Sunday, March 13, 2011

Fan Fiction.. Our baby, Lee Yoogeun.. Short One Shoot.. OnKey.. YAOI

Author: Anka 'bubu'

Cast :

- Lee Jinki as Appa

- Kim Kibum as Umma

- Jung Yoogeun as Lee Yoogeun


Cekidot

____________



Seorang namja kecil nan tampan, nan imut, nan lucu itu sedang asik menepuk-nepuk kedua pipi chubby sang ayah yang masih lelap tertidur. Bukan berarti dia sedang bermain dengan pipi ayahnya. Hanya saja, ia sedang berusaha membangunkan ayahnya.

"Appa. Ppa. Ppa.", racaunya. Tapi sayangnya si ayah terlalu sibuk dalam dunia bawah sadarnya, jadi sulit untuk membangunkannya.

"Huueee~~ Ummaaa. :'(", teriaknya keras. Sang ummapun terbangun, karena mendengar anaknya menangis.

"Kyaaa Yoogeunnienya umma. Waeyo?", bingungnya yang langsung menggendong Yoogeun untuk meredakan tangis namja kecilnya itu.

"Appa. Main.", adunya menunjuk namja tampan yang masih tertidur lelap. Pipinya ia gembungkan, sementara matanya berkaca-kaca. Si ibu membulatkan matanya. Diliriknya jam dinding, jam dua pagi? Ya tuhan.

"Aegya mau main sama appa?", tanya si ibu. Namja imut itu mengangguk.

"Baiklah.", setuju si ibu. Ia mendudukan Yoogeun kembali di kasur. "Jinki. Yaa bangun. Jinki. Lee Jinki ireona.", bisik si ibu mengguncangkan tubuh namja yang tidur itu. Yoogeun memperhatikan ibunya dengan seksama.

"Appa. Ppa. Bangun. Ireona.", ia melakukan apa yang dilakukan ibunya. Ibunya tertawa melihat tingkah putra tunggalnya itu. Menggemaskan. Dan ia biarkan Yoogeun menirunya. Siapa sangka, karena Yoogeun kesal pada ayahnya yang tidak bangun-bangun, Yoogeun berdiri dan duduk di perut ayahnya dia meloncat-loncat disana.

"Appa bangun. Bangun.", teriak bocah berusia tiga tahun itu penuh kesal. Sejak kapan anaknya jadi pintar seperti itu? Si ibu menepuk pipi Jinki.

"Kyaaa Kibum kau.", marah Jinki yang terbangun tapi tidak jadi. Ternyata yang loncat-loncat diperutnya bukanlah namja cantiknya, melainkan anaknya sendiri. Dia heran kenapa kelakuan ibu dan anak begitu sama. Benar, jika Kibum kesal karena Jinki tidak mau bangun, ia akan duduk di atas perut Jinki dan meloncat-loncat persis seperti cara membangunkan anaknya barusan, meloncat di perut appanya.

"Aegya kau ini sedang apa?", heran Jinki. Kibum sang ibu menatap tajam Jinki.

"Bisa tidak kalau tidur, jangan seperti orang mati. Anakmu menangis, karena ingin bermain denganmu.", omel Kibum seperti ibu-ibu cerewet pada umumnya. Yoogeun menatap ibu dan ayahnya bergantian. Lucu menurutnya, dan membuatnya terkekeh senang. Jinki memandang anaknya tidak percaya.

"Yaa anak appa sudah bisa mentertawakan appa yang dimarahi umma. Bagus sekali.", sindir Jinki mengelitik Yoogeun gemas.

"Haha. Uh umma. Umma. Hahaha.", adu Yoogeun, tapi Kibum malah turut tertawa melihat tingkah lucu anaknya.

"Appa cudah. Geli. Umma. Appa.", menyerah Yoogeun, karena kasian Jinki menghentikan aksinya.

"Appa kejam sama aegyanya umma.", ledek Kibum. Jinki tersenyum lalu menggendong Yoogeun.

"Tapi appa sayang sama aegyanya umma dan tentu ummanya juga.", gurau Jinki mengecup kening Kibum dan pipi gembil Yoogeun. Yoogeun tertawa senang.

"Appa.", Yoogeun menepuk kedua pipi Jinki. "Cayang.", gumamnya dan mengecup pipi Jinki. Jinki tersenyum. Anaknya pintar. Tak lama Yoogeun berontak minta di gendong Kibum. Dan Jinki menyerahkan Yoogeun pada Kibum.

"Umma.", panggilnya dengan jari-jemari mungilnya yang bermain di bibir Kibum.

"Apa baby?", saut Kibum mencubit pipi Yoogeun, dia benar-benar gemas dengan anaknya itu.

"Cayang.", kata Yoogeun dan mengecup bibir Kibum singkat. Jinki menggembungkan pipinya. Apa-apaan anaknya itu.

"Umma, appa mau dong.", iri Jinki memajukan bibirnya. Kibum memasang tatapan membunuhnya.

"Lee Jinki.", kerasnya. Jinki tersenyum lebar, takut.

"Tidak jadi. Appa takut. Appa mau tidur saja ah.", takut Jinki. Ia menarik lagi selimutnya dan memejamkan matanya. Yooggeun memajukan bibirnya.

"Appa bangun. Main.", protes Yoogeun yang memukul-mukul bokong Jinki.

"Ini masih malam baby. Besok saja ya. Appa mengantuk.", tolak Jinki lembut. Yoogeun langsung saja memasang tampang sedihnya di hadapan Kibum. Kibum jadi kasihan melihat anaknya, ia mendudukan tubuh Yoogeun di kasur. Harus dia lagi yang turun tangan.

"YAA LEE JINKI BANGUN. TEMANI ANAKMU MAIN, ATAU AKU TIDAK BERI JATAH SATU BULAN.", teriak Kibum di telinga Jinki. Jinki terbelalak mengusap telinganya yang sakit.

"Mwo? Ya beib kau jahat sekali.", protes Jinki dengan wajah mengantuknya dengan terpaksa ia kembali bangkit dan menggendong Yoogeun keluar kamar. Yoogeun berlonjak senang. Senang sekali. Kibumpun turut senang, ia mengacungkan kedua ibu jarinya pada anaknya itu. Yoogeun terkikik, ia juga mengacungkan kedua ibu jarinya pada ibunya.

"Main cama appa. Yeay.", riang Yoogeun bergerak-gerak dalam gendongan sang ayah. Jinki hanya tersenyum melihat anaknya yang lucu begitu gembira.

Sedangkan Kibum di kamar kembali melanjutkan tidur nyenyaknya. Sekali-sekali bersenang-senang di atas penderitaan suaminya. Boleh kan? Hahahahaha.





The End.

3 comments:

  1. kibum.. gue suka gaya lo... XD

    ancaman yang tokcer XD

    ReplyDelete
  2. ahahaha...yoogeun kejem nih masa appanya disuruh main tengah malem!? sedangkan ummanya enak2kan tidur...ckckck

    like thiss.....

    ReplyDelete