Honey.. Kuharap aku benar..", katanya dalam hati..
....
"Ya sebenarnya seperti itu, tapi aku tidak pernah kau manja..", sindir Changmin pada Kyuhyun..
"Kok aku, bukannya setiap hari aku memanjakanmu..", kata Kyuhyun tidak sadar akan perkataannya..
"Min ternyata kau sering dimanja Kyuhyun ya..", ledek Min Hwan sambil memainkan alisnya lengkap dengan tatapan penuh curiga..
Changmin dan Kyuhyun menjadi salah tingkah..
"Kau kata Min Hwan pandai menari ya Jin?", Changmin mengalihkan pembicaraan..
"Tidak usah alihkan pembicaraan..", sindir Min Hwan..
"Oppa jangan seperti itu..", omel Lee Jae Jin.. "Tidak begitu pandai oppa, hanya aku suka menari saja..", jawab Lee Jae Jin merendah..
"Ah bohong, dia pandai menari.. Tariannya sangat indah, itu yang menarik hatiku..", gombal Min Hwan membuat Lee Jae Jin tersipu malu..
"Kau bisa menggombal juga ya Hwan.. Sepertinya sudah terbiasa..", gantian kali ini Changmin yang menggoda Min Hwan.. Lee Jae Jin hanya tersenyum mendengar perkataan Changmin..
"Min kau tidak pernah katakan apa yang membuatmu tertarik padaku?", sekarang Kyuhyun yang menggoda Changmin tapi dengan tatapan yang serius.. Itu membuat Changmin salah tingkah lagi..
"Eemmm, aaa kkk, emmm..", Changmin begitu gugup, ia tidak bisa berkata..
"Tuh kan, sudahlah.. Aku tidak memaksa..", Kyuhyun terlihat kecewa..
















Fan Fiction... YunJae's Family... Part 59

Changmin pulang ke rumah sudah malam..
"Darimana kau Min?", tanya Yunho dengan tampang serius..
"Aku habis nonton dengan Kyuhyun, Min Hwan, dan Lee Jae Jin dad..", jawab Changmin santai..
"Tidak bilang? Sudah tidak anggap ada orang dirumah..", sinis Yunho..
"Dad, bukan itu.. Aku lupa.. Sungguh..", Changmin tidak menyangka respon Yunho akan sesinis itu tidak seperti biasanya..
"Lupa..", sindiran singkat yang menusuk..
"Dady marah? Aku tidak pernah melihat dady yang seperti ini..", kata Changmin, menatap takut pada dadynya..
"Tidak..", Yunho memicingkan matanya dan mendekati Changmin seperti singa yang siap memangsa buruannya.. Changmin terlihat takut..

Toookkk
Yunho memukul kepala Changmin.. "Anak bodoh, tidak mungkin aku marah hanya karena ini..", Yunho tersenyum pada Changmin..
"Hiyah, dady aku sudah takut tadi.. Menyebalkan..", sorot mata tajam mengerikan berbalik menatap Yunho..
"Diam kau!", bentak Yunho bercanda.. "Min, dady besok harus pergi..", lanjut Yunho..
"Pergi? Aku dady tinggal sendirian? Ah dady macam apa itu..", canda Changmin..
"Ada kerjaan kantor.. Sudah jangan seperti anak kecil.. Aku sudah bilang paman Hyun agar Min Hwan bisa menemanimu dirumah selama dady pergi.. Atau kau bisa menginap dirumahnya.. Bagaimana tidak sayangnya aku padamu..", kata Yunho panjang lebar..
"Arrgghh, ada apa dengan dadyku ini.. Dia sudah gila..", canda Changmin lagi..
"Hahahahaha, kenapa kau? Enak saja..", Yunho memukul pelan pipi Changmin..
"Sakit dad..", kesal Changmin.. "Dady kalau aku ditemani Kyuhyun saja boleh tidak?", tanya Changmin dengan alis yang dimainkan..
"Enak saja, tidak.. Dady tau akal bulusmu.. Jangan sekali-kali kau berbuat macam-macam, mati kau..", ancam Yunho..
"Aku bercanda, tenang saja.. Kalau pulang jangan lupa oleh-oleh untukku.."
"Tenang akan dady bawakan oleh-oleh yang spesial untukmu, tidak ada duanya di dunia ini..", Yunho senyum-senyum sendiri..
"Awas ya, jangan sampai lupa.. Aku mau tidur ah.. Dah dad..", Changmin mencium pipi Yunho dan pergi ke kamarnya..
....
Selesai mengantar Changmin ke sekolah.. Yunho langsung pergi ke kota tujuannya, tempat dimana ia yakin disana terdapat istri yang sangat ia cinta..
Tujuan utama adalah pemakaman orang tua Jaejoong, karena Yunho yakin Jaejoong pasti kesana paling tidak pernah kesana..
Sesampainya di pemakaman ia langsung ke makam orangtua Jaejoong..
"Siang Umma, Appa.. Maaf aku baru datang lagi..", sapa Yunho.. Lalu Yunho membacakan doa untuk ketenangan jiwa mereka di alam sana..
"Aku kesini untuk menjemput Jaejoong, apa ia pernah kesini?", tanya Yunho.. Yunho tersenyum.. "Doakan aku ya umma, appa.. Nanti akan ku bawa Minnie kesini.. Aku pergi lagi ya.. Permisi..", pamit Yunho meninggalkan makam kedua orangtua Jaejoong dan menghampiri seorang pria yang sepertinya penjaga pemakaman..
"Permisi pak.. Apa bapak pernah melihat wanita ini datang kesini?", tanya Yunho sopan sambil memperlihatkan foto Jaejoong..
Pria itu memperhatikan dengan seksama, entah berarti apa..
"Apa wanita ini bernama Jaejoong, yang makam orangtuanya itu?", tanya pria itu sambil menunjuk ke arah makam orangtua Jaejoong.. Yunho terlihat senang..
"Iya benar, apa bapak tau dia dimana?", tanya Yunho lagi..
"Maaf saya tidak tau, tapi dia sering kesini akhir-akhir ini.. Minggu ini saja dia sudah tiga kali datang.. Tapi setiap kali datang ia pasti tampak murung...", cerita pria itu..
Yunho tampak senang tapi juga sedih mendengarnya.. "Pak, apa disekitar sini ada penginapan?", tanya Yunho lagi..
"Disekitar sini ya? Tidak ada, yang terdekat lima kilo meter jauhnya dari sini.. Tapi kalau mau, dibelakang pemakaman ini ada pemukiman yang biasa menyewakan rumah untuk sementara.. Tapi hanya rumah sederhana..", beritahu pria itu ramah..
"Di belakang pemakaman ini ya? Kalau begitu terimakasih.. Pak saya ingin minta tolong, kalau wanita ini kesini lagi tolong tanya ia tinggal dimana.. Bisa kan pak?", pinta Yunho..
"Tentu, memang bapak ini siapa? Dan darimana?", tanya pria itu penasaran..
"Saya dari Seoul, dia istri saya..", Yunho tersenyum.. "Oh ya pak, tapi jangan beritahu dia kalau saya mencari dan ada disini", lanjut Yunho..
"Ooh, iya pasti.. Tenang saja pak.."
"Kalau begitu saya permisi.. Maaf merepotkan.. Terimakasih..", pamit Yunho dengan membungkukan sedikit badannya, lalu meninggalkan pemakaman..
Sesuai petunjuk dari penjaga pemakaman tadi, dia mencari rumah sewaan dibelakang pemakaman.. Namun karena tidak bisa masuk mobil, terpaksa ia meninggalkan mobilnya di sebuah rumah yang sepertinya tidak berpenghuni, rumah itu tidak jauh dari pemakaman dan rumah sederhana yang ia sewa..
"Rumah yang nyaman.. Ah tidak, sepertinya hatiku yang nyaman..", Yunho berbicara sendiri sambil merebahkan dirinya di lantai..
"Akan ku dapatkan kau kembali Honey, mungkin tidak hari ini tapi secepatnya.. Aku mencium aroma tubuhmu di dekatku.. Aku merindu.....", belum selesai berkata, Yunho terlelap tidur..
....
Di tempat lain, Jaejoong sedang melamun.. Ia memikirkan Yunho dan Minnie, tapi ia tampak tidak terlalu sedih seperti biasanya..
"Kenapa aku merasa senang ya hari ini?", tanya Jaejoong heran pada dirinya sendiri.. Dan iapun tertidur di lantai..
---------------
"Honey, aku mencintaimu..", kata Yunho dengan manja..
"Kalau aku tidak mencintaimu, tapi sangat mencintaimu, bunny..", saut Jaejoong diiringi ciuman manis di pipi..
---------------
Yunho dan Jaejoongpun terbangun dari mimpinya pada waktu yang bersamaan, lalu tersenyum..
"Mimpi yang indah..", kata mereka bersamaan..
Walau di tempat yang berbeda tapi seakan bersama..












Fan Fiction... YunJae's Family... Part 60


"Dadddyyy!!", teriak Changmin ditelepon ketika Yunho baru saja mengangkat teleponnya..
Refleks, Yunho menjauhkan ponselnya dari telinganya.. "Apa-apaan sih kau ini, teriak-teriak.. Suara cemprengmu memekakan telingaku.. Memangnya kau kira dady tidak bisa mendengar..", omel Yunho panjang lebar..
"Ya wajar saja, aku kan merindukanmu..", canda Changmin agar dadynya tidak marah..
"Bohong saja, jangan berpura-pura baik.. Ada apa?", tanya Yunho masih kesal..
"Aku hanya ingin tau kapan dady pulang? Sudah tiga hari tapi tidak mengabari, menyebalkan.. Memangnya dady disana sedang apa?", Changmin berbalik kesal..
"Ah kau, jurusmu selalu sama.. Jika aku marahi, kau berbalik memarahiku.. Anak bodoh.. Nanti juga aku pulang, tapi tidak tau kapan, pokoknya secepatnya.. Sudah sabar saja, yang penting aku bawa oleh-oleh untukmu.. Cerewet sekali seperti mommymu saja, heuh..", kata Yunho kesal..
"Ah dady, jangan seperti itu.. Tetap saja aku anakmu.. Dady tidak lupa makan kan? Kalau lupa aku adukan mommy, liat saja.. Dia akan membuat dady menyesal karena melalaikan makan.. Hahahaha..", ancam Changmin sambil bergurau..
"Aku sudah makan, tenang saja.. Awas kau adukan macam-macam pada Mommy.. Aku buat kau tidak pernah bisa makan lagi..", ancam Yunho balik.. "Kau dirumah baik-baik saja? Min Hwan menemanimu kan? Sekarang kau dimana?", Yunho tampak khawatir, terdengar dari pertanyaannya yang bertubi-tubi..
"Iya tak perlu khawatir.. Min Hwan sedang pulang, nanti malam baru datang.. Aku dirumah, dadyku sayang..", jelas Changmin panjang lebar..
"Jadi kau sendiri di rumah?", tanya Yunho..
"Ada Kyuhyun mememaniku.. Tenang aku tidak akan macam-macam..", kata Changmin santai..
"Dasar kau ini, ya sudah.. Jaga dirimu.. Dah Minnie..", Yunho mengakhiri pembicaraan dan meletakan ponselnya di kasur..
Sudah tiga hari Yunho mencari Jaejoong, tapi belum ia temukan.. Kata penjaga pemakamanpun, Jaejoong tidak datang ke makam.. Tapi Yunho tidak putus asa..
....
"Siapa sayang?", tanya Kyuhyun yang baru keluar dari kamar mandi..
"Biasa, dady.. Ia merindukanku..", narciss Changmin, padahal ia yang menelepon Yunho..
"Ooh, kau mau makan.. Aku buatkan..", tanya Kyuhyun basa-basi padahal ia tau kalau Changmin memang sudah lapar..
"Ah pacarku yang satu ini mengerti sekali, memang aku sedang lapar..", gombal Changmin..
"Jangan banyak gombal..", kesal Kyuhyun dan langsung pergi ke dapur untuk memasak.. Changminpun hanya tersenyum..
"Sayang, dulu ku kira kau orang yang pendiam..", kata Kyuhyun ditengah masaknya..
Changmin yang sedang asik menonton televisi, langsung menghampiri Kyuhyun di dapur..
"Apa maksudmu itu?", Changmin memicingkan matanya ke arah Kyuhyun..
"Iya awalnya ku kira kau pendiam, serius, kau terlihat cool sekali.. Taunya kau hanya jaga imej..", jawab Kyuhyun tapi tetap memasak tidak memandang Changmin sedikitpun..
"Terus?", tanya Changmin datar..
"Iya, aku baru tau ternyata kau lebih gila daripada Min Hwan.. Tidak ku sangka..", tambah Kyuhyun..
"Jadi sekarang kau menyesal setelah tau kenyataannya, kalau pacarmu ini tidak sesuai yang kau kira? Hah?", sinis Changmin..
"Iya, menyesal sekali.. Bisa-bisanya aku tertipu.. Kau seperti itu untuk menarik para gadis kan?", kata Kyuhyun sedikit menyindir..
"Tidak seperti itu, para gadis memang sudah tertarik padaku.. Kau termasuk di dalamnya kan?", Changmin menyombongkan dirinya dan menatap sinis Kyuhyun.. Kyuhyun hanya diam, tapi mulutnya menyeringai..
"Sekarang kalau kau menyesal, kau mau apa? Minta putus? Tidak akan bisa, enak saja.. Sudah terima saja, aku yang seperti ini..", tambah Changmin kesal pada Kyuhyun..
"Kau marah ya? Begitu saja marah.. Payah..", canda Kyuhyun sambil menyenggol Changmin yang berdiri disampingnya..
"Buat apa aku marah padamu.. Mana makananku?", Changmin terlihat masih kesal, dan langsung duduk di meja makan..
"Kau marah-marah terus nanti cepat tua..", goda Kyuhyun lagi, kali ini sambil meletakan makanan di meja makan..
"Tidak sadar, biasanya kau yang cepat marah..", sindir Changmin..
"Sudah diam.. Makan saja..", Kyuhyun terlihat malu karena sindiran itu..
Changmin hanya tersenyum karena ia memenangkan perdebatan antara dia dan Kyuhyun.. Lalu menyantap makanan yang telah dimasak.. Kyuhyun hanya menggelengkan kepala melihat Changmin makan begitu lahapnya..
....
Ketika dirumah Jaejoong hanya menjalani hari-harinya dengan merenung di kamar sambil memandang foto keluarganya, dan saat malam ia duduk di teras rumah sambil memandang bintang di langit.. Itu hanya untuk menghiburnya.. Seperti biasanya, disekitar rumahnya terlihat sepi, itu menambah keheningan malam semakin terasa..
Ditengah lamunannya memandang bintang, secara tidak sadar bibir Jaejoong menyanyikan lirik-lirik sebuah lagu..
"Jamshi nuneul gama noel saranghalkkabwa..
Nohaya dwoel neoui soneul notji mothalkkabwa..
Naegero saranghaneun beopeul gareuchyeo..
Jun neo eoddeohke ijeoyahae jigeumui moseup.."

(I close my eyes for a moment, i still love you so..
I should give up, but i can't let you go..
You taught me how to love..
Now, how can i forget you)

Suara yang sangat merdu di hari yang telah malam, menambah indah malam itu.. Dan menambah kesedihan di hati Jaejoong, ia tidak sanggup melanjutkan nyanyiannya.. Karena air mata yang mengalir sempurna dari matanya.. Ia kembali teringat akan Yunho..
....
Saat Yunho akan menutup pintu.. Yunho mendengar nyanyian seorang wanita..
"Suara yang merdu, tapi terdengar menyakitkan..", bisik Yunho dalam hati..
Yunho tidak jadi menutup pintu rumahnya, ia malah keluar rumah dan mencari asal suara itu..

No comments:

Post a Comment