Sunday, March 13, 2011

Fan Fiction.. OnKeyJong.. Part 1.. YAOI

Author ; Anka 'bubu'





Onew berbisik pada Key dengan sepenuh hati. "Saranghae.", katanya lembut di telinga Key. Key mengerjapkan matanya. Apa yang ada di otak sahabatnya itu?

"Paboya.", Key memukul kepala Onew. Sedangkan pria tampan bermata sipit itu hanya bisa meringis kesakitan.

"Sakit Kim Key Bum.", kesalnya. Key menutup matanya dan tersenyum lebar.

"Habis kau memberikan ide terbodoh padaku.", kesal Key. Onew mencibir dan memutar bola matanya meledek pria cantik dihapannya yang cerewet itu.

"Itu bukan bodoh.", tidak terima Onew. "Bukankah itu pernyataan cinta yang baik. Berbisik di telinganya dan mengatakan 'saranghae'. Romantis.", bicara Onew sambil menatap ke arah langit biru yang sedikit gelap tertutup awan mendung. Keypun ikut menatap ke arah langit.

"Apa ia akan menerimaku, jika aku menggunakan caramu?", tanya Key menyenggol bahu Onew. Key hanya sedang bertanya pada Onew, cara menyatakan perasaanya pada pria tampan bersuara merdu yang satu tahun ini mengganggu hatinya. Onew mengangkat bahunya, ditanya seperti itu.

"Entahlah. Tapi jika aku jadi kau, yang penting dia sudah mendengar perasaanku.", jawab Onew. Key tersenyum, ia menusuk-nusuk pipi Onew.

"Kau tumben pintar.", gurau Key terkekeh. Onew mengerucutkan bibirnya.

"Memang biasanya aku bodoh, begitu?", rengut Onew. Key mencubit pipi chubby Onew dengan gemas.

"Begitu saja marah.", ledek Key. Onew tersenyum dan mengacak-acak rambut Key.

"Kau ini.", gemasnya. Dan kembali kekehan terdengar dari bibir tipis namja cantik berambut hitam itu.

"Ondubu. Aku tidak yakin kau tidak pernah menyukai seseorang.", kata Key mengetuk dagunya. Onew menoleh kembali menatap Key.

"Waeyo berpikir seperti itu?", kaget Onew. Key mendekatkan wajahnya.

"Karena kau seperti sangat mengerti perasaanku, setiap aku bercerita tentang dia. Pasti kau juga sedang mengalaminya.", tekan Key. Wajah Onew langsung berubah kecut.

"Molla.", singkat Onew. Ia menarik tangan Key untuk bangkit dari lantai balkön kamarnya. "Kita makan. Aku mencium bau ayam buatan umma.", ajaknya. Ah. Onew hanya ingin mengalihkan topik, yang kebetulan saja bau ayam membantu Onew. Jangan dibahas, cukup.

"Maniak ayam.", geli Key. Ia mengikuti Onew keluar kamar dan menuju meja makan yang memang benar sudah tersedia ayam kesukaan Onew.



.....


Key nampak tergesa-gesa. Huft. Hari ini dia membuat janji dengan pria tampannya itu.

"Kyaaa. Telat lima menit. Dia marah tidak ya.", takut Key melirik jam tangannya. Kalau bukan karena ban sepedanya yang bocor. Ia tidak akan sekhawatir ini.

"Annyeong.", sapa Key pada punggung tegap dan lebar itu. Nafasnya tidak stabil, ia perlu pasokan udara yang banyak. Sosok itu berbalik dan tersenyum.

"Aku pikir kau akan membatalkannya.", sautnya. Key menggeleng keras.

"Tidak mungkin.", ralat Key cepat. Sosok itu terkekeh.

"Bernafas dulu yang baik.", guraunya. Ia mengambil sapu tangan dari sakunya dan mengelap keringat di wajah cantik Key. Key menutup matanya, menetralkan cara bernafasnya.

"Hehe. Gomawo Jonghyun.", ucap Key malu-malu. Pria yang ternyata bernama Jonghyun. Pria yang mampu membuat hati Key berpacu cepat, jika di hadapkan tentangnya.

"Aku ingin katakan sesuatu.", ucap keduanya bersamaan. Merekapun membelalakan matanya dan tak lama tawa-tawa renyah terdengar diantara hembusan angin sore hari.

"Aku dulu yang harus mengatakan.", egois Jonghyun. Pokoknya tidak boleh tidak, dia sudah susah payah mengusahakan ini. Jadi ia sudah tidak sabar menunggu lagi.

"Ne. Baiklah.", pasrah Key. Jonghyun tersenyum.

"Kkaja ikut aku.", Jonghyun menarik tangan Key mendekat pada sebuah pohon.

"Mau apa?", heran Key. Jonghyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ah ternyata aku tidak bisa.", rutuknya. "Kau baca saja ya sendiri.", suruh Jonghyun menunjuk batang pohon itu dengan bibirnya, wajahnya merah menahan malu. Key menggembungkan pipinya. Apa yang dibacanya tidak salah?

"Bagaimana?", tanya Jonghyun meminta respon Key. Key menggeleng tidak fokus. Jonghyun memasang wajah sedihnya.

"Tidak suka ya?", sedihnya. Key langsung mengibaskan tangannya.

"Bukan begitu aku tidak percaya saja. Apa benar seperti ini.", kata Key. Jonghyun mengangguk.

"Key jangan membuatku malu. Pokoknya yang aku ukir di pohon itu adalah perasaanku.", bicara Jonghyun. Key bersorak dalam hatinya. Sekali lagi, ia membaca ukiran itu. 'Jonghyun sarang Key'. Bukannya ia yang mau mengatakan cinta, tapi kenapa sekarang ia yang mendapat pernyataan cinta. Kyaaa.

"Ne. Ne. Na do saranghae.", balas Key semangat. Jonghyun menepuk tangannya.

"Jinjja?", tanya Jonghyun. Key mengangguk.

"Kalau begitu tunggu.", Jonghyun berjalan ke belakang pohon. Ia melepaskan ikatan tali pada sebuah paku. Dan.

Burr.
Kertas kecil berwarna-warni jatuh dari atas kepala Key. Bertaburan indah.

"Sekarang kau adalah nae Key. Chukkae.", senang Jonghyun. Sedangkan Key masih menikmati taburan-taburan indah itu.

"Sudah mempersiapkannya ya?", tanya Key menggoda. Jonghyun tersenyum lebar.

"Ne. Kau suka?", tanya Jonghyun. Key terkikik.

"Seperti anak kecil.", ledek Key. Jonghyun menggembungkan pipinya.

"Hei ini aku susah-susah mempersiapkannya.", kesal Jonghyun. Key menjulurkan lidahnya.

"Tapi aku suka. Hehe.", gurau Key. Jonghyun kembali tersenyum senang.

"Tadi kau mau mengatakan apa padaku?", tanya Jonghyun. Key menggeleng, ia ternyata malu.

"Ani. Tidak jadi. Aku lupa. Hehe.", bohong Key. Jonghyun mengacak rambut Key gemas.

"Paboya.", ejek Jonghyun. Sedangkan Key hanya tersenyum malu. Pasangan baru yang sama-sama aneh.

.....


"Nyunyu lagi apa?", tanya Key pada Onew yang duduk di kursinya.

"Hei, berapa banyak panggilan lagi untukku?", protes Onew. "Dubu, gigi kelinci, chicken freak, pabo, Onyu, sekarang Nyunyu.", kesalnya. Key tersenyum lebar.

"Sipit belum kau sebutkan.", gurau Key menambahkan julukan yang belum disebutkan Onew.

"Ish kau ini.", gemas Onew. Key mencuatkan bibirnya.

"Tapi kan lucu nyu.", ngeyel Key. Onew terkekeh.

"Aneh iya, kunci cerewet.", ledek balik Onew. Key memicingkan matanya.

"Nyunyu! Pabo.", kesalnya memukul kepala Onew.

"Hehehe. Marah kan.", sindir Onew. Key menggembungkan pipinya.

"Huh.", dengusnya. Onew tertawa keras.

"Mau apa kesini?", tanya Onew mengganti topik. Key menggigit bibir bawahnya memberikan tatapan imut pada Onew untuk membuat tambah penasaran Onew. Onew mencubit hidung bangir Key.

"Jangan berikan tatapan seperti itu. Cepat katakan, membuat penasaran saja.", kesal Onew. Key terkekeh. Ia mendorong kening Onew dengan telunjuknya dan mendekatkan wajahnya pada Onew.

"Aku sudah berpacaran dong dengan Jonghyun.", senang Key. Onew menarik ujung bibirnya kecil.

"Chukkae. Ternyata dia mau juga dengan cerewet sepertimu. Pasti karena kasian padamu.", ledek Onew. Key mencibir kesal.

"Dia duluan yang menyatakan. Jadi memang suka. Hebat kan?", angkuh Key berkacak pinggang. Onew tersenyum aneh. Ah ada yang salah untuknya. Seharusnya tidak seperti ini.

"Ne. Ne. Chukkae Kim Key Bumku sayang.", gurau Onew mencubit pipi Key keras-keras. Key tersenyum, ia tidak marah. Ia senang.

"Ne. Ne. Nyunyuku sayang.", balas Key mencubit hidung Onew.

"Mau aku traktir? Nanti aku perkenalkan dengan kekasihku. Mau?", tawar Key. Onew nampak berpikir.

"Bagaiamana ya?", guraunya. Key menatap penuh harap, menusuk-nusukan telunjuknya di pipi Onew.

"Harus mau dubu. Huh.", paksa Key. Onew terkekek.

"Baik. Baik.", setuju Onew. Key sangat senang. Akhirnya bisa memperkenalkan kekasihnya pada sang sahabat.

"Asik. Besok jam 7. Aku tunggu di Up and Down cafe. Awas kalau tidak.", ancam Key galak. Onew mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Tidak meminta aku jemput?", sindir Onew. Key menggeleng.

"Tidak. Hehe. Aku dijemput kekasihku.", bangga Key. Ini kekasih pertamanya, jadi wajar ia berlaku berlebihan seperti ini.

"Jadi sekarang aku tidak kau butuhkan. Baiklah.", pura-pura sedih Onew. Key menepuk kepala Onew, dia tidak suka diperlakukan seperti itu.

"Kenapa bilang begitu? Kan bukan seperti itu. Nyunyu pabo.", marah Key matanya berkaca-kaca. Onew panik, ia salah bicara.

"Mianhae Key. Aku bergurau. Ne. Jangan marah.", rajuk Onew. Key memajukan bibirnya.

"Tidak suka mendengarnya. Jangan ulangi. Janji.", kecam Key. Onew mengangguk cepat, membuat namja cantik itu tersenyum kembali.

"Suka.", riangnya. "Besok, jam 7. Jangan telat.", ingatkan Key. Onew menatap ajaib sahabatnya itu. Apa benar hanya sahabat? Tidak tau.

"Sudah sana kembali ke kelasmu. Cerewet.", usir Onew. Key terkekeh.

"Dah dubu jelek.", teriak Key berlari keluar kelas dengan riang. Sedangkan Onew menarik nafas dan membuangnya keras. Lelah.



.....


"Kemana ya. Kemana. Uuh. Lama.", gumam Key yang terus melihat ke pintu masuk. Jonghyun jadi gemas melihat tingkah lucu Key.

"Jagi. Lucu deh.", goda Jonghyun. Key tersenyum seperti anak kecil.

"Benarkah? Hehe. Aku memang lucu.", narsis Key. Jonghyun terkekeh.

"Kau ini, kenapa jadi narsis.", sindir Jonghyun. Key menyipitkan matanya.

"Siapa yang narsis, orang kau yang bilang. Week.", ngeyel Key. Jonghyun mengacak rambut Key gemas.

"Berantakan tau.", manja Key menggembungkan pipinya. Jonghyun tersenyum lebar.

"Jagiku tetap cantik kok.", puji Jonghyun. Key tampak merah pada pipinya.

"Kau juga tampan. Seperti Jjong SHINee. Hehe. Tapi aku lebih suka leadernya. Lucu.", bicara Key. Jonghyun memajukan bibirnya.

"Kenap aku tidak seperti leadernya saja?", cemburu Jonghyun. Key terkekeh.

"Karena kau memang tidak mirip leader. Kau mirip Jjong jagi. Tampan. Hehe.", jelas Key lagi. Jönghyun tetap merengut.

"Kalau begitu kau harus suka dengan Jjong. Tidak boleh leadernya.", protes Jonghyun. Key menggeleng.

"Ani. Tidak mau. Aku maunya suka sama nae jagi saja.", gombal Key. Jonghyun langsung tersenyum lebar.

"Itu lebih bagus. Hehe.", senang Jonghyun. "Tapi tetap harus suka Jjong. Kan mirip aku.", kecam Jonghyun. Key menjulurkan lidahnya.

"Ani. Pokoknya aku sukanya sama leadernya. Week.", kukuh Key. Jonghyun menghembuskan nafasnya.

"Hehe. Iya deh.", ngalah Jonghyun. Key mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Hehe. Ngomong-ngomong Onyu mana sih. Dia lama sekali.", gerutu Key kesal. Jonghyun menggenggam tangan Key.

"Ini baru telat lima menit jagi.", tenangkan Jonghyun. Key menggembungkan pipinya.

"Tapi, aku kan tidak sabar memperkenalkanmu padanya.", ngeyel Key. Jonghyun terkekeh. Jadi itu alasannya, ia kira kedatangan Onew benar-benar istimewa bagi Key.

"Iya sebentar lagi juga datang.", kata Jonghyun. Key menatap Jonghyun.

"Kau tau darimana? Sok tau sekali.", heran Key. Jonghyun kembali terkekeh, kekasih yang lucu bukan?

"Tau saja. Aku yakin sebentar lagi datang.", yakin Jonghyun. Key mengangguk.

"Baiklah.", pasrah Key. 'Awas saja si pabo itu jika tidak datang', kesal Key dalam hati. Akhirnya mereka menunggu Onew dalam diam. Bosan. Kemana pria itu? Key terus melihat ke arah pintu masuk.

"Ah itu dia.", teriak Key senang tapi tiba-tiba membuat Jonghyun terkejut.

"Siapa?", bingung Jonghyun.

"Onew Jagi. Siapa lagi.", kesal Key karena Jonghyun menanyakan hal bodoh.

"Hehe. Habis kan aku kaget.", eles Jonghyun tersenyum lebar. Key hanya menatap gemas Jonghyun.

"Mianhae aku terlambat. Dongsaengku berisik minta diantarkan beli ice cream dulu.", sesal Onew yang sudah di hadapan keduanya.

"Taemin? Haha. Manja.", ledek Key riang. Onew mengangguk-angguk.

"Sama sepertimu. Manja.", ledek balik Onew sambil terkekeh. Key langsung merengut.

"Aku tidak manja Onew.", marah Key. Ada apa ini? Jonghyun pusing sendiri jadinya, melihat keduanya bertengkar.

"Yaa Key, biar dia duduk dulu.", lerai Jonghyun. Key tersenyum.

"Nyunyu duduk. Duduk.", suruh Key. Tanpa basa-basi Onew segera mengambil duduknya di hadapan kedua orang itu.

"Kau mau makan apa?", tanya Jonghyun ramah menyodorkan buku menu.

"Gomawo. Aku pesan chicken steak saja. Dan orange juice.", jawab Onew. Setelah pemesanan itu. Ada keheningan disana. Sedangkan Key senyum-senyum melihat kekasih dan sahabatnya begitu akur.

"Jagi ini Onew, sahabatku.", riang Key memperkenalkan. "Nyunyu ini Jonghyunnya aku.", katanya lagi bangga. Keduanya tersenyum.

"Lee Jinki panggil Onew saja.", kata Onew ramah. Jonghyun mengangguk.

"Kim Jonghyun imnida. Mannaseo bangapsumnida.", balas Jonghyun. Dan langsung saja Key bertepuk tangan senang.

"Sudah pada kenal. Asik.", senang Key. "Choneun Kim Key Bum imnida, namja terlucu dan tercantik di dunia.", gurau Key yang berhasil membuat Onew dan Jonghyun menahan tawa.

"Jagi. Jagi.", geli Jonghyun.

"Namja gila. Dasar aneh.", ledek Onew. Key memajukan bibirnya dan menatap Jonghyun dengan tatapan butuh pembelaan.

"Ne. Kau cantik dan lucu sedunia. Oke.", puji Jonghyun. Key tertawa kecil.

"Tuh dengar kata jagiku.", angkuh Key pada Onew sambil bergelayut manja pada Jonghyun. Onew tersenyum miris, gerah.

"Hahaha. Dia takut padamu Key.", memang Onew senang sekali kalau melihat Key kesal.

"Aish. Onew.", kesal Key. Jönghyun tertawa kecil karena situasi menggelikan ini.

"Oh iya. Ngomong-ngomong sejak kapan kalian bersahabat?", tanya Jonghyun memulai pembicaraan.

"Sejak kita SMP. Iya kan nyu?", kata Key. Onew mengerutkan keningnya.

"Tidak tuh. Memangnya kita sahabat, bukannya hanya teman. Hehe.", gurau Onew.

"Sahabat Onyu. Paboya. Sebal ah.", kesal Key. Onew tersenyum.

"Iya dari kami SMP. Itu juga, tidak tau kenapa aku mau punya sahabat cerewet seperti dia.", jelas Onew mengabaikan Key. Jonghyunpun tertawa.

"Memang Key cerewet ya?", tanya Jonghyun. Onew mengangguk.

"Apa kau tidak tau? Ah nanti juga tau dia cerewet. Hahaha.", senang Onew sedangkan Key mencubit tangan Onew karena kesal.

"Jagi jangan dengarkan. Dia itu tukang bohong.", bicara Key pada Jonghyun. Onew hanya terkekeh. Tapi memang kenyataannya seperti itu.

"Sayangnya aku percaya.", gurau Jonghyun. Key langsung merengut.

"Kyaaa. Jagi!! >o< Sama saja seperti Onew.", kesal Key mencubit perut Jonghyun. Onew terus menatap namja cantik itu yang sedang merengek pada kekasihnya. Sangat lucu bukan? Sifatnya membuat Onew betah bersama Key lama-lama. Dan salahkah kalau ia mencintai gadis lucu itu? Tidak akan salah.

"Jagiya sakit. Huhu, jahat sekali padaku.", rengek Jonghyun. Key tersenyum kecil.

"Biar. Hehe. Aku senang.", puas Key. Jonghyun hanya memajukan bibirnya melihat Key bertepuk tangan.

"Kalau begitu aku akan terus menggodamu. Iya kan Onew?", kata Jonghyun senang. Onew mengangguk setuju. Key kini memicingkan mata pada keduanya.

"Kenapa kalian bersekongkol. Lalu yang membelaku siapa?", kesal Key. Jonghyun dan Onew saling pandang dan tersenyum licik.

"Tidak ada.", jawab keduanya bersamaan, lalu tertawa puas melihat ekspresi Key yang kesalnya tidak tertahan itu.

Malam ìtu, Onew bahagia melihat Key tertawa bersama Jonghyun. Dia tau Jonghyun pria yang baik untuk Key. Hah, yang penting untuknya. Key haruslah bahagia. Ia tidak peduli, tentang perasaannya.


.....

Key tersenyum-senyum sendiri di dalam kelasnya, pasalnya tadi malam, Key mendapatkan ciuman pertamanya dari Jonghyun. Namja cantik itu tidak henti-hentinya menyentuh bibirnya dengan jari-jari lentiknya.

"Seperti orang gila.", ledek Onew dari belakang, yang membuat Key terkejut.

"Kyaaa. Dubu, mengejutkanku. Paboya.", omel Key. Onew hanya tersenyum lebar.

"Habis kau melamun, seru saja jika dikejutkan.", ngeyel Onew. Key menarik kedua pipi chubby Onew lebar-lebar. Dia sangat senang melakukan ini. Menyenangkan.

"Aku senang dong.", kata Key sambil memainkan pipi empuk itu.

"Senang kenapa?", tanya Onew penasaran. Key menjulurkan lidahnya, lalu mendekat pada Onew.

"Tadi malam...", Key menggantung kalimatnya.

"Kebiasaan kalau bicara setengah-setengah. Penasaran!", kesal Onew menepuk kening Key. Key tertawa kecil.

"Hehe. Tadi malam itu. Aku dicium Jonghyun. Aku suka.", senang Key. Onew tersenyum dipaksakan.

"Chukkae. Akhirnya dapat juga ciuman pertama. Kau kan selalu ribut ingin merasakannya.", gurau Onew. Key mengangguk-angguk.

"Rasanya manis Onew.", senang Key. "Kau belum pernah merasakannya kan? Makanya cari kekasih.", ledek Key dengan angkuhnya. Onew tertawa kecil.

"Aku hanya ingin mencium orang yang aku cintai, belum tentu dia kekasihku.", bicara Onew lembut. Key mengerjapkan matanya.

"Hei, cintamu bertepuk sebelah tangan? Kenapa tidak pernah cerita padaku.", tebak Key dengan wajah polosnya.

"Kau ini. Aku tidak mencintai siapa-siapa. Lupakan saja.", sangkal Onew.

"Aku kira seperti itu. Hehe.", malu Key karena salah. Karena gemas Onew mengacak-acak rambut Key puas.

'Kau benar Key.', batin Onew lirih.

............


Jonghyun tiba di sekolah Kibum, dia ingin menjemput kekasihnya itu. Dengan sabar ia duduk di jok motor sport berwarna hitam metalik miliknya sambil memutarkan bola matanya mencari sosok Kibum. Tapi sepertinya ia menangkap sosok lain yang ia kenal.

"Hei Onew.", panggil Jonghyun. Onew segera menoleh. Dan dia tersenyum pada Jonghyun.

"Kau?", ia mendatangi Jonghyun. "Sedang apa?", tanya Onew berbasa-basi.

"Ah, menunggu Key.", jawab Jonghyun. "Apa dia sudah keluar kelas?", tanyanya lagi.

"Mwo? Jadi dia pulang bersamamu?", tidak percaya Onew. "Awas saja dia.", kesal Onew. Jonghyun menatap heran pada Onew yang marah-marah tidak jelas.

"Hei, kau kenapa?", heran Jonghyun. Onew tersenyum lebar.

"Aniya. Aku hanya kesal pada kekasihmu itu. Kau tau, hari ini dia menyuruhku menunggunya pulang dari ekskul menarinya. Dan itu masih dua jam lagi. Tapi nyatanya dia akan pulang denganmu, buat apa aku menunggunya kalau begitu. Ah namja itu.", jelas Onew kesal. Jonghyun tertawa kecil.

"Dia tidak tau aku akan menjemputnya. Jadi bukan salahnya. Aku juga tidak tau kalau hari ini dia pulang sore.", kata Jonghyun meredakan emosi Onew. Onew menatap Jonghyun.

"Namja itu. Sudahlah. Kita tunggu di dalam saja, melihat Key latihan. Aku akan menemanimu.", ajak Onew. Jonghyun tersenyum kecil dan mengangguk.


Jonghyun dan Onew duduk di tribun untuk menonton. Ya, Key memang latihan di lapangan basket jadi disana disediakan tribun untuk para penonton. Key yang melihat Jonghyun tampak senang. Ia tersenyum pada kekasihnya itu, walau sebenarnya ia sempat terkejut akan kehadiran Jonghyun disana.

"Jagi.", soraknya senang melambai-lambaikan tangan pada Jonghyun. Onew ikut tersenyum, dia hanya ingin menganggap sorakan itu untuknya.

"Yaa Key, kita sedang latihan. Konsentrasi.", tegur pelatih dance Key. Key hanya tersenyum lebar, sedangkan Jonghyun dan Onew tertawa melihat tingkah Key.

Key menari dengan sangat lincah, dan Onew selalu tertegun akan itu. Selalu serius memperhatikan Key menggerakan setiap inci tubuhnya.

"Hei, serius sekali.", tegur Jonghyun memperhatikan Onew. Onew menjadi salah tingkah, ia menggaruk belakang kepalanya.

"Ah tidak. Hehe.", gugupnya. Jonghyun tersenyum.

"Bagaimana sifat Key, Onew? Kau kan sudah bersahabat lama.", tanya Jonghyun. Onew tersenyum dan menatap lurus ke arah Key lagi.

"Dia sangat manja. Manja pada siapapun, seperti anak kecil. Tapi dibalik itu, dia namja yang sangat perhatian dan penyayang. Kalau dia sedang cerewet, itu tandanya dia benar-benar sangat khawatir. Dan itu akan sangat berisik, tapi aku senang. Apalagi kalau aku menggodanya, dia akan langsung marah, galak sekali, tapi dalam sekejap dia akan melupakan semuanya, dan kembali ceria. Dasar namja aneh. Dia juga narsis. Namja yang lucu.", bicara Onew panjang lebar yang diakhiri dengan senyuman. Dia senang, kata-kata itu keluar begitu saja. Jonghyun tersenyum kecil. Ia menangkap mata Onew yang tidak lepas dari kekasihnya.

"Apa kau menyukainya?", tanya Jonghyun. Tanpa sadar Onew mengangguk. Ah dia terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.

"Sangat menyukainya.", katanya datar. Jonghyun terkekeh kecil.

"Benarkah?", tekan Jonghyun. Onew mengerjapkan matanya. Apa yang ia katakan barusan?

"Tentu saja. Kita bersahabat.", kilah Onew dengan mata yang benar-benar menggambarkan arti lain. Ia berusaha tersenyum. Jonghyun tersenyum untuk kesekian kalinya.

"Hahaha. Aku ingin menggodanya sepertimu. Pasti dia galak sekali nantinya.", kata Jonghyun mengganti topik cepat. Onew menghembuskan nafas leganya.

"Haha. Aku sudah sering dimarahinya. Jadi kau harus bersiap-siap.", gurau Onew. Jonghyun mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Tenang saja.", saut Jonghyun. "Memangnya dia suka menari ya?", tanya Jonghyun. Dia terlalu banyak bertanya tentang Key. Sebenarnya bagaimana awalnya Key dan Jonghyun bisa saling menyukai?

Key adalah namja yang suka memasak, dia mengikuti kursus memasak setiap hari Minggu di tempat kursus dekat taman tempat ia dan Jonghyun menyatakan cinta. Setiap pulang kursus, Key dengan sepedanya selalu melewati taman itu, dan sering melihat Jonghyun sedang bermain basket bersama teman-temannya. Tidak ada yang spesial, tapi saat ban sepeda Key bocor dan ia tidak tau harus apa, kebetulan sekali Jonghyun belum pulang dan membantu Key. Key terpana, lebih tepat keduanya yang terpana pada kecantikan dan ketampanan masing-masing. Setelah itu, mereka mulai berteman, sesekali bertemu tapi tidak terlalu sering. Kalau bertemupun tidak banyak berbincang, lebih sering diam, karena malu akan perasaan masing-masing. Berjalan selama satu tahun, dan akhirnya mereka menjadi kekasih, tanpa tau benar karakter masing-masing. Aneh? Tidak juga.

"Iya. Sejak kecil dia sudah menari. Hidup tanpa menari untuknya rasanya tidak mungkin.", jawab Onew. Jonghyun mengangguk.

"Sepertinya aku harus lebih sering bertanya tentangnya padamu", kata Jonghyun.

"Oke", Onew mengangguk.

"Jagi.", riang Key memeluk lengan Jonghyun manja tiba-tiba. Onew tersenyum, biasanya Key seperti itu padanya.

"Mengejutkan saja.", kesal Onew. Key memajukan bibirnya.

"Nyunyu, tidak bisa lihat orang senang.", kesal balik Key menarik hidung bangir Onew keras sampai memerah.

"Kyaaa. Key appo.", ringis Onew. Key menggembungkan pipinya, mendekati Onew. Ia mengusap hidung Onew.

"Sakit ya. Mianhae. Aku bercanda.", sesal key. Onew memajukan bibirnya.

"Tidak mau.", goda Onew. Key mencubit pipi Onew.

"Jahat. Jangan marah. Oke.", bujuk Key. Onew menggeleng. Jonghyun tersenyum melihat tingkah keduanya yang membuat iri.


..................


Jinki sedang membaca bukunya. Besok ada ulangan Fisika di kelasnya. Tapi bodohnya pikirannya hanya tertuju pada Key.

"Dia sedang apa ya?", pikir Onew. Ia menutup bukunya sejenak dan memukul-mukul kepalanya.

"Lee Jinki, kau harus belajar.", bicaranya sendiri membulatkan tekad.


Tok. Tok.
Pintu kamar Onew diketuk, dan wanita paruh baya, yang tak lain adalah ibunya membuka pintu.

"Jinki, umma boleh masuk?", ijin Mrs. Lee. Onew menoleh dan tersenyum.

"Bukankah umma sudah masuk.", gurau Onew yang melihat ibunya sudah di dalam kamarnya

"Kau ini.", gemas Mrs. Lee. "Kau sedang apa?", tanya Mrs. Lee sambil mengusap puncak kepala Onew. Onew menggeleng.

"Hanya belajar sedikit.", jawab Onew. "Ada apa umma?", tanya Onew balik.

"Ahh. Hanya ingin mengatakan sesuatu. Dua minggu lagi, Appa dipindah tugaskan ke Jepang, umma akan ikut. Kau akan ikut kami atau tetap disini? Tapi umma ingin kau ikut.", jelas Mrs. Lee. Onew menghembuskan nafasnya. Ia tidak tau harus menjawab apa.

"Bisa aku pikirkan dulu umma?", pinta Onew. Mrs. Lee tertawa.

"Memang harus kau pikirkan. Umma tau ini sulit bukan?", goda Mrs. Lee. Ia tau anaknya memikirkan Key.

"Umma. Aku mau belajar. Jangan mengganggu.", kesal Onew bergurau. Mrs. Lee mengacak rambut anaknya itu.

"Umma tidak memaksa, jadi putuskan sesuai keinginanmu.", pesan Mrs. Lee sambil beranjak keluar kamar Onew. Onew menghembuskan nafasnya, tidak tau.


.....


Onew hari ini mengantar Key pulang, seperti biasanya. Dia senang melakukan itu. Senang membuat Key seperti tuan putrinya. Ah bukan seperti pangerannya. Tidak juga. Entahlah, yang pasti menjadikannya istimewa.

"Key.", panggil Onew pelan. Key menoleh pada Onew yang sedang menyetir.

"Mmm.", sautnya lucu dengan mata berbinar-binar.

"Jika aku pergi, apa boleh?", tanya Onew hati-hati. Key memajukan bibirnya, tidak mengerti maksud Onew.

"Maksudnya?", tanya Key bingung. Onew menghentikan mobilnya di pinggir jalan.

"Ya pergi. Apa boleh?", tanya Onew lagi. Key mengerjapkan matanya dan tersenyum.

"Boleh. Tapi jangan lama-lama. Nanti aku akan cepat bosan tanpamu.", manja Key, ia bersandar pada bahu Onew sambil menggerak-gerakan bibirnya.

"Tapi kalau lama bagaimana?", tanya Onew lagi. Key merengut dan menggelengkan kepalanya. Ia menatap tajam Onew.

"Aniya. Tidak boleh. Aku akan marah.", kesal Key. Onew tersenyum, ia hanya ingin dengar larangan Key untuk menguatkan keputusannya.

"Begitu ya?", gumamnya. Key menggembungkan pipinya.

"Memangnya kau mau pergi ya?", tanya Key lirih. Onew mengatupkan kelopak matanya.

"Ke Jepang, mengikuti orangtuaku.", jawab Onew. Key membulatkan matanya.

"Apa? Huh. Berapa lama?", tanya Key yang mulai tidak tenang.

"Entahlah, sampai perusahaan tempat appaku berkerja menariknya lagi ke Seoul.", kata Onew tenang. Mata Key mulai berkaca-kaca.

"Jadi kau akan meninggalkanku? Kau tidak boleh pergi. Aku akan membencimu jika kau pergi.", kecam Key. Ini benar, dia tidak akan mengijinkan Onew pergi darinya. Onew tersenyum.

"Aku akan bilang pada umma, aku akan tetap disini.", kata Onew menghapus air mata Key. Key langsung memeluk Onew. Taukah detak jantung namja tampan itu langsung berdetak sangat cepat.

"Nyunyu tidak boleh pergi. Janji padaku.", pinta Key. Onew mengangguk.

"Iya cerewet. Cepat lepaskan. Aku kan mau menyetir. Nanti kalau kau pulau terlambat, ummamu marah padaku.", gurau Onew. Key terkikik mendengarnya dan melepaskan pelukannya.

"Hehe. Nyunyu ayo jalan.", perintah Key senang. Onew tertawa kecil. Ia sudah buat keputusan untuk tetap di Seoul bersama Keynya itu.

.....

"Ah umma sudah tau, kau akan jawab itu. Berat ya melepaskan Key.", sindir Mrs. Lee. Onew menggaruk belakang kepalanya.

"Umma jangan menggodaku.", kesal Onew berhasil membuat sang ibu tertawa.

"Hahaha. Iya aku mengerti. Kau hati-hati disini Jagi.", pesan Mrs. Lee. Onew mengangguk, ia memeluk ibunya.

"Satu minggu lagi bersama umma dan appa. Pasti aku merindukannya.", manja Onew pada ibunya. Mrs. Lee membelai lembut rambut putranya.

"Umma juga pasti merindukanmu.", balas Mrs. Lee. Onew semakin mengeratkan pelukannya. Hangat dalam pelukan sang ibu.

.....

"Nyunyu baby.", panggil Key sambil menunjukan telunjuknya ke pipi Onew, saat Onew menoleh tertusuk.*bingung jelasinnya, tp ngerti kan* Key tersenyum senang.

"Kukumu tajam tau. Pipiku sakit.", kesal Onew. Key menggembungkan pipinya.

"Begitu saja marah. Ondubu itu tidak boleh marah. Yang boleh marah cuma aku.", atur Key dengan angkuh. Onew menaikan alisnya tidak mengerti.

"Mengapa seperti itu?", tanya Onew. Key menjulurkan lidahnya dan memutar bola matanya.

"Karena aku namja baik, menyenangkan jadi tidak bisa membuat orang marah. Tapi kalau kau, menyebalkan jadi cepat membuatku marah.", bicara Key dengan percaya diri. Onew membulatkan bibirnya dan menarik hidung Key.

"Yaaa. Kau yang menyebalkan bukan aku. Enak saja.", tidak terima Onew. Key menarik pipi Onew.

"Iya tau, pipi gendut. Kau itu menyebalkan.", tidak mau kalah Key. Onew menepuk kepala Key.

"Pipi gendut? Kau mengataiku lagi.", kesal Onew. Key tersenyum lebar.

"Pipi gendut, sipit, gigi kelinci. Week.", senang Key meledek menjadi-jadi.

"Key.", geram Onew. Key tersenyum lebar, ia sudah tau wajah menyeramkan ini akan marah.

"Hehe. Aku takut. Aku ke kelas saja ah. Dah pipi gendut. Week.", Key menarik pipi Onew keras dan menjulurkan lidahnya lalu berlari keluar kelas Onew, sebelum terjadi kemarahan Onew.

"Namja itu.", Onew pasrah, susah memang memang memberi tau namja gila itu. Tapi dia tersenyum, Keynya itu lucu sekali.



TBC

2 comments:

  1. ceritanya bagus...
    En aku suka banget sama Onew

    ReplyDelete
  2. Wkkk . . . saya baru nemu FF ini,
    Daebakk..!! Keren :D *acungin jempol OnKeyXD*

    ReplyDelete