Monday, November 8, 2010

Fan Fiction.. True Love..

Title: True Love

Author: Anka 'bubu'

Lenght: Oneshoot

Cast:
- Sardut as Park Chae Ri
- Cho Kyuhyun

Cameo:
- Seohyun*kagak tau marga*
- Me as Choi Ahnka
- Ichong as Song Hyun In
- Youndul as Jung Younhee
- Tikok as Kang Hyoo Won
- Yohay as Lee Hye Hae




Cekidot

※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※※



-All Chae Ri POV-

Matahari menghias dengan senyumnya yang menyejukan hati. Pagi di hari ini, mengingatkanku pada seseorang yag tepat berada disampingku. Pagi yang cerah tanpa sedikitpun awan mendung menutupinya.

"Aish, jagi kau sedang memikirkan apa? Daritadi aku perhatikan kau terus melamun.", tanyanya membuyarkan lamunanku.

"Kau mengagetkan saja. Aku tidak kenapa-napa. Aku hanya lapar, perutku sudah bunyi.", jawabku bergurau. Ia mengacak rambutku, mungkin gemas. Hehe.

Dia Cho Kyuhyun, seseorang yang tepat duduk disampingku. Dan saat ini, dia adalah kekasihku. Dia adalah pria yang mungkin bisa dibilang sangat populer. Karena ketampanannya, sifatnya yang low profile dan otak jeniusnya benar-benar memukau. Beruntungnya aku bisa jadi kekasihnya.

"Ya sudah kita ke kantin. Kayanya kau harus makan yang banyak nih. Biar perutmu ini tambah gendut.", candanya padaku. Aku memajukan bibirku.

"Enak saja. Awas ya, kalau terus meledekku.", kesalku galak padanya.

"Begitu saja marah. Aku kan hanya bercanda. Aku janji tidak meledek lagi.", bujuknya menyodorkan jari kelingkingnya. Tapi aku hanya diam berpura-pura marah. Padahal aku senang sekali. Aku mempunya seorang Kyuhyun yang bisa menemaniku disetiap waktu, biarpun kadang-kadang menyebalkan. Tapi dibalik kesenangan ini, hubungan kami tidak berjalan mulus. Ada seorang gadis bernama Seohyun yang tidak pernah membiarkan hubungan kami tenang, sejak awal kami menjalani hubungan. But, i don't care. Aku melirik ke arahnya. Kasihan juga melihat wajahnya yang memelas. Aku tersenyum.

"Iya tidak marah. Ayo kita makan. Lapar.", riangku yang menarik tangannya ke kantin. Hihi.



★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆



"Ehem, masih pagi sudah berduaan saja. Tenang aja, Kyuhyunmu tidak akan kemana-mana.", ledek sahabatku, Ahnka yang sudah sangat mengerti kebiasaanku dan Kyuhyun pagi-pagi seperti ini.

"Apaan sih. Kau juga biasanya berduaan sama Jaejoong sunbae. Huh.", balasku kesal. Tapi dia tidak peduli, dia malah menjulurkan lidahnya, membuatku semakin kesal. Dia temanku yang paling berisik dan tingkat kewarasannya sudah tinggal 50%,*sardut minta digebok* tapi dia sangat menyenangkan. Dia adalah manusia pertama yang akan membuat suasana di sekitar kami menjadi sangat ramai.

"Sssst, kalian berdua bertengkar terus. Lihat Kang songsaengnim sudah ada di depan.", tegur Hyoo Won, sahabatku memberitahu kami. Sontak kami tersenyum lebar dan duduk di kursi kami. Dan memulai pelajaran yang menjenuhkan ini.



★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆


Sepulang sekolah aku terbiasa bersenda gurau bersama empat sahabat terdekatku di bawah pohon rindang dekat gerbang sekola, sambil menunggu pangeran-pangeran kami keluar dari kelas satu-persatu.

"Ehem, sepertinya ada yang harus lebih dulu pulang nih. Pangerannya sudah selesai piket tuh.", sindir Hye Hae padaku, saat bataog hidung Kyuhyun sudah terlihat. Aku menggembungkan pipiku.

"Kau mengusirku? Yasudah aku pulang duluan. Dan sepertinya. Younhee juga harus terusir. Junsumu sudah datang.", godaku menyenggol bahu Younhee.

"Mwo? Aish. Aku sudah cantik belum.", ributnya sambil merapihkan rambutnya. Dasar gadis centil.

"Sudah gila.", ketus Hyun In. Memang mereka semua sahabatku yang unik. Ahnka yang setengah waras, Hye Hae yang usil, Hyoo Won yang sedikit serius, Younhee yang centil, Hyun In yang galak. Lengkap sekali sepertinya.*semua sesuai asli menurutku*



★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★


Pagi-pagi aku sudah disuguhì pemandang yang super tidak enak. Seperti biasa Seohyun sudah mulai mengganggu Kyuhyunku. Lebih baik jangan diurusin, karena memang hampir setiap hari Seohyun mendekatinya. Gadis itu memang suka dengan Kyuhyun sejak kami masuk SMA. Lama-lama kesal juga melihatnya, lebih baik aku ke kelas saja.


★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★


"Uhh menyebalkan, Seohyun pagi-pagi sudah mengganggu Kyuku. Dia centil sekali. Uhh.", kesalku saat baru masuk ke dalam kelas.

"Sudahlah, dia kan memang selalu mendekati Kyu setiap hari. Kyu tidak akan terpengaruh.", saut Hyoo Won menenangkanku.

"Iya tenang saja, seorang Park Chae Ri tidak akan terpengaruh hanya karena ini.", tegasku dan mengambil dudukku. Semua tersenyum melihat tingkahku. Pelajaran sudah dimulai, tapi mengapa jantungku berdetak tidak karuan seperti ini. Aku pikir Kyuhyun akan luluh juga dengan rayuan Seohyun. Apalagi Seohyun itu cantik, lebih cantik dan lebih sempurna jika dibandingkan aku. Aku merasa akan kehilangan Kyuhyun. Perasaan apa ini. Lamunanku buyar karen suara bel istirahat.

"Aish, kenapa ya aku merasa kalau aku akan kehilangan Kyuhyun? Padahal aku kan sudah sering melihat Seohyun mengganggu Kyu. Tapi rasanya kalau sekarang ini, aku takut sekali.", eluhku dengan raut wajah sedihku.

"Santai, itu hanya perasaanmu saja. Tidak mungkin Kyuhyun melepaskanmu hanya karena Seohyun. Dia itu benar-benar sayang padamu.", hibur Hyun In. Aku tersenyum berat sekali. Walau benar kata Hyun In. Tapi perasaanku aneh sekali.


★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★


Aku sedang berkutat dengan laptopku. Hari ini aku tidak bertemu Kyuhyun sama sekali. Benar-benar rindu padanya.

'But i can't stop thinking 'bout you girl', ponselku berbunyi ada pesan masuk. Segera kuraih ponselku.


From : My Dark Prince

Jagiya kau sedang apa? Tahukah aku rindu padamu? Tadi kau tidak sekolah ya? Aku tidak melihatmu? Jagìya aku sedang bosan, kau tau malam-malam begini Seohyun datang ke rumahku. Huft.


Apa? Ada Seohyun. Huh. Mau apa sih dia.


To: My Dark Prince

Aku tadi sekolah, tapi oppa sedang bersama Seohyun, jadi aku malas menghampirimu. Dia mau apa sih di rumah oppa? Pasti merayumu lagi.


Aku kirim pesan itu dengan perasaan cemburuku. Tak lama balasan datang.


From: My Dark Prince

Dia sudah pulang jagiya, tadi aku sindir-sindir. Hehe. Jangan cemburu ya. Sekarang lebih baik kau tidur jagi. Sudah malam. Saranghae.


Aku tersenyum membaca pesannya. Dia ini. Aku lebìh baik tidur. Tidak membalas pesannya. Saranghae nae Kyuhyun. Hehe.



★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★


Hubungan kami berjalan sangat lancar. Akhir-akhir ini Seohyun sudah tidak lagi mengganggu Kyuhyun. Mungkin dia sudah menyerah, karena pada akhirnya tidak pernah bisa merebut Kyuhyun dari tanganku. Hari-hari kami berdua, akan menjadi hari-hari yang sangat tenang dan menyenangkan. Kyuhyun semakin memanjakanku, aku bisa merasakan kasih sayangnya yang begitu besar padaku. Tapi itu hanya sementara. Dia mengakhiri hubungan kami secara sepihak. Aku tidak menyetujui ini, bahkan mengapa ia memutuskanku saja aku tidak tau. Aku hanya bisa menerimanya, tapi tetap saja aku masih sangat penasaran akan alasannya.

Menjalani hari tanpa ada Kyuhyun disampingku membuatku sangat kacau. Aku sangat sedih dengan keadaan ini, namun yang aku heran, kenapa tidak ada satu tetespun air mata yang mengalir di pipiku. Padahal aku ingin sekali menangis. Sulìt sekali hidupku. Aku ingin Kyuhyun disampingku saat ini.


★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆


Sangat benar aku sudah satu bulan putus dengannya, dan beberapa hari belakangan ini aku tidak melihat sosoknya di sekolah. Ini menyakitkan, ketika kabar buruk itu sampai ditelingaku. Kyuhyun masuk rumah sakit. Aku benar-benar hancur, mendengar ini air mataku barulah mengalir. Satu hari penuh aku tak dapat menghentikan tangisanku. Aku tidak peduli mataku sembab atau apalah. Tapi sungguh aku tak kuasa.


★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆


"Pagi oppa.", sapaku saat menjenguknya untuk pertama kali.

"Chae Ri.", kagetnya yang tidak menyangka aku datang. "Ada yang lain juga, ayo masuk jangan diluar.", suruhnya melihat semua teman-temanku. Aku tersenyum, lal mendekat ke arah tempat tidurnya. Wajahnya pucat bibirnya sedikit berwarna kebiruan.

"Mian oppa, kami baru menjenguk oppa.", sesalku, ia tersenyum lalu mengacak rambutku.

"Aku senang kalian datang.", katanya dengan wajah yang tampak bahagia.

"Oppa sudah tidak apa-apakan? Sejak kapan oppa di rumah sakit?", tanyaku menggenggam tangannya.

"Tidak usah khawatir, aku tidak apa-apa Chae Ri. Buktinya baru empat hari disini, aku sudah sehat bugar seperti ini kan?", guraunya. Aku memajukan bibirku, tapi aku sangat lega.

"Kami keluar dulu ya. Aku lapar mau cari makanan. Ada yang mau nitip?" kata Hye Hae yang aku tau dia sengaja ingin meninggalkan kami.

"Tidak usah.", jawab kami bersamaan. Mereka tersenyum kecil mendengar kami. Tak lama merekapun pergi. Hanya ada aku dan Kyuhyun disini.

"Pasti oppa nakal, sampai masuk rumah sakit. Oppa sakit apa? Kenapa tidak memberitahuku masuk rumah sakit? Sudah lupa aku?", tanyaku bertubi-tubi.

"Aish, aku tidak mungkin melupakanmu. Aku hanya tidak ingin kau sedih. Lagipula aku hanya kelelahan. Jangan marah.", bujuknya. Wajahnya benar-benar menyesal.


"Oppa dengan tidak memberitahuku, aku sedih. Aku kekasihmu tapi tidak bisa menemanimu disini.", kesalku tidak menyadari apa yang aku katakan.

"Tadi kau bilang apa?", tanyanya dengan wajah yang kebingungan. Aish, aku salah bicara tadi. Wajahku pasti merah karena malu.

"Mianhae aku lupa. Tapi walau seperti itu kamu tetap harus kasih tahu aku.", sesalku. Dia tersenyum.

"Aku yang minta maaf. Maafin aku.", pintanya.

"Sudahlah, aku kan mau menjengukmu. Jadi lupakan.", kataku yang mengerti raut wajahnya yang kembali sedih.

"Jeongmal gomawo kau sudah menjengukku. Aku sangat senang ternyata aku masih bisa melihatmu.", ucapnya dengan wajah yang sangat senang.

"Kau ini. Nanti di sekolah kau juga bisa melihat aku lagi. Sekarang aku pulang dulu ya. Kapan-kapan aku akan kesini lagi. Tapi kamu harus sembuh, jadi aku tidak perlu kesini lagi.", gurauku. Dia tertunduk lalu menggenggam tanganku erat.

"Kamu mau pulang? Aku sendirian lagi. Tapi aku ingin kau menjengukku lagi besok. Aku ingin melihat wajahmu besok. Ada sesuatu yang ingin aku berikan. Tapi kalau tidak bisa juga tidak apa-apa.", pintanya. Tapi ada tatapan penuh harap dari matanya.

"Aku akan kesini lagi besok. Aku pulang dulu.", pamitku mengecup keningnya. Ia tersenyum. Aku merasa ada yang aneh pada Kyuhyun. Kata-katanya seperti tidak akan pernah melihatku lagi dan permintaannya tadi aku rasakan seperti permintaan yang harus dan harus aku penuhi. Ada apakah ini?



★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆


Sepulang sekolah seperti janjiku pada Kyuhyun, aku menjenguknya kembali, namun hanya aku sendiri tanpa teman-temanku. Aku ingin cepat sampai di rumah saki. Aku ingin bertemu dia.

Tok. Tok. Tok
Ketukku, aku menyembulkan kepalaku. Dan melihat dia tersenyum senang. Aku segera menghampirinya.

"Akhirnya kamu datang, aku sudah menunggumu sejak tadi. Kau langsung dari sekolah? Tidak pulang dulu? Kau sendiri? Teman-temanmu tidak di ajak? Kau naik apa kesini? Sudah makan siang?", tanyanya bertubi-tubi tanpa jeda.

"Pertanyaanmu banyak sekali. Aku langsung dari sekolah dan sendirian karena aku terburu-buru ingin bertemu denganmu. Tadi aku naik taksi biar cepat, jadi lupa makan.", jelasku. Ia tertawa kecil. "Aku sudah disini, mau apa! Kemarin bilang mau memberiku sesuatu. Mana?", cecarku balik walau bergurau.

"Aku hanya ingin melihatmu setiap hari. Dan ini. Ini yang ingin aku berikan padamu. Baca dirumah. Sekarang masukan suratnya ke dalam tas. Jangan sampai hilang. Terimakasih kamu sudah mau kesini.", ujarnya dengan kondisi yang lemah sambil menyodorkan sepucuk surat padaku. Aku heran dengan semua ini. Maksudnya ini apa. Segera aku masukan surat itu ke dalam tas.

"Sudah aku masukan. Aku janji tidak akan hilang. Sekarang aku sudah bertemu denganmu. Rasa rinduku sudah berkurang. Kau tau aku benar-benar merindukanmu.", ucapku memang benar semua yang aku katakan. Aku benar merindukannya. Dia tersenyum.

"Chae Ri apa boleh aku meminta sesuatu?", tanyanya. Aku tersenyum. Ku tatap bola matanya. Mata indahnya mulai berair. Mengapa hatiku sedih sekali.

"Boleh. Kau mau apa.?", tanyaku balik.

"Peluk aku. Peluk aku dan jangan kau lepas sampai aku melepaskan atau aku minta kau melepaskan aku. Aku mohon.", pintanya. Nada bicaranya terlalu pelan. Aku turuti apa yang ia pinta, aku langsung memeluknya erat. Sebelah tangan membelai punggungku dan sebelah tangannya lagi membelai rambutku.

"Maafkan aku.", bisiknya ditelingaku suaranya serak. Apa dia menangis? Semua terhenti, ia mengeratkan pelukannya sangat erat. Wajahnya dibenamkan di tengkukku, sehingga aku dapat rasakan nafasnya. Ini terlalu lama aku memeluknya. Bahkan aku tidak mendengar dia memintaku untuk melepas pelukan.

"Oppa.", panggilku. Tidak ada sautan. Dan aku baru sadar nafasnya tidak berhembus lagi ditengkukku. Aku langsung melepaskan pelukan, aku goncang tubuhnya.

"Oppa. Oppa.", panggilku. Ini tidak benar. Aku segera menekan tombol darurat di samping tempat tidurnya. Aku panik, tak lama dokterpun datang.

"Bisa tunggu di luar.", kata sang dokter. Aku segera merebahkan Kyuhyun di tempat tidur. Dan aku segera keluar. Dan melihat Ummanya di depan.

"Ajjhuma kenapa Kyuhyun?", tanyaku yang tidak mengerti. Ajjhuma memelukku, ia membelai rambutku.

"Kau harus sabar.", katanya yang membuatku semakin tidak mengerti. Tak lama dokterpun keluar dengan wajah yang benar-benar membuatku takut.

"Kami selaku tim medis turut berduka cita. Kami sudah berusaha semampu kami.", ujar dokter menenangkan kami.

"Apa? Opaaaaaaaaa...", histerisku. Aku tidak bisa seperti ini. Mengapa dia meninggalkanku? Padahal di bilang ingin melihatku setiap hari. Kakiku sudah tidak mampu menahan tubuhku. Aku jatuh terduduk di lantai. Air mataku mengalir benar-benar deras.

"Sudah Chae Ri, ini sudah jalan dariNya. Kita hanya bisa berdoa untuknya.", kata ajjhuma menenangkanku. Aku lihat air matanya juga mengalir. Aku memeluknya.

"Mengapa dia meninggalkan aku ajjhuma?", marahku. Mengapa? Ajjhuma tidak menjawabku dia hanya terus menenangkanku dengan membelai rambutku.


★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆★☆


Tangisku tidak pernah berhenti sampai hari ini. Hari dimana Kyuhyun di kebumikan. Aku tidak bisa ditinggalkan olehnya. Aku merasa ada sebagian diriku yang hilang.
Semua firasatku benar. Kyuhyun memang seperti akan meninggalkanku. Tetap saja aku tidak siap dengan semua ini. Kyuhyun meninggal dalam pelukanku. Air mataku habis, aku tidak bisa menangis lagi. Tapi aku tetap ingin menangis.

Aku sudah sampai di rumah, aku teringat pada surat yang ia berikan waktu itu. Surat yang aku lupakan tiga hari ini. Aku segera mengambil surat itu dalam tasku. Aku membacanya dan langsung aku membacanya.

_______________________________________________________________________

Nae Jagiya.

Maafkan aku, aku tau pasti kau menganggapku benar-benar jahat. Tanpa alasan yang jelas aku mengakhiri hubungan kita. Tapi sebenarnya aku memiliki alasan. Dan alasan itu baru dapat aku katakan sekarang. Aku sudah tau aku akan meninggalkanmu. Karena ini aku mengakhiri kita. Aku tidak ingin, aku menjadi bebanmu saat kepergiaanku. Aku sudah bohong padamu waktu di rumah sakit. Sebenarnya aku bukan hanya kelelahan. Penyakitku parah, dokter saja sudah lepas tangan untuk penyakitku ini.
Saat aku masuk rumah sakit kemarin, dan saat itu umurku sudah tidak panjang lagi. Tapi satu yang aku ingin, aku ingin lihat wajahmu di hari-hari terakhirku. Karena itu aku memintamu datang ke rumah sakit setiap hari.
Kalau ku tau, aku masih sayang padamu. Saat aku minta putus, hatiku berat sekali untuk memutuskan itu. Tapi itu satu-satunya cara agar kau tidak sedih saat aku pergi. Tapi ternyata aku salah. Aku tak bisa jauh darimu, yang aku bisa, aku tetap jadi kekasihmu.
Chae Ri lewat surat ini, aku ingin kau menjadi kekasihku lagi. Aku ingin kau menemaniku sebagai kekasihku yang paling aku sayangi. Maukah kau menjadi kekasihku, paling tidak sampai aku menutup mata ini? Chae Ri, aku akan menunggu jawabanmu sampai kapanpun. Tapi kalau bisa jangan buat aku menunggu terlalu lama. Karena kau tau sendiri, waktuku tak banyak.
Aku sadar, seharusnya ini tidak aku lakuin. Aku kelihatannya terlalu memaksa kamu. Pria yang tinggal menghitung hari ini, tidak pantas buat minta ini. Tapi aku butuh seseorang yang ada di sisi aku , seseorang yang aku sayang dan menyayangiku di sisi hidupku. Chae Ri, rasa sayang ini akan aku bawa kemanapun aku pergi. Kau mengerti aku kan?


_______________________________________________________________________


Aku baru mengetahui mengapa ia memutuskanku. Dan aku menyesal mengapa aku tidak tahu dari dulu. Permintaan terakhirnya itu membuatku merasa bersalah. Aku tidak dapat memberi jawaban itu, karena sebelum aku memberi jawaban dia sudah pergi meninggalkanku. Dan aku tau kenapa aku merasa akan kehilangannya.

Kini har-hari kujalani dengan mencoba melupakan kesedihanku. Mengapa harus seperti ini, aku kehilangan seorang yang aku sayangi disaat aku sangat membutuhkannya. Ternyata memang benar di dunia ini terdapat cinta sejati.








The End

2 comments:

  1. maaf sebelum nya Seohyun tuh marga nya SEO ... nama nya Seo JoHyun .. tp disingkat jdi Seohyun

    ReplyDelete
  2. Oh. Iya makasi ya. Hehe.Oh. Iya makasi ya. Hehe.

    ReplyDelete