Sunday, March 13, 2011

Fan Fiction.. Our baby, Tan Yoogeun.. Short One Shoot.. HanChul.. YAOI

Author ; Anka 'bubu'


Heechul sedang asik di hadapan cermin sambil mengoleskan masker di wajahnya. Tentu saja pria cantik ini sudah terbiasa berlaku seperti wanita dalam urusan merawat kecantikan, padahal sudah mempunyai suami dan satu anak. Maklum pada kenyataannya, ia menikahi pria yang umurnya satu tahun di bawahnya, jadi ia tidak mau terlihat tidak menarik lagi.

Greepp!
Bocah laki-laki nan imut manyeruak masuk ke kamar dan langsung memeluk erat sang ibu tercinta.

"Umma lagi apa cih?", tanya anak kecil itu dengan mata polosnya. Sang ibu mencubit pipi gembil anak itu.

"Wagi maskeyan.*lagi maskeran*", jawab Heechul tidak jelas karena takut maskernya pecah. Sang anak yang bernama Yoogeun mengerucutkan bibirnya.

"Umma cepelti olang bicu, bicalanya tidak jelas, Yoogeun tidak mengelti.", protes Yoogeun sebal. Heechul menahan tawa karenanya.

"Hada deh. Mahu tahu sajah nih waby.*ada deh, mau tahu saja nih baby.", gurau Heechul meledek Yoogeun. Anak kecil itu mendengus dan tentu saja membuat aksi marah padanya. Ia segera menyelesaikan polesan masker pada wajahnya. Selesai. Langsung saja ia menggendong Yoogeun keluar dan mendatangi Hangeng di ruang kerjanya.

"Appaaaaaa!!", teriak Yoogeun yang langsung melompat dari gendongan si ibu dan memeluk sang ayah. "Yoogeun kila appa belum pulang kelja. Hehe. Appa, Yoogeun lindu.", manja Yoogeun yang selalu pulang larut malam dari kantor. Hangeng tersenyum dan mengangkat Yoogeun ke atas pangkuannya.

"Appa sudah pulang dari sore, tadi jagoan appa masih tidur. Appa juga rindu baby.", balas Hangeng dengan penuh kasih sayang. Yoogeun terkekeh dan kembali memeluk ayahnya.

"Appa main yuuk. Aku cudah lama tidak main cama appa.", rajuk Yoogeun dengan tampang penuh harap. Hangeng mengacak rambut Yoogeun.

"Baby main sama umma dulu ya. Appa masih harus nyelesain pekerjaan appa.", jelas Hangeng yang sebenarnya kasihan pada anaknya. Tapi mau bagaimana lagi, sebagai kepala keluarga dia harus memenuhi nafkah keluarganya, apalagi nafkah untuk Heechul, ke salon, belanja, arisan, jalan-jalan, beli perhiasan, dan lain-lain. Bisa habis lama-lama uangnya, kalau dua puluh kartu kredit yang ia berikan pada istrinya itu, baru dua minggu sudah kena batas pemakaian setiap bulannya.*astaga* Yoogeun menggelengkan kepala dan menggembungkan pipinya.

"Tidak mau. Umma celam kaya cetan. Aku takut.", ucap Yoogeun sambil beringsut ketakutan, karena memang sengaja untuk meledek sang ibu. Tingkah anak kecil yang berlebihan.

"Mwo? Baby. Apa yang baby bilang. Umma seperti setan?", kaget Heechul tidak terima diledek sang anak sampai-sampai ia lupa kalau sedang memakai masker. Hangeng terkekeh kecil, mengingat istrinya yang galak itu, kalau marah sudah tidak ingat apapun lagi. Yoogeun mengangguk-anggukan kepalanya.

"Iya umma jelek, selam lagi. Eh iya lupa. Galak lagi. Hihi. Week.", senang Yoogeun yang kembali meledek sang ibu menjulurkan lidahnya senang pada Heechul. Heechul memicingkan matanya.

"Kau nakal sekali. Umma cantik seperti ini dibilang jelek.", marah Heechul penuh percaya diri. Yoogeun tertawa geli melihat ibunya marah-marah seperti itu.

"Olang umma jelek kaya cetan. Iya kan appa?", kukuh Yoogeun meminta dukungan sang ayah. Hangeng mengangguk dan lalu tertawa.

"Anak appa memang pintar. Hahaha.", timpal Hangeng membuat Heechul mengerucutkan bibirnya.

"Gege tidak usah ikut-ikut, menyebalkan sekali.", kesal Heechul yang merasa malu dipojokkan terus.

"Haha. Jangan merengut begitu. Maskermu pecah tuh. Nanti keriput lho.", ledek Hangeng menjadi-jadi. Heechul langsung menggembungkan pipinya.

"Keliput? Iya. Ummakan cudah banyak keliputnya. Nanti tambah banyak lho.", tambah Yoogeun menakut-nakuti. Heechul menyentuh wajahnya, ia lupa kalau sedang maskeran ditambah ledekan suami dan anaknya.

"Kalian semua jahat padaku.", teriak Heechul dan akhirnya berlari masuk ke dalam kamarnya. Marah, kesal, sedih sekaligus takut menempel di benaknya saat itu.

"Appa cih ngatain umma keliput. Umma malah deh.", salahkan Yoogeun dengan gay sok dewasa. Hangeng mengerutkan keningnya.

"Bukannya baby yang bilang. Appa kan cuma bilang takut keriput.", tak mau disalahkan Hangeng. Yoogeun mengerucutkan bibirnya sambil berpikir.

"Hehe. Iya benal appa. Ih appa bukannya diiyain aja omongan aku.", ngeyel Yoogeun mengerucutkan bibirnya. Hangeng tertawa dengan tingkah lucu Yoogeun.

"Iya deh. Ya sudah, ayo kita minta maaf sama umma.", ajak Hangeng sambil menggedong Yoogeun. Anak itu menganggukan kepalanya.

"Umma. Umma.", panggil Yoogeun dari ambang pintu. Heechul yang wajahnya kini sudah tanpa masker hanya menoleh sekilas, lalu kembali membuang wajahnya. Yoogeun dan Hangeng saling bertatapan. Heechul benar-benar marah. Keduanya mendekati Heechul. Hangeng langsung memeluk Heechul dari belakang dan Yoogeun naik ke pangkuan umma.

"Umma jangan malah lagi. Aku cama appa cuma belgulau. Ummakan, umma yang paling cantik. Benal deh.", bujuk Yoogeun, entah darimana cara ia menjadi perayu seperti ini. Siapa lagi kalau bukan dari Hangeng yang terlalu sering merayu Heechul karena istrinya marah-marah terus.*nasib*

"Tidak peduli.", kukuh Heechul angkuh.

"Chullieku jangan marah dong. Aku janji tidak akan meledekmu seperti itu lagi. Jangan marah.", mohon Hangeng sambil mengeratkan pelukannya. Heechul tampak luluh, ia mengangguk walau masih kesal. Ayah dan anak itu tersenyum lebar.

"Aku sayang/cayang umma.", teriak keduanya dan mencium pipi Heechul bersamaan. Heechul tersenyum. Keluarganya adalah yang terbaik.




End

2 comments:

  1. ouwwwh... bagus! akhirnya aku nemuin FF-nya uri baby Yoogeun!

    nice banget, thor!

    ReplyDelete
  2. Hahaha. Ada versi enyak-babeh yang lainya kok.

    ReplyDelete