Saturday, May 29, 2010

Fan Fiction.. Love is Enemy.. Part 1-5..

Love is Enemy.. Part 1..


"Cepat ke belakang sekolah Yunho dan Jaejoong kembali bertengkar!", ribut para murid-murid di sekolah DBSK. Mereka semua berlari menuju belakang sekolah, untuk menyaksikan pertarungan antara dua ketua genk paling terkenal dan berpengaruh di sekolah DBSK.
--Intro of Jaejoong--
Kim Jaejoong gadis pemilik wajah tercantik di Korea, dia adalah ketua dari genk Angel 4(A4). Jaejoong merupakan pewaris tahta dari perusahaan perfume terbesar di Asia dan Eropa, JYP Perfume.
--End of Intro--
--Intro of Yunho--
Jung Yunho adalah pria tampan yang memiliki sifat yang selengean, dan merasa semua bisa ia dapatkan dengan uangnya.. Merupakan pewaris tunggal hotel glory, hotel bintang lima nomer satu di Korea bahkan di Amerika, Jepang dan berbagai negara maju lainnya.. Yunho merupakan ketua genk Killer Princes(KP).
--End of Intro--
"Cih, gadis sepertimu mau melawanku.", Yunho membuang ludah. "Aku tidak melawan wanita, honey.", dengan gaya yang memuakan Yunho membelai rambut Jaejoong.
"Jangan banyak bicara, cepat lawan aku. Gayamu memuakan.", tantang Jaejoong dengan tampang sinisnya.
"Seperti itu, ayo pukul aku!", tantang balik Yunho.

Buuukkk
Pukulan keras dari Jaejoong tepat di wajah Yunho. Yunho memegang wajahnya dia geram.. Pukulan balasan dari Yunho, namun dengan cepat di tangkis Jaejoong dan berbalik hantaman mulus kembali mendarat di wajah Yunho sampai ia terjatuh.
"Kau kira aku gadis lemah, kau yang lemah. Cuma segini ternyata ketua Killer Princes.", ejek Jaejoong sambil menyunggingkan senyum kemenangan. Lalu pergi meninggalkan Yunho.
"Let's go girls.", katanya kepada teman-teman A4 yang lain.
Semua terbengong-bengong melihat kejadian itu.
"Ah dia tidak hanya cantik, tapi hebat sekali.", kata salah satu siswa yang terpana akan Jaejoong.
Jaejoong yang mendengar menghampiri siswa tersebut.
"Terimakasih.", Jaejoong mengambil sapu tangan yang ada di saku seragam siswa tersebut untuk mengelap keringatnya dan dibuang begitu saja dengan angkuhnya, lalu pergi.
Siswa tersebut memungutnya dengan senang. "Keringatnya harum sekali.", sambil mencium sapu tangannya.
"Ayo bangun!", Changmin mengulurkan tangannya dan diterima Yunho.
"Kau bisa kalah dengan seorang gadis. Yunho, Yunho.", ejek YooChun.
"Sial kau.", gurau Yunho.
"Dia belum tahu aku, liat saja.", Yunho tersenyum licik.
--Intro of Angel 4--
Genk yang beranggotakan empat gadis cantik, berbakat, dan tentunya kaya. Genk yang dipuja-puja para pria, dan dikagumi para gadis di sekolah.
Dengan anggota Heechul, Key, Junsu, dan Jaejoong sebagai ketua. Mereka terkenal angkuh namun mempesona.
--End of Intro--
--Intro of Killer Princes--
Genk yang beranggotakan tiga pria tampan Changmin, Yoochun, dan Yunho sebagai ketua. Tiga pria yang bisa membunuh para gadis hanya dengan satu kedipan mata. Semua gadis menyukai mereka dan mereka ditakuti para pria.
--End of Intro--
Saat akan kembali ke kelas.
"Joong, kau kenapa selalu bertengkar dengan Jung Yunho?", tanya Key penasaran.
Jaejoong menghentikan langkahnya, dan berbalik ke arah Key. "Entahlah, dia itu menyebalkan.", sambil menyunggingkan senyum senang.
Saat membalikan tubuhnya lagi..

Buuukkk
Jaejoong menabrak seorang pria.
"Jalan pakai matamu.", kata pria tersebut sinis lalu meninggalkan A4 begitu saja.
"Baru kali ini aku melihat pria yang tak acuh padamu.", kata Heechul membuat panas hati Jaejoong.
"Sial, siapa pria itu berani-beraninya seperti itu padaku. Belum tau siapa Kim Jaejoong.", kesal Jaejoong membara.
"Dia Kim Hyun Joong, dia anak baru dari kelas 2A. Anak pemilik swalayan terbesar di Korea.", kali ini Junsu yang angkat bicara.
Jaejoong tertawa kecil, "Kim Hyun Joong, sebentar lagi kau akan jadi milikku.", Jaejoong berkata penuh percaya diri.
Lalu mereka kembali ke kelas.
....
Saat di club malam, Killer Princes sedang bersenang-senang. Changmin bersama pacarnya Kyuhyun asik di dance floor. Yoochun si playboy tengah sibuk merayu para wanita. Yunho hanya duduk dengan jari yang memainkan bibir gelas sambil tersenyum memikirkan sesuatu.
Changmin yang memperhatikan Yunho hendak menghampiri Yunho.
"Sebentar ya sayang!", kata Changmin pada Kyuhyun.
"Kau kenapa? Sepertinya senang sekali.", tanya Changmin mengagetkan Yunho.
"Tidak, aku hanya sedang mencari ide untuk membalasnya.", jawab Yunho santai.
"Siapa maksudmu? Jaejoong? Ckckck, kau menyukainya ya?", sindir Changmin. Yunho terkejut wajahnya langsung memerah entah malu atau marah.
"Tidak akan, gadis seperti dia bukan tipeku. Kau sudah gila ya.", elak Yunho cepat.
"Kau yang gila, semua tipe gadis yang diinginkan pria ada padanya.", ledek Changmin.
Yoochun yang dari jauh melihat Changmin dan Yunho menghampiri mereka.
"Ada apa dengan dia Min?", tanya Yoochun.
"Dia sedang memikirkan Jaejoong tercintanya Chun, seperti biasa.", canda Changmin.
"Sial, enak saja kau Min.", kesal Yunho.
"Kita taruhan! Sebentar lagi Kim Jaejoong akan jatuh dalam pelukan Jung Yunho.", kata Yunho lengkap dengan senyum liciknya.
Changmin dan Yoochun hanya saling pandang dengan senyum yang berarti 'kita lihat saja nanti'.
"Terserahlah, aku mau ke Kyuhyun lagi.", kata Changmin. Dan dia kembali ke Kyuhyun.
"Maaf ya lama sayang.", kata Changmin di telinga Kyuhyun sambil merangkul pinggang ramping Kyuhyun.
"Dia pacaran saja, sepertinya dia cinta mati sekali pada Kyuhyun.", celetuk Yoochun pada Yunho memperhatikan tingkah temannya. Namun Yunho tidak memperdulikan omongan Yoochun, ia masih memikirkan cara untuk membalas Jaejoong.






Love is Enemy.. Part 2..



Di kantin sekolah.
"Aku Kim Jaejoong.", Jaejoong mengulurkan tangannya kepada Hyun Joong yang sedang menyantap makanannya. Hyun Joong hanya tersenyum, lalu melanjutkan makannya.
"Sial berani sekali dia mendiamkanku.", kesal Jaejoong dalam hati, tapi itu membuatnya semakin penasaran.
"Boleh aku duduk disini?", tanya Jaejoong manis.
"Duduk saja. Ini kan tempat umum, apa ada tulisan dilarang kau duduk disitu.", sinis Hyun Joong. Namun ada senyum kecil tersungging di ujung bibirnya.
Jaejoong meradang, "Tidak jadi.", ia menggebrak meja, lalu pergi. Namun tangan Hyun Joong menahan tangan Jaejoong.
"Duduklah.", tetap sinis dan menarik kasar Jaejoong duduk. "Apa yang mau kau lakukan denganku?", tanya Hyun Joong dengan tatapan dalam.
"Apa maksudmu?", tanya Jaejoong tidak mengerti.
"Kau ingin aku jadi kekasihmu kan? Gadis sepertimu pasti tidak akan pernah membiarkan satu priapun tak acuh padamu. Seperti itu kan?", kata Hyun Joong tepat pada sasaran.
"Itu kau tau. Kau tak akan bisa tak acuhkan aku.", Jaejoong begitu angkuhnya dengan mata yang di picingkan.
"Memang.", Hyun Joong mendekatkan wajahnya kepada Jaejoong. "Karena dari awal aku sudah menyukaimu.", kata Hyun Joong, lalu ia kembali duduk ditempatnya.
Jaejoong tersenyum sombong, "Baguslah bila memang itu benar, itu yang ku suka darimu.", tetap dengan keangkuhan.
"Sekarang kau kekasihku, bukan begitu Kim Jaejoong?", tangan Hyun Joong menyentuh wajah Jaejoong.
"Tidak, tapi kau yang akan jadi kekasihku. Kau mengerti.", memberikan senyum manisnya.
"Baik sayang.", Hyun Joong mengedipkan sebelah matanya. Jaejoong tersenyum senang.
"Kau masuk dalam rencanaku Kim Jaejoong.", bisik Hyun Joong dalam hati.
....
"Apa? Kau bilang sekarang dia punya pacar.", Yunho terkejut saat mendengar berita Jaejoong dan Hyun Joong dari Yoochun.
"Kau terkejut sekali, cemburu.", sindir Changmin pada Yunho. Yunho mencibir, mendengar perkataan Changmin.
"Aku tau.", Yunho membuat kedua temannya terkejut.
"Yunho, kau mengejutkanku. Apa maksudmu itu?", kesal Yoochun.
"Tidak perduli dia punya pacar atau tidak, yang penting aku akan mengerjainya. Hahahaha.", Yunho tertawa meledak-ledak.
"Yoochun mau bantu aku?", Yunho memainkan alisnya.
"Apa maksudmu, aku merasakan sesuatu yang tidak enak.", gurau Yoochun.
"Bantu aku dekati salah satu anggotanya. Dan cari tahu apa kelemahan Jaejoong. Ya misalnya hal yang paling dia takuti, atau dia alergi pada apa. Kau kan playboy, pasti mudah untukmu.", Yunho menyenggol badan Yoochun sambil menampakan wajah memelasnya.
"Kau ini, mereka kan sudah punya pacar. Kau ingin aku dihajar pacar-pacar mereka. Dasar gila.", kesal Yoochun.
Tiba-tiba Kyuhyun datang ke tempat tongkrongan Killer Princes.
"Junsu belum punya pacar. Kau bisa mendekatinya.", kata Kyuhyun mengejutkan.
"Ah sayang, sejak tadi kau disini?", tanya Changmin sambil tersenyum manja.
Kyuhyun tersenyum menghampiri Changmin, dan memeluk manja Changmin dari belakang.
"Kyuh benar yang kau bilang?", tanya Yunho memastikan.
"Iya, Junsu belum punya kekasih. Kau dekati saja Chun, kalian kan satu SMP dulu, pasti itu lebih mudah.", kata Kyuhyun meyakinkan.
"Junsu? Tapi dia bukan tipeku. Dia terlalu pintar untuk seorang gadis. Kalian ini kan tau tipeku seperti apa! Tega sekali.", eluh Yoochun.
"Iya aku tau, tipemu seorang gadis yang mudah kau tiduri. Hahahahaha.", ledek Changmin yang tidak bisa menahan tawanya.
"Enak saja kau Min, bukannya itu kau.", kesal Yoochun.
"Yoochun, kau menghinaku.", Kyuhyun geram sekali.
"Maaf Kyuh, tidak seperti itu. Aku hanya bercanda. Jangan dengarkan kata-kataku.", sesal Yoochun yang lupa kalau ada Kyuhyun. Dan memang niatnya hanya bercanda.
"Sudah jangan diperpanjang. Bantu aku Chun, ini juga demi Killer Princes. Mau dikemanakan nama Killer Princes, kalau ketuanya dipermalukan.", Yunho membuat banyak alasan untuk membuat Yoochun mau membantunya.
"Heuh, kalau kau bukan temanku tidak ada kata aku mendekati Junsu. Iya.", Yoochun terpaksa menyetujui.
....
Yoochun dengan setengah hati mendatangi perpustakaan dimana Junsu biasa disana. Dari jauh Yoochun sudah melihatnya dan langsung akan menghampiri. Junsu sedang fokus membaca.
Junsu yang tadinya mengikat rambutnya, kini melepas ikatannya dan menggibaskan rambut hitam lembutnya begitu mempesona ditambah sinar matahari yang menyorotnya dari pantulan kaca. Ia kembali membaca. Yoochun yang melihat itu terpana akan Junsu, ia menghentikan langkahnya. "Gadis yang begitu cantik, Junsu.", puji Yoochun yang tak henti-hentinya memandangi Junsu.
"Hei, kau!", tegur Junsu pada Yoochun. Yoochun terkejut dan sadar, ia salah tingkah.
"Bisa ambilkan buku yang ada disampingmu.", pinta Junsu.
Yoochun mengangguk, lalu diambilah buku yang tepat disampingnya.
"Ini buku yang kau maksud?", Yoochun menyodorkan buku yang ditangannya. Junsupun segera mengambilnya dan memberikan senyum kecil pada Yoochun. Yoochun duduk disamping Junsu.
"Mau apalagi kau disini?", tanya Junsu sinis.
"Berkenalan denganmu.", kata Yoochun langsung pada maksudnya.
"Kau Yoochun, anggota Killer Princes, aku sudah tau. Lalu apalagi?", Junsu tetap sinis.
"Tapi aku belum mengenalmu.", jawab Yoochun menggoda.
"Namaku Junsu. Sudah kan. Sekarang bisa tinggalkan aku.", Junsu menggibaskan tangannya sebagai isyarat pengusiran.
"Aku tau, siapa yang tidak mengenalmu. Tapi maksudku bukan itu, aku ingin mengenalmu lebih dalam lagi, Junsu.", Yoochun mengedipkan matanya dan meniup telinga Junsu. Lalu pergi meninggalkan Junsu yang terdiam. Kembali Yoochun mengedipkan matanya sebelum benar-benar hilang dari pandangan Junsu.






Love is Enemy.. Part 3..


Di tempat tongkrongan Killer Princes.
"Aku sudah tau, dia alergi dengan kacang. Sedikit saja ia makan kacang, seluruh tubuhnya akan memerah dan gatal.", beritahu Yoochun pada Yunho.
"Kau tau secepat ini?", tanya Yunho takjub.
"Kau meremehkan Park Yoochun, jangan panggil aku Yoochun jika tidak bisa taklukan wanita dengan cepat. Dasar.", Yoochun menyombongkan dirinya.
"Bukannya Junsu wanita yang paling sulit ditaklukan, dibanding yang lain?", tanya Changmin heran.
"Tidak untukku, dia lebih mudah. Dan dia paling mempesona dibanding yang lain.", Yoochun membasahi bibirnya dengan lidahnya.
"Sial, dasar playboy.", ledek Changmin.
"Hahaha, kita lihat bagaimana tubuhnya memerah di depan semua orang.", Yunho membayangkan bila itu benar-benar terjadi.
....
Saat dirumah Jaejoong yang super duper mewah, dan megah. Angel Four sedang berkumpul di kamar Jaejoong termasuk dengan pacar-pacar mereka kecuali Junsu.
"Benar kan kataku, dia akan jadi milikku.", Jaejoong memamerkan Hyun Joong dan duduk dipangkuan kekasih barunya itu.
Hyun Joong hanya tersenyum bak seorang raja yang duduk di tahta dengan permaisuri di pangkuannya.
"Iya aku mengakui pesonamu. Iya kan sayang?", kata Heechul meminta peyakinan dari pacarnya.
"Iya sayang.", jawab Hangeng lalu mencium pipi Heechul.
"Girls, aku sudah punya pacar.", beritahu Junsu santai.
"Apaaa?", serentak semua terkejut kecuali Hyun Joong.
"Iya, terkejut sekali.", kata Junsu.
"Baby, gimana aku tidak terkejut. Kau ini kan gadis yang sulit ditaklukan.", jelas Key dengan gaya centilnya.
"Tapi tidak dengan Yoochun, Key sayang.", Junsu meniru gaya centil Key.
"Yoochun, Killer Princes?", tanya Jaejoong heran.
"Iya Joong, maaf ya aku berpacaran dengan anggota Killer Princes. Aku tidak tahan dengan daya pikatnya. Bibirnya sangat membuaiku. Apalagi suara serak rendahnya itu menggoda.", Junsu seakan terjerat cinta akan Yoochun.
"Tenang saja, aku hanya punya dendam dengan ketuanya, bukan anggotanya. Kau benar-benar menyukainya ya. Junsu, Junsu.", goda Jaejoong senang.
"Heem.", Junsu mengangguk.
"Yoochun benar-benar playboy, sampai bisa menaklukanmu.", kata Onew entah memuji atau menyindir Yoochun didepan Junsu.
"Dia tidak akan pernah bisa jadi playboy lagi setelah bersamaku. Karena akan ku taklukan kembali dia..", dengan percaya diri Junsu berkata sambil menaikan satu alisnya.
"Kau lihat temanmu itu sayang.", canda Onew pada Key.
"Diam kau.", malu Junsu lalu melemparkan bantal pada Onew.
"Junsu, itu kan sakit.", tegur Key. Junsu hanya tersenyum.
"Sakit ya. Mana yang sakit?", Key memanjakan Onew. Onewpun berpura-pura sakit agar dimanja Key.
Semua tertawa melihat tingkah mereka, kecuali Hyun Joong.
"Tertawalah selama kau masih mampu, sayang.", Hyun Joong melirik Jaejoong dengan penuh dendam namun senyum kecil liciknya masih tersungging.
....
Saat makan siang, Yunho sudah mempersiapkan rencananya. Dia tau kalau semua makan siang Jaejoong akan dibawakan oleh Jessica pelayan cuma-cuma Jaejoong. Dan Jaejoong hanya menunggu di 'singasana'nya. Yunho menghampiri Jessica.
"Hai, cantik.", Yunho mengedipkan matanya. "Sial, darimana cantik. Gadis jelek, bau seperti ini. Cih, kalo bukan karena Jaejoong tidak akan penah aku mendekatinya, melirikpun tidak akan sudi.", dumel Yunho dalam hati saat mulai menggoda Jessica.
Jessica terkejut Yunho menghampirinya, tangan yang memegang tampan gemetaran. "Yyu..un..nh..oo.", kata Jessica terbata-bata.
"Kenapa sayang?", Yunho berbisik ditelinga Jessica, dan ia keluarkan bubuk kacang dari saku celananya lalu ditaburi di makanan Jaejoong. Sudah selesai tugasnya tinggal tunggu hasilnya.
"Sudah sana kau pergi.", usir Yunho kasar pada Jessica. Tapi Jessica tetap senang, dan pergi membawa makanannya kepada Jaejoong.
"Ini nona makanannya.", Jessica menaruh makanannya di meja Jaejoong.
"Lama sekali kau, sudah pergi sana.", usir Jaejoong. Jessicapun pergi.
"Hiuh, dia bau sekali.", ejek Key sambil menutup hidungnya.
Jaejoong hanya tersenyum dan langsung memakan makanannya. Tiba-tiba, tubuh Jaejoong memerah dan terasa gatal. "Arrggghhh!! Gatal sekali.", Jaejoong teriak, dari tubuhnya muncul bintik-bintik merah.
"Kau kenapa Joong?", panik Heechul.
Junsu langsung mengambil makanan Jaejoong dan menciumnya.
"Ini bau kacang.", kata Junsu. "Ayo Joong kita ke ruang kesehatan.", Junsu langsung membawa Jaejoong dan diikuti Key dan Heechul. Semua murid yang melihat Jaejoong ribut.
"Ada apa dengan Jaejoong?", semua itu yang diotak mereka.
Di ruang kesehatan.
"Panggilkan Jessica! Dia harus bertanggung jawab akan ini.", geram Jaejoong.
Jessicapun datang.
"Sial kau, berani-beraninya mengerjaiku. Kau ingin balas dendam padaku? Hah.", Jaejoong membentak Jessica sampai ia menangis.
"Tidak nona.", elak Jessica.
"Ini bukan salahnya, ada yang sengaja mencampur makananmu dengan bubuk kacang.", kata Junsu menengahi. "Heh, wanita bodoh. Beritahu siapa yang mencampur itu?", gertak Junsu.
"Aku tidak tau, benar. Aku mengambil makanan seperti biasa.", cerita Jessica takut.
Tiba-tiba Yunho masuk ruang kesehatan. "Aku orangnya!", memperlihatkan sisa serbuk kacang ditangannya.
"Lihat wajah puteri tercantik kita. Kau cantik sekali honey!", ejek Yunho puas.
"Sudah ku duga kau yang melakukan ini semua. Yunhooo!!!", Jaejoong begitu geram, dia ingin memukulnya tapi tangannya sibuk menggaruk.
Yunho hanya tersenyum, "Say cheese, honey!!", Yunho mengambil foto Jaejoong dengan keadaan super buruk. "Kau tunggu saja hasilnya. Secepatnya.", Yunho mengedipkan matanya pada Jaejoong, lalu meninggalkan ruang kesehatan.
"Sial.", kesal Jaejoong.






Love is Enemy.. Part 4..


Junsu mendatangi Yoochun di kelasnya dalam keadaan marah.

Plaaakkk
Tamparan panas dari Junsu tepat di wajah tampan Yoochun. Sontak semua yang ada di kelas memandang kearah Yoochun dan Junsu.
"Kau ini kenapa Jun?", Yoochun juga tak kalah terkejut sambil memegang pipinya yang semakin merah.
"Jadi ini tujuanmu mendekatiku? Kau memang pria sial. Kau tau itu.", Junsu geram pada Yoochun matanya penuh amarah, nafas kasarnya tidak teratur. Tangannya mengepal keras, sampai buku-buku jarinya memutih. Kemarahannya tidak bisa terluap, lalu ia pergi meninggalkan Yoochun dengan menahan amarah.
"Ada apa dengan dia?", heran Yoochun masih belum mengerti. Yoochun mengejar Junsu yang berlari ke arah taman sekolah.
"Junsu.", panggil Yoochun. "Tunggu aku.", Yoochun menarik tangan Junsu.

Plaaakkk
Tamparan lagi untuk Yoochun.
"Kau ada apa sih Jun?", tanya Yoochun tetap heran namun sekarang sedikit kesal.
"Kau tidak usah pura-pura lagi. Sudah cukup. Kau sudah dapatkan tujuanmu mendekatiku.", bentak Junsu geram. Yoochun diam tidak mengerti. "Heh, kau diam. Apa perlu kuperjelas tujuanmu? Hah?", tanya Junsu sinis. "Kacang! Apa kau bisa mengingat sesuatu.", sindir Junsu.
Yoochun tersentak, "Jun, tapi aku....", Yoochun ingin menjelaskan tapi terlebih dahulu di potong Junsu. "Tapi apa? Sekarang kau sudah dapatkan tujuanmu. Jangan dekati aku lagi. Aku benci kau. Menyesal aku pernah mencintaimu.", kata Junsu begitu menggebu-menggebu. Lalu meninggalkan Yoochun yang hanya terdiam mendengar perkataan Junsu.
"Mencintaiku?", Yoochun seperti patung yang membeku diatas es.
....
Dua hari sudah Jaejoong tidak kemana-mana, masuk sekolahpun tidak bisa karena keadaannya. Jadi dia hanya tinggal di kamar dan merasa bosan.
"Arrgggh. Yunhoooo!!! Kau menyebalkan!!", Jaejoong berteriak kesal. Pembantu Jaejoong, Tiffany masuk kamar karena terkejut.
"Ada apa nona?", tanyanya cemas.
"Diam kau bodoh, apa kau tidak lihat keadaanku sekarang. Sudah seperti kau, sangat buruk. Ah tapi tetap saja kau lebih buruk.", ejek kesal Jaejoong. Tiffany hanya menunduk.
"Jangan diam disitu, ambilkan cerminku.", perintah Jaejoong kasar.
"Ini nona.", Tiffany menyodorkan cermin itu pada Jaejoong.
"Ah sial.", Jaejoong membanting cermin ditangannya karena kesal melihat wajahnya. "Cepat bereskan itu! Lalu keluar dari sini! Muak melihat wajahmu.", suruh Jaejoong kesal.
Seselesainya membersihkan, Tiffany langsung keluar kamar. Saat Tiffany keluar, Hyun Joong masuk kamar dan tersenyum.
"Sayang, kau sudah sembuh?", tanya Hyun Joong basa-basi dan duduk di sampingnya.
"Belum. Aku kesal, wajahku buruk sekali.", eluh Jaejoong.
"Kata siapa? Kau tetap cantik. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan kecantikanmu.", rayu Hyun Joong. Lalu mendekatkan wajahnya pada Jaejoong untuk mencium bibirnya, namun tangan Jaejoong menghalangi.
"Sudah ku bilang kau kekasihku, tapi aku bukan kekasihmu. Jangan harap kau dapat menciumku.", kata Jaejoong sinis. Hyun Joong menjauhkan kembali wajahnya. Dan tersenyum kecil.
"Iya aku mengerti.", dengan sedikit mencibirkan bibirnya.
"Sekarang kau akan menolakku tapi nanti tidak akan bisa, sayang.", kembali menyunggingkan senyum liciknya.
....
Yunho terus saja memandang hasil foto Jaejoong, sambil tersenyum-senyum sendiri.
"Yun, kau sudah jadi orang gila ya.", tegur Changmin melihat Yunho.
"Enak saja, coba kau lihat foto ini. Lucu kan?", menyodorkan foto Jaejoong ke tangan Changmin.
"Apanya yang lucu. Jahat sekali kau.", Changmin membela Jaejoong.
"Ah kau. Ini lucu, lihat wajahnya merah ditambah wajah kesalnya. Dia lucu sekali.", sambil terus menertawai foto Jaejoong yang kembali dia pegang.
"Kalau foto yang ini bagaimana?", tanya Changmin yang memperlihatkan foto Jaejoong yang lain di galery ponsel Yunho, ia berniat menggoda.
"Kalau ini dia terlihat cantik sekali.", Yunho tidak sadar mengucapkannya dan tersenyum.
"Huah kembalikan ponselku. Kau ini.", rebut Yunho dari tangan Changmin setelah sadar dia salah tingkah.
"Hahahaha, kau ketahuan. Aku baru tau ternyata kau menyimpan banyak foto Jaejoong. Jadi dia cantik ya.", canda Changmin membuat Yunho malu.
"Tidak, dia itu buruk sekali. She like ugly duck. Fiuh.", elak Yunho malu.
"Dan berubah menjadi angsa cantik. Bukan begitu Yunho.", semakin menggoda Yunho.
"Sudah sana kau. Jangan menggodaku terus.", kesal Yunho dengan wajah memerah.
Yoochun masuk kelas dengan wajah yang lesu.
"Ada apa dengannya?", Yunho menyenggol Changmin.
"Entah! Sudah tiga hari dia bersikap aneh. Sepertinya dia ditolak wanita.", jawab Changmin sekenanya.
"Tidak mungkin, dia tidak akan pernah peduli dengan penolakan wanita. Dia akan cepat mencari yang lain.", Yunho melirik Changmin sebagai isyarat 'ayo kita tanyakan'.
"Kau kenapa Chun?", tanya Changmin.
"Aku diputuskan Junsu.", jawab Yoochun singkat.
"Hah? Memangnya kalian pacaran? Tumben sekali kau memacari wanita. Biasanya hanya buat iseng saja. Sudahlah dia kan bukan tipemu juga. Kau tidak pernah begini sebelumnya.", kata Yunho seenaknya.
"Tidak bisa, aku benar-benar menyukainya, dia gadis yang berbeda. Aku menyesal.", lirih Yoochun.
"Playboy kita jatuh cinta.", canda Changmin. "Mengapa kau diputuskan?", lanjut Changmin ingin tau.
"Dia tau aku mendekatinya hanya untuk mencari tau tentang Jaejoong. Tapi ternyata aku benar-benar tidak bisa kehilangannya.", cerita Yoochun lemah.
"Wah Yunho, kau harus bertanggung jawab membuat temanmu menjadi seperti ini.", canda Changmin pada Yunho.
"Maaf ya Chun. Kan tidak maksudku.", sesal Yunho.
"Bukan salahmu. Tenang saja.", kata Yoochun menjatuhkan kepalanya lesu ke mejanya.






Love is Enemy.. Part 5..


Jaejoong mulai masuk sekolah karena dampak alerginya sudah membaik, namun baru saja dia dan A4 yang lain melangkahkan kakinya di gerbang sekolah, mereka sudah disambut dengan foto raksasanya dengan keadaan yang buruk. Tidak hanya di gerbang sekolah, di mading, di papan tulis setiap kelas, di kantin semua tersebar foto Jaejoong.
Jaejoong geram, ia langsung mendatangi tempat tongkrongan Killer Princes diikuti A4 yang lain. Sesampainya ia langsung melabrak Yunho.

Plaaakkk
Tamparan dari Jaejoong tepat di wajah Yunho. Tapi Yunho hanya tersenyum.
"Kau pasti sudah melihat hadiahku.", kata Yunho dengan wajah memuakan.
"Kau ini, menyebalkan sekali Yunho. Kau sudah gila ya. Kau ingin mati ditanganku.", marah Jaejoong sambil memicingkan matanya, dengan wajah yang merah dan membusungkan dadanya tanda ia benar-benar marah.
"Aku takut sekali honey.", canda Yunho. Jaejoong makin memicingkan matanya. "Jangan marah, kau kan terlihat cantik sekali di foto itu. Hahaha.", ejek Yunho lalu tertawa terbahak-bahak.
"Kau menyebalkan, Aaaarrggh.", Jaejoong marah, dan segera melayangkan pukulan ke wajah Yunho. Namun dengan cepat ditangkis Yunho, ia menarik tangan Jaejoong sehingga Jaejoong masuk dalam pelukan eratnya. Jaejoong memberontak, namun pelukan Yunho begitu kencang, jadi ia tidak bisa berkutik.
Tangan Yunho menyentuh wajah Jaejoong lembut, dengan senyum menawannya. Tanpa sadar satu kancing kemeja Jaejoong terlepas sehingga pakaian dalam Jaejoong terlihat oleh Yunho. Yunho menahan tawanya.
"Akan kuberitahu kau sesuatu.", Yunho mendekatkan wajahnya ke arah Jaejoong, membuat Jaejoong geram dan berpikir macam-macam.
"Kau tau, kalau.....", Yunho semakin mendekatkan wajahnya.
"Kalau kancing bajumu terbuka honey. Kau terlihat seksi dengan warna ungu itu. Aku menyukainya.", bisik Yunho ditelinga Jaejoong dengan desahan yang menggoda. Jaejoong langsung melihat kemejanya yang terbuka, ia malu sekali. Yunho tersenyum senang. Lalu dilepaskanlah Jaejoong yang benar-benar marah dan malu. Jaejoong cepat mengancingkan kembali kemejanya.
"Hahahaha." tawa Yunho meledak melihat wajah Jaejoong yang salah tingkah.

Buuukkk
Pukulan di perut dilayangkan Jaejoong pada Yunho, sehingga tawa Yunho terhenti.
"Kau benar-benar kurang ajar Yunho.", geram Jaejoong dan meninggalkan tongkrongan Killer Princes dengan penuh amarah.
A4 yang lain juga ikut pergi, namun sebelum pergi Junsu memandang ke arah Yoochun juga penuh amarah. Yoochun hanya menunduk.
"Hahahaha!", Yunho kembali tertawa.
"Kau benar-benar gila Yun.", kata Changmin heran dengan temannya.
"Itu bukan gila, tapi sebuah kesenangan.", Yunho membayangkan kembali wajah Jaejoong yang begitu malu.
....
"Arrgghh. Mau ditaruh dimana mukaku.", gerutu Jaejoong di dalam kelas. Semua yang dikelas memandang heran pada Jaejoong.
"Apa kalian memandangku, semua pergi dari sini. Cepat!", usir Jaejoong pada semua orang yang ada di kelas. Merekapun segera meninggalkan kelas.
"Kau kenapa lagi baby?", tanya Key dengan gaya tetap centil.
"Hiyaakss.", Jaejoong kembali jijik mengingat tentang Yunho tadi.
"Yunho melihat dadaku. Ah tidak, aku malu sekali. Pasti itu akan jadi senjatanya lagi.", kesal Jaejoong sedikit mau menangis.
"Apa?", tanya Heechul terkejut.
"Kancingku terbuka saat dia memelukku tadi. Menyebalkan. Yunhooo!!", geram Jaejoong. Dia menggebrak kakinya ke lantai berulang kali secara bergantian karena kesalnya.
"Sudah baby, nanti kita cari cara untuk membalasnya.", kata Key mencoba menghibur Jaejoong.
"Tapi pasti dia sangat menyukai itu.", Heechul berkhayal yang macam-macam.
"HEECHUL!", kesal Jaejoong. Matanya melotot ke arah Heechul. Heechul hanya tersenyum dengan wajah tidak bersalah.
"Junsu bagaimana ini?", tanya manja Jaejoong pada Junsu yang daritadi tidak berkomentar. Namun tidak ada jawaban apa-apa.
"Junsu.", tegur Jaejoong mengagetkan Junsu yang pikirannya tidak ada disana.
"Iya apa?", kata Junsu polos.
"Kau tidak mendengarkanku ya? Kau ini, ada apa denganmu?", tanya Jaejoong sedikit kesal.
"Maaf. Aku hanya kurang bersemangat.", Junsu membual alasan sebenarnya.
"Cerita padaku Jun.", tanya Jaejoong lagi penasaran.
Junsu hanya diam, dia masih enggan bercerita.
"Yasudah, nanti saja ceritanya kalau kau sudah mau bercerita pada kami.", Jaejoong mengerti perasaan Junsu. Namun Key dan Heechul masih tidak mengerti, mereka hanya saling pandang.
"Joong, aku yang memberitahu Yoochun kalau kau alergi kacang. Tapi sungguh, aku tidak tau kalau untuk ini. Kenapa aku jadi bodoh ya. Maafkan aku.", sesal Junsu tulus.
"Apa? Pantas, aku heran kenapa dia tau kalau aku alergi kacang.", kata Jaejoong santai saja walaupun dia tidak menyangka.
"Maaf Joong, aku tidak bermaksud.", kali ini sambil menundukan kepalanya dalam.
"Jangan dipikirkan. Memang Yunho saja yang menyebalkan.", Jaejoong tersenyum, walau sedikit kesal. "Lalu kenapa kau seperti ini?", tanya Jaejoong lagi.
Junsu menghela nafasnya, "Yoochun mendekatiku hanya untuk tujuan itu. Bukan benar-benar karena menyukaiku. Aku benci dia.", Junsu menangis saat bercerita.
"Ah baby jangan menangis.", Key menenangkan Junsu. Dengan memeluknya.
"Jangan dipikirkan Jun, kau cari pacar baru saja. Aku akan mengenalkanmu pada teman-temannya Hangeng.", usul Heechul polos, itu makin membuat Junsu menangis. Jaejoong menyenggol Heechul sebagai isyarat 'jangan bicara yang aneh-aneh, kau ini'.
"Kenapa saat aku benar-benar membuka hati, harus pada orang seperti dia.", Junsu kembali menangis.
Jaejoong diam, "Kau pasti dibalik semua ini Yunho.", batin Jaejoong dalam hati, dengan tangan yang mengepal keras.

No comments:

Post a Comment