Sunday, March 13, 2011

Fan Fiction.. Our baby, Choi Yoogeun.. Short One Shoot.. 2Min.. YAOI

Author: Anka 'bubu'

Cast:

- Choi Minho as Appa

- Lee Taemin as umma

- Jung Yoogeun as Choi Yoogeun


Cekidot

____________



Taemin menundukkan kepalanya, dia malu harus menari-nari seperti orang gila di hadapan anaknya. Yang lebih pastinya dia malu menari-nari tidak jelas seperti itu bersama Minho. Nanti kalo Minho berpikir, dia aneh bagaimana? Ini semua kalau bukan kemauan anaknya, tidak akan dia mau. Sedangkan namja kecil nan tampan, nan imut, nan lucu di depannya, yang tadi menyuruhnya menari malah asik mengutak-atik kotak ice cream berukuran besar yang sedari tadi tidak berhasil ia buka dibandingkan memilih untuk melihat tarian aneh orangtuanya.

"Kyaaa. Anak siapa sih. Seenaknya menyuruh menari, sekarang malah tidak memperhatikan.", gumam Minho pelan. Tapi Taemin dapat mendengarnya, ia memukul lengan Minho.

"Anak kita hyung.", kesal Taemin. Minho hanya tersenyum lebar.

"Iya anak kita. Sensi sekali.", ledek Minho untuk menutupi rasa takutnya dari kemurkaan istrinya.

"Umma tidak bica dibuka.", adu Yoogeun yang mulai kesal. Taemin mendekat, ia mengusap puncak kepala Yoogeun.

"Anak umma mau makan ice cream ya?", goda Taemin. Yoogeun mengangguk. Taemin tersenyum, ia membuka tutup kotak ice cream itu dengan mudahnya. Yoogeun tersenyum, ia memeluk Taemin erat.

"Terimakacih umma.", senang Yoogeun. Anak yang pintar sekali.

"Anak umma pintar.", puji Taemin. Yoogeun mengangguk-angguk.

"Appa lelah aegya, sudah ya.", rajuk Minho yang merasa tidak dipedulikan. Ia merebahkan tubuhnya di lantai yang berbahan kayu. Tapi dengan cepat Yoogeun memajukan bibirnya. Ia mencubit-cubit perut ayahnya.

"Appa bangun. Menari. Ppa.", rengek Yoogeun tidak mau ayahnya berhenti menari. Minho tidak peduli.

"Appa. Menari.", kesal Yoogeun memukul perut Minho sekarang.

"Lelah aegya sayang. Lagipula, appa tidak diperhatikan olehmu.", lirih Minho. Yoogeun berbalik menatap Taemin.

"Umma. Appa.", adu Yoogeun, matanya mulai berkaca-kaca. Taemin mengecup pipi Yoogeun.

"Tunggu sebentar ya sayangnya umma. Ada yang harus umma lakukan dulu.", pesan Taemin. Yoogeun mengangguk, ia sendok lagi ice cream dan dimasukan ke dalam mulutnya. Taemin dengan cepat menarik Minho ke dapur. Dia tidak ingin kemanjaannya diketahui anaknya. Bisa turun nanti pamornya. Karena itu, ia membawa Minho ke dapur.

"Hyung harus turuti kemauan Yoogeunnie.", kesal Taemin. Minho menggeleng.

"Hyuuungg.", rengek Taemin menghentak-hentakan kakinya. Minho yang tidak dapat melihat namja cantiknya itu merengek, mengangguk. Berhasil.

"Baiklah Jagiya. Jangan merengek, jelek.", rayu Minho. Taemin tersenyum. Ia mengecup bibir Minho cepat, dan semburat merah langsung menghias di pipinya.

"Ayo.", Taemin menarik tangan Minho kembali dimana Yoogeun menunggu dengan mulut belepotan ice cream.

"Appa. Menari.", senang Yoogeun yang kembali melihat appanya. Minho tersenyum terpaksa. Lalu menari tidak penting. Sedangkan Yoogeun terus menyantap ice creamnya.

"Umma. Mau?", tanya Yoogeun. Taemin tersenyum dan membuka mulutnya. Yoogeun dengan pintar menyuapi sang ibu. Minho merasa ini curang. Kenapa dengan sang ibu, anaknya begitu manis. Sedangkan dengannya seperti evil.

"Aegya. Apa juga mau.", iri Minho. Yoogeun mengacungkan ibu jarinya dan menyendok ice cream. Sedangkan Minho, sudah membuka mulutnya.

"Aaaaaa.", Minho sudah siap. Yoogeun dengan gaya meyakinkan menerbangkan sendok itu ke mulut sang ayah. Tapi yang ada.

"Ammm. Umma enak.", riang Yoogeun yang membelokan sendoknya masuk ke dalam mulut kecilnya. Apa-apaan ini? Anaknya berani mengerjainya? Kelakuan ibu dan anak sama saja, senang sekali mengerjai namja tampan dengan satu anak itu.

"Kyaaa. Yoogeun.", murka Minho. Yoogeun hanya tersenyum lebar. Sedangkan Taemin terkikik. Anaknya pintar seperti dirinya.

"Anak umma pintar.", puji Taemin senang. Minho mengelus dadanya. Dia kesal tapi pasrah.

"Nyam. Nyam.", bunyi suara makan Yoogeun. Sepertinya ia sengaja melakukan itu. Membuat Minho semakin kesal.

"Yoogeun ayo mandi sama umma.", ajak Taemin. Yoogeun langsung melepas kotak ice creamnya dan meloncat memeluk Taemin.

"Nanti Yoogeun gocok punggung umma ya.", senang Yoogeun, dia memang paling senang jika mandi dengan Taemin, karena ia bisa main air. Kalau mandi dengan sang ayah, pasti saja ia jatuh terpeleset dan bokongnya akan biru-biru.

"Iya nanti aegya yang mandikan umma.", kata Taemin lembut merayu. Yoogeun mengangguk. Sedangkan Minho tampak berpikir. Yoogeun memandikan Taemin, berarti?

"Kyaaa. Jagi maksudmu apa? Hanya aku yang boleh memandikanmu.", protes Minho. Taemin menatap tajam Minho dan menggembungkan pipinya.

"Hyung, apa-apaan sih?", kesal Taemin. Minho berkacak pinggang.

"Kalau begitu appa ikut mandi.", paksa Minho. Ia menggendong Yoogeun dan mendorong Taemin masuk kamar mandi.


Di dalam kamar mandi Minho merasa tidak tenang. Karena Yoogeun benar-benar memandikan Taemin.

"Aegya sayang, kau mandikan punggung umma saja ya. Yang bawah bagian appa.", Minho memindahkan jari-jemari Yoogeun dari paha Taemin ke punggung namja cantik itu.

"Appa.", kesal Yoogeun karena diprotes terus. Begitu juga Taemin menatap kesal pada Minho. Tapi Minho tidak peduli. Pokoknya tidak boleh ada yang mengganggu gugat, walaupun itu anaknya. Bahkan Minho benar-benar merasa kalau anaknya itu adalah saingan terberatnya.





The End.

2 comments:

  1. buahahah... si kodok!1 Xd
    yah aloh itu anak sendiri ngapa dia anggap saingan!1

    ngakak mmpus itu si kodok bilang bagian bawah mlikya XD

    ReplyDelete
  2. hot..hahahaaa
    koplak si minho & yoogeun

    waah wahh mungkin ada perang dunia ke-3 (?) kali ya?? minho vs yoogeun...wkwkk (ga kebayang apa jadinya..ckck)

    daebakkk

    ReplyDelete