Monday, November 8, 2010

???.. EunHae..

Cast; Eunhyuk x Donghae

.......................................

Donghae terbangun dalam tidurnya. Ketika matahari mulai menyorot.

"Hoaammm.", ia menguap dengan kerasnya. Mungkin karena tidurnya terlalu lelap. Ia merentangkan kedua tangannya.

"Lapar. Han hyung sudah masak belum ya?", gumam Donghae. Ia masuk ke kamar mandi untuk mandi.

Selesainya mandi ia langsung keluar kamar. Ia tampak karena terlalu sunyi di dormnya.

"Apa ini terlalu pagi?", ia melirik jam dinding. "Sudah jam delapan, tapi aku yakin. Mareka masih tidur.", pikir Donghae. Perutnya sudah bernyanyi tidak jelas. Ia langsung ke kamar Hangeng, untuk minta dibikinkan Nasi Goreng Beijin.

"Hyuuunggg.", teriak Donghae saat membuka kamar HanChul. Namun mereka tidak menemukan siapa-siapa. Donghae nampak kecewa. Tujuan selanjutnya adalah Ryeowook. Ia pergi ke kamar YeWook.

"Wookieee.", teriak Donghae. Tapi sama. Tidak ada sama sekali Ryeowook ataupun yesung. Donghae mulai kesal. Tujuan terakhirnya Sungmin. Ia segera ke kamar KyuMin.*gak rela, maunya MinKyu. Huah. Changmin ngamuk*

"Hyuuunggg, lapaaarr.", teriak Donghae. Tetap saja tidak ada siapapun.

"Pada kemana sih? Terpaksa makan diluar deh.", dumel Donghae kesal. Ia segera mengenakan jaket, topi, dan maskernya.

"Mau kemana Hae?", tanya Eunhyuk yang baru keluar dari kamarnya. Donghae menurunkan maskernya.

"Mau makan hyung. Aku lapar hyung.", kata Donghae. Eunhyuk mengangguk.

"Kalau begitu aku temani. Aku juga lapar.", Eunhyuk mengambil jaket, masker dan mengenakan kupluk jaketnya. Ia menarik lengan Donghae. Merekapun menyusuri jalan, mencari rumah makan terdekat.

"Itu kan Donghae dan Eunhyuk Super Junior. Aish, apa mereka benar-benar pacaran.", rumpi salah satu wanita yang mengenali keberadaan EunHae pada temannya.

Donghae yang mendengarnya, melirik tangannya yang digenggam Eunhyuk. Ia jadi malu sendiri. Langsung saja, ia menarik tangannya dan berjalan lebih cepat. Di iringi langkah Eunhyuk yang menyamainya.

"Yaa Hae, jangan cepat-cepat.", protes Eunhyuk. Donghae langsung menghentikan langkahnya.

Duuukkk
Karena berhenti tiba-tiba, Eunhyuk jadi menabrak Donghae. Donghae jadi terhuyung dan akhirnya jatuh.

"Aish. Mian Hae. Ya ampun. Aku tidak sengaja.", panik Eunhyuk yang langsung berjongkok membantu Donghae.

"Gwaenchana hyung. Ini kan salahku, berhenti mendadak. Tapi bokongku sakit. Hehehehe.", ujar Donghae yang mengelus-elus bokongnya yang terbentur keras. Eunhyuk membantu Donghae bangkit. Refleks Eunhyuk ikut mengelus bokong Donghae yang berbalut celana jeans ketat.

"Masih sakit?", tanya Eunhyuk. Donghae yang bokongnya di jamah Eunhyuk, jadi salah tingkah. Ia tersenyum.

"Sudah tidak hyung.", saut Donghae malu. Untung saja wajah merahnya tertutupi masker.

"Yasudah ayo kita pergi HaeHae. Aku lapar.", Eunhyuk merangkul Donghae dan membawa Donghae ke sebuah kedai ramen dan bubur.

Eunhyuk dan Donghae sudah memesan makanannya. Donghae tersenyum memandangi wajah Eunhyuk. Bisa dibilang ia sudah tidak sadar telah menikmati wajah pria di hadapannya. Begitu pula dengan Eunhyuk, ia kini sedang asik memandangi wajah Donghae. Keduanya tidak sadar kalau sebenarnya mereka saling bertatapan.

"Ini makanannya, silahkan dinikmati.", seorang pelayan menaruh semua pesanan di meja. Itu membuat EunHae tersadar. Keduanya membuka masker mereka. Dan melahap makanan mereka masing-masing.

"Ada nasi Hyung dibibirmu.", beritahu Donghae. Eunhyuk mencoba membersihkan bibirnya.

"Masih ada?", tanya Eunhyuk. Donghae mengangguk.

"Masih.", Donghae kini mengambilkan nasi itu dari bibir Eunhyuk. "Sudah tidak ada sekarang.", Donghae memperlihatkan nasi di jari telunjuknya. Eunhyuk segera meraih tangan Donghae. Dan jari telunjuk Donghae, ia masukan ke dalam mulutnya. Donghae terkejut, namun dia hanya menikmati. Kuluman dan jilatan jari telunjuknya di dalam mulut Eunhyuk. Keduanya memejamkan matanya, menyusuri kenikmatan yang ada.

Eunhyuk menghentikan kulumannya. "Nasinya sayang, nanti dia menangis.", gurau Eunhyuk. Lalu kembali memakan makanannya.

"Yaa hyung ada-ada aja. Mana bisa nasi menangis. Dasar gila. Hehehehe.", ledek Donghae cengengesan. Eunhyuk memajukan bibirnya.

"Aku memang gila. Tapi jangan diumbar. Nanti kalau ada yang mendengar bagaimana? Kan bisa jatuh pasaranku.", gurau Eunhyuk. Donghae geli mendengarnya.

"Hahahaha. Memang sudah jatuh. Mau bagaimana?", gurau Donghae. Eunhyuk yang sedang menyeruput minumnya kesal. Ia mendekat pada Donghae dan mencium bibirnya. Ia memindahkan minuman di mulutnya ke dalam mulut Donghae. Donghae terkejut.


-Donghae POV-

Ya tuhan apa yang dia lakukan. Menciumku. Apa dia sudah benar-benar gila. Aku tersedak saat ia menumpahkan seluruh minumannya ke dalam mulutku.
Ini sudah biasa, tapi itu saat di depan kamera, agar para fans kami senang. Sedangkan ini? Tidak ada satu kamerapun. Sedangkan semua orang jadi menatap ke arah kami. Bagaimana kalau mereka dan media jadi menganggap kami? Tidak mungkin. Huah. Bisa gila aku. Aku langsung mendorong tubuhnya.

"Jangan banyak bicara makanya. Jadi aku memberimu minuman, biar diam.", katanya santai. Tidak ada merasa bersalah. Ya ampun Eunhyuk hyung. Ia kembali ke tempat duduknya. Dan kembali memakan makanannya dengang lahap. Sedangkan aku menurunkan topiku, agar wajah maluku lebih tertutupi.

"Huah, itu kan Eunhyuk dan Donghae Super Junior.", teriak seorang fans girl pada kami saat aku membayar makanan kami.

"Huah babo.", gerutu Eunhyuk hyung. Ia melempar serbet ke meja dan menarikku keluar kedai, kami berlari tanpa arah. Yang penting menghindar dari kejaran para gadis itu.

"Ah hyung. Tadi kembaliannya belum tuh.", protesku. Ia semakin mencengkram tanganku menarikku ke sebuah taman.

"Kau lebih memikirkan uang dibanding nyawa kita.", ketusnya padaku. Aku mendengus. Terang saja dia biasa saja. Orang itu uangku. Dasar. Tadi kembaliannya banyak sekali.

"Sekarang mau kemana? Fans kita masih mengejar.", tanyaku polos. Ia berhenti. Di taman itu ada sebuah gua buatan.

"Disitu. Kkaja.", Eunhyuk hyung menarikku masuk ke dalam gua kecil itu.

"Hyung sempit.", protesku lagi. Ia mencibir.

"Kau benar-benar banyak bicara ya. Sini duduk saja dipangkuanku.", katanya. Aku membelalakan mataku.

"APAAA?", teriakku. Tapi ia membungkam mulutku lagi dengan bibirnya.

"Kalian dengar. Itu kan suara Donghae oppa. Ah pasti mereka bersembunyi di sekitar sini. Kita akan menunggunya.", samar-samar suara fangirl itu berbicara. Mereka akan menunggu. Ya tuhan.

"Tuh kan karena kau berteriak, kita akan terkurung disini.", Eunhyuk hyung menyalahkanku setelah menciumku. Dia ini mudah sekali menciumku.

"Iya maaf hyung. Tapi kan tidak perlu menciumku.", kesalku. Ia tersenyum jahil.

"Itu agar kau tidak berteriak terus. Sudah sini.", ia menarikku kepangkuannya dan memelukku. "Biar kau lebih nyaman.", katanya. Wajahku memerah seperti kepiting rebus. Aku melirik jam tanganku. Jam 10 pagi. Harus berapa lama kami disini. Aku meletakan tanganku dipundaknya dan merebahkan kepalaku disana. Lama-lama aku tertidur, karena aku bangun terlalu pagi.


-Eunhyuk POV-

Dia tidur. Memelukku? Seperti sepasang kekasih saja aku ini dengannya. Ya semoga kami benar sepasang kekasih. Seperti boyband lain, Super junior tidak luput dari konsep Fans Service. Dan aku dipasangkan dengan Donghae. Dengan terpaksa aku harus bermesraan dengan sesama pria. Awalnya terpaksa, tapi karena Fans Service aku jadi benar-benar menyukai pria. Lebih tepatnya hanya menyukai Donghae. Karena sampai detik ini, aku masih tertarik dengan wanita. Dan tidak tertarik dengan pria selain Donghae. Ah gila perasaan ini. Tapi aku akan gunakan topeng Fans Service ini sebaik-baiknya. Hari ini sudah dua kali aku menciumnya, untuk pertama kalinya tanpa ada sorot kamera.

Aku memandangi wajah tampannya saat tertidur, meneduhkan. Membuatku jadi ikut tertidur, berbantal kepalanya.


-Author POV-

Matahari telah meninggi dan kembali menurun perlahan. Kedua pria yang tertidur saling memeluk belum juga terbangun. Mungkin ada rasa kenyamanan yang membuat mereka tertidur begitu lelap.

"Hoaaammm..", tepat dipukul dua siang, Donghae terjaga dari tidurnya. Ia merasakan ada yang menindih kepalanya. Ia tersenyum melihat apa, ternyata kepala Eunhyuk. Tanpa disadari, jarinya menelusuri lekuk wajah Eunhyuk. Membuat Eunhyuk jadi terbangun. Donghae dengan cepat menarik tangannya.

"Sudah bangun hyung. Kepalaku berat ditindih olehmu.", dumel Donghae. Eunhyuk menyeringai.

"Memangnya aku tidak berat. Seluruh tubuhmu menindihku. Dasar ikan.", Eunhyuk memukul kepala Donghae kesal.

"Yaa hyung. Seenaknya memukulku.", Donghae balik memukul Eunhyuk.

"Yaa ikan, kau berani pada hyungmu.", kesal Eunhyuk. Donghae tertawa kecil.

"Hyung jangan teriak-teriak, nanti fans kita mendengar.", sindir Donghae puas. Eunhyuk menyipitkan matanya.

"Sudah tidak ada. Heuh. Jangan menyindirku tau.", Eunhyuk memajukan bibirnya. Donghae jadi salah tingkah, karena bibir mereka hanya berjarak beberapa senti. Ia tidak bisa berhenti memperhatikan bibir itu. Tangannya kembali melingkar di pundak Eunhyuk. Ia lebih menekan Eunhyuk ke dinding goa.

"Hyung.", panggil Donghae. Eunhyuk sudah tersihir suara Donghae. Ia mendekatkan wajahnya pada Donghae dan apa yang membuat Eunhyuk terkejut. Donghae lebih dulu menciumnya.

"Apa? Dia lebih dulu menciumku. Tidak dia melumat bibirku. Maksudnya apa?", heran Eunhyuk dalam hati. Tapi ini menyenangkan hatinya. Ia membalas lumatan Donghae.

"Emmmmm.", desah Donghae membuat Eunhyuk bergairah. Eunhyuk mencari-cari lidah Donghae untuk diajak bergumul. Air liur mereka tengah bercampur menjadi satu. Kecapan-kecapan kecil terdengar melengkapi. Donghae dan Eunhyuk benar-benar larut dalam ciuman intim mereka.

Terlalu lama mereka bercumbu bibir. Donghae yang mengakhiri. Dia mendorong lembut Eunhyuk.

"Hyung.", gumamnya tersenyum pada Eunhyuk. Eunhyuk menaikan sebelah alisnya.

"Apa Hae?", tanya Eunhyuk lembut.

"Aku suka ciuman yang tadi. Lain kali kita lakukan lagi ya.", kata Donghae. Eunhyuk terbelalak tidak percaya. Donghae yang terkenal tidak suka dengan skinship. Sekarang dia yang meminta bukan hanya sentuhan atau hal kecil lainnya. Tapi sebuah ciuman intim.

"Tentu saja kita akan melakukannya lagi untuk menyenangkan para fans kita.", saut Eunhyuk. Donghae menggeleng.

"Tidak di depan kamera. Tapi saat kita berdua. Hanya untuk menyenangkan kita berdua. Hyung mau?", jelas Donghae yang sudah di mabuk entahlah apa itu.

"Tentu saja aku mau. Tapi tidak perlu lain kali, sekarang saja kita lakukan lagi.", kata Eunhyuk berkeling nakal.

"Sudah siang, nanti kita dimarahi Teuki hyung. Kita pulang saja. Kkaja.", Donghae menyeret Eunhyuk keluar. Ia terlihat bahagia. Begitupun Eunhyuk. Entah perasaan apa yang ada di benak mereka. Yang jelas mereka begitu bahagia saat bersama.




-The End-

2 comments:

  1. eunhae !!!
    love this !

    hehe, menantikan suju couple yg lain ~
    kok kangteuk, sibum, sama zhoury ga ada???

    mau KYUMIN !!!
    hehehehe. . . .

    ReplyDelete
  2. hehehhe
    soalnya saya gak dapet soal feel mereka


    kyumin??
    mian aku sukanya minkyu..
    jadi ga bisa bikin kyumin

    ReplyDelete